Diduga Oknum WNA, Potong Jalan Kampung Delik, Seorang Wartawan Terancam Dihabisi

Rupat,(cMczone.com) – Pemotongan jalan warga kampung Delik Kel.Tj.Kapal Kec.Rupat Sabtu (31/8/2019) sekira pkl.16.Wib oleh Pelaku diduga WNA dan kroninya.

Kemudian warga melapor ke Polsek Rupat saat usai kejadian itu kemudian tim polsek 3 orang turun kelokasi kata warga, namun pada minggu (1/9/2019), ratusan warga berdatangan ke TKP, sejumlah warga melakukan aksi damai seperti anak anak dan Ibu Ibu ke rumah “diduga kroninya” Inisial(ZM) selaku pembek Up posisi WNA itu, ujar warga.

Untuk mendapatkan jawaban (ZM) maka mereka datang secara aksi damai, kenapa jalan mereka di potong begitu dalam dan lebar yang bisa membuat anak anak berbahaya, ungkap mereka, dan warga minta agar (Zm) mempertanggung jawabkannya sebap (zm) yang menyuruh WNA(Cua) itu untuk memotongnya, ungkap masyarakat.Operator alat berat tersebut langsung WNA yang kerab di sebut(Cua),saat itu, dan Cua lari menghindar ketika warga sudah datang ke TKP dengan geram melihat tingkah Cua sama seperti komunis sejak lama berkuasa di Rupat, yang tidak sesuai dari Azas Pancasila dan melanggar hak azasi manusia tanpa runding masih belum pernah tersentuh hukum malah melakukan kekuasaan pemotongan jalan dan membenamkan pohon getah tanaman warga sementara warga menduduki lahan cukup lama di TKP itu, jerit warga ramai dipagi minggu yang di pantau media juga Ormas Pekat IB DPK Rupat. Cuma mereka tidak hendak mendatangi rumah Cua takut di apa apain oleh nya, katanya, dan cua itu orang nya pemberani kata sejumlah warga ramai itu. Lalu Ormas Pekat juga melarang warga yang hendak mengamuk ke rumah Cua, sebap bisa menambah masalah ungkap Herman dan lainnya.

Baca Juga :   Lanud RHF Dukung Ketahanan Pangan Dengan Budidaya Singkong

Dalam hal ini, Selasa (3/9/2019) di ruang Kantor Lurah Tj.Kapal infokom Pekat IB dpk Rupat Selaku media di panggil oleh Kanit Intel Polsek Rupat(Inr) Masuk ke ruang Lurah itu, di situ ada WNA (Cua) diduga kroninya(Zm)begitu awak media masuk Langsung Cua Keluar dan ZM, tapi bersalaman dengan saya selaku media memberi jabatan tangan dan kepada semua yang ada di dalam, (Kapolsek Rupat, Danramil Rupat, Kanit Intel Polsek Rupat serta Lurah ‘Sisal’)
Dengan tiba tiba saya di pekikkan akan dihabisi dan akan di jadikan sate seperti katak. Kumakan”Kau” katanya dengan nada sombong dan arogan yang se akan hendak membunuh langsung poin, tapi masih belum sempat, seakan bentakan dan pekiknya setinggi tinggi nya dengan menunjuk nunjuk ke arah awak media mengucapkan apa bila kau”tidak menghapus berita ini dalam detik ini juga” maka kau ku makan, kata inisial SAG itu selaku pimpinan, saya tau kau akrap dengan anggota saya, tapi kau kurang ajar pada saya, tambahnya marah marah.

Baca Juga :   Ketua MUI Banten Berharap Agar Pemerintah Mengusut Penganiayaan Terhadap Menkopolhukam Di Meres

saya tidak tau berita apa itu pak? kata saya lalu kata dia lagi” berita mu tentang Cua saya seakan membek Up Cua, katanya, Eh kapan saya ada menyebut nama bapak? saya belum ada membuat berita tentang hal Cua dalam kejadian saat ini, cuma ada laporan kronologi dan data yang saya dapat dari warga yang ramai sejak dulu yang puluhan tahun katanya sampai pada saat ini,belum tersentuh pihak manapun, catatan kronologi yang saya kutip dari cetusan warga yang sudah lama menahan emosi, tapi takut kepada Cua yang dinilai oleh mereka dia kebal hukum. Diduganya banyak pendamping di sebut warga saat emosi di TKP itu.

Baca Juga :   How Vital is usually Thai Brides at bridesingles. com. 10 Specialist Offers

Saya beri kronologi ke Internal saya dan rekan yang mengerti tentang hukum untuk di pelajari serta dipertimbangkan kebenarannya. akhirnya saya keluar dari ruang kantor berhubung saya nelpon Ketua Pekat “Herman”, saya bilang “saya di tekan di kantor Lurah atas kasus Cua”, lalu ada suara bentakan dari inisial SAG ; heei! jangan kau bilang ada yang menekan kau… heii…siapa menekan kau heii…katanya sambil saya keluar pintu.