Cegah Banjir 2017

Bengkalis(cMczone.com) – Masyarakat beserta Lsm menjumpai Camat Rupat Hanafi ST.MSi di Kantornya, Selasa (1/8/2017), menyampaikan keluh kesah kususnya masyarakat kampung Jawa dan Sidomulyo kelurahan Batupanjang Kec.Rupat umumnya yang tiap tahunnya mendapat wabah banjir menyengsarakan bagi warga mulai thn 2013-2017.Sebelum itu,
Sebelum itu, Walau hujan deras 7 hari 7 malam, kami tak pernah mengalami banjir yang merugikan kehidupan warga dan aktivitas hari hari tak pernah terhambat ,saat ini walau hujan cuma deras 1 malam saja,jalan poros kampung tenggelam seperti Sidomulyo 4 tahun berturut turut rugi dan menerima dampak buruk yang menderitakan kehidupan,terang salah satu tokoh itu dihadapan Camat Rupat yang masih baru itu.
Tanaman palawija petani dan tanaman keras seperti karet milik Warga kampung Jawa bermatian hingga sarana dan pra sarana kehidupan hancur akibat banjir yang disurpey oleh tim Upika bersama tim PT. tersebut menyaksikan juga berbagai pihak ikut dilapangan thn 2015 saat kampung sidomulyo ,kampung Jawa tenggelam adalah banjir dari air bah PT.Sumatera Riang Lestari yang Puluhan ribu hektar menggunduli hutan dilahan gambut Pulau Rupat dan mengalih fungsikannya pada tanaman akasia (HTI).
Sampai saat ini tampal batasnya belum jelas dan pengkanalannya secara bebas lebar dan dalam, namun benteng pada tanggul yang dibuatnya secara acak acak asal jadi saja di atas lahan olahan kelompok tani yang sudah di kategorikan Kelompok Tani yang mempunyai legalitas. Sebahagian petani telah menanami kebun karet dan sawit,ungkap Ksw.
Masyarakat menyampaikan Kepada Camat Rupat agar Camat merespon keluhan warga dan PT.SRL Bertindak tidak seterusnya merugikan masyarakat dan sebaliknya mensejahterakan.Atau gunakan dana CSR demi masyarakat lingkungan yang menerima dampak penderitaan yang tidak hentinya sejak tahun 2007 masuknya perusahaan tersebut ke pulau Rupat hingga masyarakat merasa tertindas dari segala hak pakai kayu alam untuk buat kepentingan hidup dan sampai kerenda orang yang meninggal dunia pun di dipersulit pihak petugas,justru adanya indikasi diduga pihak PT.SRL yang berkuasa dihutan HPT,hingga lahan olahan masyarakat jadi kawasan hutan Kosensi PT.SRL oleh Pemerintah daerah melalui Dinas Kehutanan .Hak hidup untuk bercocok tanam diatas lahan yang telah di upayakan warga dengan biaya yang tidak sedikit jumlahnya untuk mengolah lahan serta pembuatan parit parit sepanjang 7 km di kawasan Kelompok tani masing masing Desa,cucuran keringat dan darah dari pengolah lahan selama bekerja dan mereka sering berisiko luka,terjatuh,tertimpa kayu dsb, harapan mereka tentu demi masa depan keluarga,ungkap salah satu pengamat yang tak mau disebutkan namanya.
Masyarakat penuh berharap pada Camat yang Baru ini kiranya asfiratip dan memahami keluhan masyarakat yang sifatnya membangun daerah dari hal yang kurang bagus akan terwujut pula yang lebih bagus agar potensi lahan dan tanaman yang ada dapat memberikan manfaat yang lebih baik,Sehingga apa yang menjadi tujuan masyarakat menemui pak Camat itu tidak lain adalah “semoga pihak PT.SRL menepati janjinya untuk mencuci dan membuka arus sungai Penebak secara intensif agar air dari Lahan PT.SRL tidak lagi meluap ke lahan dan juga permukiman warga”.
Masih kata tentang wabah banjir dari kawasan PT.SRL yang merugikan,masih banyak lagi kebohongan yang harus di selesaikan dari Pihak PT.tersebut yang merugikan seperti jalan Jeram dan Sidomulyo yang jelas jelas hancur di gilas beberapa buah alat berat buldoser dan exsapator saat pihak PT.SRL melewatinya 2015 lalu,janjinya akan segera diperbaiki ungkap Humasnya “Totok”bila manti musim kemarau katanya.Masyarakat sering menghitung musim kemarau telah berulang kali,mungkin musim kemarau di akhirat kali yang di tunggu “Totok”ungkap warga.Tanaman yang mati dan dihitung bersama,Sekcam Rupat “Fahrizal” dan “Totok” Milyaran Rupiah belum terganti.”Zaini”
Baca Juga :   TIM PANELIS MENILAI DEBAT TEMA PUTARAN PERTAMA DUA PASLON JAWABANNYA TIDAK NYAMBUNG