Tanggul Irigasi Jebol Tak Kunjung Diperbaiki, Petani Desa Ranah Singkuang Perbaiki Dengan Swadaya

Keterangan Foto : Tampak Tanggul Yang Jebol

Kampar, (cMczone.com) – Sejak Tahun 2017 silam, tanggul saluran irigasi pembuangan di Desa Ranah Singkuang Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar- Riau, sepanjang lebih kurang 10 meter jebol akibat tak sanggup menahan debit air di musim penghujan saat itu. Dampaknya, aliran air hilir menuju pengairan sawah dan kolom ikan warga sempat terganggu dan juga warga secara swadaya terpaksa memakai drum untuk mengairi air tersebut. Jika tidak, air akan meluber dan sawah serta kolom ikan akan kekeringan.

Akibat jebolnya tanggul saluran pembuangan air ini, pasokan air ke sawah dan kolom ikan jadi berkurang tentunya kondisi ini jelas mempengaruhi keberhasilan usaha tani dan perikanan. Sayangnya, kondisi ini dinilai petani tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah. Padahal akibat kejadian itu, ratusan petani di desa tersebut banyak yang gagal panen.

Baca Juga :   Apel Gelar Pasukan Awali Giat Operasi Lilin 2020 di Selayar

 

Teks Foto : Tampak Tanggul Jebol Diperbaiki Oleh

Yunasri (LK 30), seorang warga Desa Ranah Singkuang Kecamatan Kampar pada Kamis (30/10/2019) menuturkan, sejak tahun 2017 hingga tahun ini, tanggul irigasi yang jebol tersebut seolah dibiarkan begitu saja. Padahal dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat bagaimana tidak warga Desa Ranah Singkuang ini banyak berusaha Tani dan kolom ikan, kalau dibiarkan tentu sistem pengairan air akan terganggu.

“Saat ini tanggul yang jebol tersebut diperbaiki oleh warga dengan swadaya, tanah jebol diganti dengan drum yang disambung – sambung, tapi hal itu tentu tidak akan maksimal, kalau dibiarkan berlarut dampak buruk bagi warga, untuk itu Pemerintah Provinsi Riau melalui Instansi terkait harus tahu dan peka dengan hal ini, tutur Yunas.

Baca Juga :   Malam Ini, JCH Kampar Kloter 8 Akan Dilaksanakan Proses Pemberangkatan Ke Batam

Sementara itu ditempat terpisah Kepala Desa Ranah Singkuang Kamarudin dijumpai diruang kerjanya mengaku, persoalan ini sudah lama terjadi, jebolnya tanggul ini dari tahun 2017.

” Sudah bertahun – tahun tanggul ini jebol namun belum ada perbaikan dari pihak terkait, tanggul ini dulunya dibangun oleh Provinsi dan gaung Provinsi, kalau laporan bahkan proposal sudah kita layangkan ke Dinas PUPR Provinsi Riau, hingga saat ini belum ada jawaban,”ujar Kamar.

Lebih lanjut dikatakan Kepala Desa, Kita berharap agar hal ini jadi prioritas pembangunan karena menyangkut kepentingan masyarakat ramai, mudahan pihak Pemerintah Provinsi Riau mendengar keluhan masyarakat tersebut,”tandasnya.