Suara pendukung Agus-Sylvi tak mungkin ke Ahok-Djarot?

Anies-Sandi, lanjutnya, tidak bisa terlena dan menganggap suara Agus-Sylvi akan dengan sendirinya menyeberang ke Anies-Sandi. Apalagi, menurut Burhanudin, pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat masih punya peluang untuk unggul.

“Kalau kemudian dua bulan ke depan Ahok mampu mengatasi imbas elektoral akibat ucapannya soal Surat Al Maidah 51, bukan tidak mungkin Ahok muncul sebagai pemenang. Saya tidak mau buru-buru menahbiskan seolah-olah putaran kedua seiring dengan perolehan suara Ahok yang cuma 43%. Anything can happen (semuanya masih bisa terjadi),” ujarnya.
Image caption Massa yang hendak menghadiri acara dzikir dan tausiah di Masjid Istiqlal, Jakarta, mengusung spanduk yang mewajibkan umat Muslim memilih pemimpin beragama Islam. Nuansa ini diduga akan mendorong pemilih Agus-Sylvi untuk beralih ke Anies-Sandi pada putaran kedua. Namun, pengamat mengatakan putaran kedua tidak sesederhana itu.
Hasil hitung cepat

Dalam berbagai hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, perolehan suara pasangan Agus-Sylvi berkisar antara 16% hingga 19%.

Dalam hitung cepat lembaga Indikator, misalnya, pasangan Agus-Sylvi meraih 17,28%. Adapun hitung cepat Litbang Kompas menempatkan pasangan tersebut pada posisi ketiga dengan perolehan 17,37%.

Berdasarkan rangkaian hasil tersebut, pasangan Agus-Sylvi menggelar jumpa pers di Wisma Proklamasi, basis tim pemenangan mereka, sekitar delapan jam setelah seluruh tempat pemungutan suara ditutup.

“Secara ksatria dan lapang dada, saya menerima kekalahan saya dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta. Saya dan Ibu Sylvi mengucapkan selamat kepada pasangan nomor dua bapak Basuki dan bapak Djarot kemudian pasangan nomor tiga bapak Anies dan bapak Sandi,” ujarnya.
Image caption Pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat masih punya peluang untuk unggul pada putaran kedua.
Strategi putaran kedua

Baca Juga :   Sang Kapitan Elake Patiloe Manawa Kabaressi, Pulang ke Haribaan Ibu Pertiwi

Setelah pasangan Agus-Sylvi menyatakan kekalahan mereka, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan belum merinci strategi apa yang hendak ditempuh untuk memenangkan pasangan Ahok-Djarot pada putaran kedua.

Hanya saja, saat berpidato di Rumah Lembang, yang merupakan basis tim pemenangannya, Ahok merujuk hasil jajak pendapat sebuah lembaga survei yang menyebutkan elektabilitasnya hanya 10%. Namun, hitung cepat lembagai survei itu kini menempatkan Ahok-Djarot unggul dari dua pasangan calon lainnya.

Artinya, menurut Ahok, “perjuangan belum selesai”.
Image caption Anies-Sandi dinilai tidak bisa terlena dan menganggap suara Agus-Sylvi akan dengan sendirinya menyeberang ke Anies-Sandi.

Di lain pihak, Muhammad Taufik selaku Wakil Ketua Tim Pemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memberi gambaran umum strategi kubunya.

Baca Juga :   Peduli Anak Bangsa, BNNP Papua Gencar Lakukan Penyuluhan Narkoba

“Komunikasi politik dengan seluruh unsur tokoh masyarakat, dengan pimpinan partai yang lain, terus akan kami lakukan,” kata Taufik, yang juga wakil ketua DPRD DKI Jakarta.

Sampai saat ini, KPU DKI jakarta masih menghitung dan merekapitulasi suara. Jika KPUD menetapkan pemilihan gubernur DKI Jakarta berlangsung dua putaran, pemungutan suara putaran kedua akan berlangsung pada 19 April 2017 mendatang.(BBC)