Wagubri Membuka Acara hari Pangan Sedunia

Pekanbaru ( cMczone.com )  – Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution membuka acara Peringatan Hari Pangan Sedunia, di Hotel Grand Zuri Pekanbaru, Kamis (17/10/2019).

Acara ini ditaja oleh Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Sumatra yang merupakan salah satu NGO lokal yang mendampingi kelompok perempuan yang ada di Desa dan di Kota khusus daerah Riau, dimulai pada tanggal 16 sampai 17 Oktober dengan tema “Penguatan peran perempuan dalam pemenuhan hak pangan dan pencapaian SDG’s Goal 1-5”.

Dalam sambutannya Direktur PPSW Sumatra, Endang Sulfiana mengatakan Peringatan hari pangan sedunia ini merupakan suatu peringatan bagi seluruh umat manusia bahwa ketersedian pagan itu berbanding terbalik dengan jumlah penduduk.

“Jumlah penduduk setiap tahun terus meningkat tapi ketersedian pangan tidak seperti itu, karena sumber daya pada setiap daerah terbatas, keterbatasan pangan ini harus di kontrol oleh kita semua agar kesehatan dan gizi perempuan tetap terjaga,” tuturnya.

Baca Juga :   Hotman Paris Berikan Bantuan Sembako Ke Padagang Kaki Lima

Endang juga berharap adanya program nasional dan juga program di daerah di Riau khususnya untuk selalu memperhatikan ketersedian pangan yang bisa di akses oleh Perempuan Akar Rumput. Perempuan Akar Rumput sendiri merupakan perempuan dari golongan bawah yang tidak mempunyai banyak akses terhadap berbagai sumber daya.

“Komunitas Akar Rumput yang selama ini bergerak di masyarakat, menjadi penggerak bagi ibu-ibu dan keluarga di mastarakat khususnya di 3 kabupaten kota ini, untuk selalu memperhatikan tentang kesehatan dan pangan yang bergizi, karena kita juga tau semua bahwa persoalan kesehatan perempuan masih harus di perhatikan, banyak angka kematian ibu dan bayi serta gizi buruk ini tidak terlepas dari pangan yang kita asup oleh para perempuan,” katanya.

Selanjutnya Ketua FKPAR Riau, Nuraini mengatakan dalam sambutannya bahwa FKPAR merupakan organisasi yang dibentuk perempuan akar rumput dampingan Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Sumatera.

Baca Juga :   Jeritan Masyarakat Desa Rantau Macang Mengenai Berlumpurnya Jalan Makin Hari Makin Parah

“Sejak FKPAR berdiri, selalu giat dan konsisten melakukan advokasi pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) beserta gizi perempuan di Pulau Sumatera, termasuk Riau, khususnya pada tiga kabupaten/kota yang didampingi oleh PPSW Sumatera-Riau yaitu Rohil, Pekanbaru, dan Kampar,” jelasnya.

“Dan sepanjang tahun 2019, FKPAR Provinsi Riau telah berhasil mencapai beberapa tujuan yang strategis, diantaranya penguatan ekonomi dan pengorganisasian perempuan akar rumput, yang sampai saat ini sudah terbentuk sebanyak 94 kelompok, yang beranggotakan 2.505 orang, dengan total tabungan berjumlah Rp 7.151.307.250 data per september 2019,”terangnya.

Dipertegas Nuraini, perempuan adalah akar rumput dalam mengakses sumber pangan yang bergizi untuk pertumbuhan serta kesehatan terutama pada anak.

Wakil Gubernur Riau Edy Natar juga mengatakan melalui perayaan hari pangan sedunia ini, ketersediaan pangan merupakan tanggung jawab secara formal merupakan tanggung jawab pemerintah namun kita semua bersama-sama agar bisa keterlangsungan pangan ini tercipta.

Baca Juga :   Satgas Pamrahwan Maluku, Yonif RK 136/TS Tiba di Kompi Senapan A Tembeling

“Oleh karena itu penyelenggaraan pangan dilakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memberikan manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan” ungkap Edy.

Ketahanan pangan mengandung 2 unsur pokok, yaitu ketersedian pangan yang cukup dan aksebilitas terhadap pangan yang memadai, semua unsur tersebut itu mutlak terpenuhi untuk mencapai derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan mengangkat tema penguatan peran perempuan dalam pemenuhan hak pangan, bisa jadi pencerahan terhadap perempuan-perempuan terkhusus kaum Ibu.

“Peran perempuan, ibu, sangat penting, terlebih untuk perkembangan anak di rumah, cenderung hasil didikan ibu akan tercermin dan tergambar kepada anaknya, karena anak lebih cenderung dekat dengan ibu daripada ayahnya,” tutupnya.