Diduga Ada Permainan Mafia ,Tanah Masyarakat 18 Ribu Rupiah Per Meter , Wanita Ini Teriak Minta Tolong Pak Jokowi

Wanita berkaus merah muda yang meminta tolong ke Pak Presiden Jokowi

Kandis ( cMczone.com ) Pembangunan jalan top Pekanbaru / Dumai adalah salah satu program Pemerintah rancangan program kerja Presiden Republik Indonesia ‘ Jokowi ‘ Di satu sisi masyarakat provinsi Riau sangat meng apresiasi dengan adanya pembangunan jalan tol Pekanbaru / Dumai . Disisi lain masyarakat Provinsi Riau mengeluhkan kebijakan yang diambil Pemerintah Kabupaten Siak bersama PT Hutama Karya Infrastruktur terkait ganti rugi tanah masyarakat yang dihargai seperti harga semangkok bakso .

Diduga maksiat kongkalikong atas pembebasan lahan masyarakat ditunggangi oleh spekulan pengusaha nakal yang diduga bekerjasama dengan pemerintah setempat .

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta menepati janjinya untuk mengganti untung tanah perkebunan sawit warga Kandis, Kabupaten Siak.

Hal ini terkait pembebasan lahan pembangunan jalan Tol Pekanbaru-Dumai di jalan Limbek, Kampung Kandis, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau.

Derita masyarakat pun terkuak atas kebijakan diluar logika seperti curahan hati yang disampaikan wanita ini , disampaikan oleh seorang perempuan paruh baya pemilik kebun sawit lewat video yang sudah beredar luas di media sosial. Perempuan itu tidak terima dengan harga ganti rugi sebesar Rp18 ribu per meter yang diberikan PT Hutama Karya Insfrastruktur (HKI).

Baca Juga :   Dewi Kumalasari Kukuhkan Ketua dan Pengurus LKKS Kabupaten Bintan 2022-2024...

“Pak Jokowi, berikan saya solusi Pak Jokowi. Sesuai janji Pak Jokowi, tidak ada ganti rugi tapi ganti untung,” kata perempuan yang mengenakan kaos warna merah muda di dalam video tersebut, Jumat (29/11).

Dalam video itu, dia juga berharap agar kabar kebun sawitnya yang digusur bisa sampai ke telinga Jokowi sehingga mendapatkan ganti untung.

“Karena saya tahu Pak Jokowi itu orang baik, tidak seperti mereka-mereka di bawah ini,” tuturnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL.

Wanita itu kemudian curhat, jika selama ini dirinya hanya diberi janji palsu soal ganti rugi kebun sawit miliknya.

“Saya dikasih janji palsu. Rp 18 ribu nilai tanah saya, sertifikat tanah saya, saya tidak berikan. Sekarang ini mereka tertawa-tawa. Lahan saya semua kenanya 50 ribu meter, lima hektar,” sesalnya.

Baca Juga :   Ansar Ahmad Lantik Ketua dan Pengurus Mabicab dan Pengurus Kwarcab Pramuka Bintan 2022-2027

Dia menegaskan, dirinya tidak menuntut banyak soal ganti rugi kebun sawit miliknya yang digusur.

“Saya sudah bilang, apa yang diputuskan Pengadilan Negeri Siak, berikan hak saya, itu saja. Tapi semuanya pembohong,” tegasnya di video itu.

Oleh karena itu, dia berharap Jokowi bisa menyelesaikan ganti rugi kebun sawit miliknya.

“Harapan saya, tolong saya Pak Jokowi, tolong kami diperhatikan masyarakat Kandis ini Pak Jokowi. Harga tanah di Kandis ini lebih mahal tempe, lebih mahal bakso,” teriaknya.

Dia mengatakan, lahan kebun sawit miliknya yang digusur sudah sertifikat tapi dilelang Rp 18 ribu. Sebab katanya, mengurus sertifikat kebun sawit miliknya tidaklah semurah dulu.

Dirinya juga mengaku sudah melakukan segala upaya. Tetapi tidak pernah mufakat. Pihak penggusur langsung menentukan harga ganti rugi.

Baca Juga :   Pelantikan DPC dan DPRa serta gelar TOP oleh ketua oleh ketua DPD PKS Rohil Edison ,SAg.MH

“Tanah ibu sekian, tanah ibu sekian, bila terima, terima, bila tidak, ajukan pengadilan. Saya sudah ajukan pengadilan, saya sudah buat semampu saya. Tapi semua nol tidak ada hasilnya,” tegasnya.

“Tapi saya percaya bila berita ini ke Pak Jokowi. Pak Jokowi akan turun langsung. Akan memberantas semua korupsi-korupsi yang ada di Kandis, Siak ini khususnya. Siapapun kalian nantinya, bila ini sampai ke beliau (Jokowi) kalian akan dihajar semuanya,” imbuh dia menegaskan.

Menurut dia, banyak masyarakat Kandis ini yang tidak bisa berbuat apa-apa kebun sawitnya digusur. Karena kami tidak memiliki pengetahuan hukum.

“Kami bodoh secara hukum. Tapi kami sudah lakukan upaya sebaik mungkin. Tapi ini yang terjadi. Lihat Pak Jokowi, harus seperti inikah cara mereka? Saya tidak penjahat, tapi saya dikelilingi aparat untuk menghalangi saya. Siapapun kalian, sampaikan ini semua ke Pak Jokowi,” pungkasnya.