Tampil Saat Penutupan MTQ Tingkat Riau,Tari “Piriang Rantak Kaco” Persebahan IKMR Kampar Memukau Ribuan Pasang Mata

Kampar, (cMczone.com) – IKMR Kabupaten Kampar tampilkan tari “piriang rantak kaco” yang merupakan sala satu tarian yang mampu memukau ribuan pengunjung saat penutupan MTQ tingkat Provinsi Riau di Kabuten Kampar, Sabtu 30/11.

Tepuk tangan gemuruh dari ribuan pengunjung yang memadati area MTQ di lapangan merdeka dekat jembatan WFC yang merupakan sala satu aikon Kabuten Kampar tepat di jalan lintas Sumbar-Riau

Penampilan tarian tersebut merupakan gagasan serta ide dari ketua IKMR Kampar H. Fahmil,ME,yang juga Wakil Ketua DPRD Kampar dalam mengsukseskan serat ikut berpartisipasi untuk menghibur pengunjung saat malam puncak penutupan MTQ Ke 38 Riau

Baca Juga :   Presiden Jokowi Kunjungi Yonif 321 Kala Hitam SubangĀ 

“Kami ingin mengenalkan lebih luas kepada masyarakat Riau bahwa kampar adalah kabupaten yang didalamnya terdapat berbagai suku dari belahan indonesia yang selalu saling bahu membahu untuk mengsukseskan setiap even yang di gelar serta menampilkan sesuatu yang terbaik untuk menghibur tamu yang datang dari 12 kabuten/kota se Riau saat malam puncak penutupan MTQ tersebut ,”kata Ketua IKMR Kampar

Fahmil juga mengatakan,tarian tersebut juga merupakan bentuk kebaradaan IKMR di Kampar sebagai sala satu suku minang yang selalu mendukung serta ikut memajukan kampar di segala bidang

Setiap acara serimonial “tari piriang rantak kaco” selalu kami tampilkan bukan untuk akrobat. Tetapi ini murni keberanian dan keahlian penari. Tidak ada unsur syrik sama sekali.

Baca Juga :   Terkait Jembatan Rusak, Kades Rumbio : Dalam Minggu Ini Akan Segera Diperbaiki

,”pemilihan tari “piriang rantak kaco” adalah budaya berupa seni tari daerah sebagai upaya melestarikan warisan leluhur yang kita miliki serta menarik dan unik supaya tidak hilang di makan zaman.

Perlu diketahui,tari piriang rantak kaco dibawakan oleh para pelajar menggunakan dua buah piring ditangannya serta para penari itu sendiri berdiri serta menginjak pecahan kaca yang telah disiapkan,diahir penampilannya sala satu penari memecahkan piring yang ada di tangannya sebagai persembahan kepada pengunjung dan tamu undangan serta tanda penampilan mereka telah usai.***(Hafnipal)