GENPPARI : Hallstatt – Austria Wujudkan Walt Disney Frozen di Dunia Nyata

Austria ( cMczone.com ) Indonesia memiliki banyak pulau dan juga danau. Danau – danau di Indonesia memiliki ciri dan keunikan masing-masing. Namun model pengembangan wisata nya belum diintegrasikan dengan kebutuhan pasar, sehingga terkesan berjalan sendiri tanpa nahkoda yang mampu mengantarkan kapal ke dermaga tujuan. Untuk itulah literasi pengembangan wisata danau menjadi sangat penting. Salah satu model yang bisa menjadi rujukan adalah danau Hallstatt di Austria Barat.

Ketua Umum Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) Dede Farhan Aulawi yang juga dikenal sebagai Arsitek Pengembangan Wisata Nasional ketika dihubungi di Hallstatt via telepon seluler nya, Kamis (13/12) mengatakan bahwa danau – danau di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa jika dikemas sesuai kebutuhan pasar. Lalu sedikit dipoles dengan sentuhan pemasaran profesional niscaya dapat mendatangkan banyak wisatawan dan juga pendapatan buat negara. Salah satu contoh yang riil adalah tata kelola objek wisata danau Hallstatt. Kata Dede.

Baca Juga :   Peresmian kantor Bawaslu kepri di tanjung pinang

Selanjutnya Dede juga bercerita bahwa letak dan tata kelola danau yang baik melahirkan desain dan produk pariwisata yang digemari dan dikunjungi jutaan wisatawan tiap tahunnya. Objek wisata ini seperti lahir dari sebuah fantasi seni. Keindahan pemandangan Gunung Salzkammergut di sekeliling Hallstatt ini mampu memukau banyak wisatawan lokal hingga turis mancanegara. Deretan pemukiman tradisional yang dapat disewakan saat liburan juga serasi memanjakan mata yang melihatnya, sehingga tak heran jeprat-jepret kamera terdengar di sana sini. Ujar Dede.

” Hallstatt dinobatkan oleh UNESCO tahun 1997 sebagai warisan dunia di Austria, membuat desa ini tertata apik dan sangat menarik para turis mancanegara. Berkunjung ke desa Hallstatt saat musim dingin seperti saat ini mengingatkan pada film Walt Disney Frozen, Gunung Salzkammergut diselimuti salju putih dengan suhu yang sangat dingin “, ujar Dede.

Baca Juga :   Gesa Pembangunan ICS, Ini Yang Dilakukan Bupati Kampar.

Di samping pemandangan nya yang indah, bermain ski dan papan seluncuran di atas salju pegunungan saat musim dingin bisa menambah keseruan wisata. Namun, mengunjungi desa ini saat musim semi, gugur dan panas juga tak kalah menariknya. Kalau ingin hiking atau paragliding, berkunjung saat musim gugur lebih cocok.

Tentu bukan hanya foto – foto di pinggir danau saja, tetapi para wisatawan pun dapat menikmati wisata air di The Hallstatter See yang memiliki kedalaman sekitar 125 meter. Terus berjalan-jalan mengelilingi danau menggunakan perahu listrik sambil melihat-lihat seisi kota kecil tambang garam tertua di dunia ini.

Di dalam desa ini juga ada gereja tertua Evangelical Church di pinggir danau. Dihiasi lonceng dan menara yang menunjukkan ciri khas gereja, serta bisa berbelanja oleh-oleh di Market Square Hallstatt yang terpajang di sepanjang jalan. Pungkas Dede.