Konferensi BEM FISIP se-Sumatera III di Unsyiah Kuala Banda Aceh mengangkat Tajuk “Sumatera Berdaulat”

Pekanbaru,(cMczone) – Setelah 2 tahun sempat terbengkalai oleh lemahnya isu dan dinamika yg bergejolak akhirnya Universitas Syiah Kuala berinisiatif untuk membangkitkan lagi pergerakan aliansi ini dengan menyanggupi menjadi tuan rumah dalam Konferensi BEM FISIP se-SUMATERA III dengan mengangkat tema ” Aksi Nyata Mahasiswa dalam mengawal Bumi Andalas” Kegiatan ini berlansung dari tanggal 12-16 Februari 2020 dan dihadiri oleh 12 universitas yang ada di pulau sumatera, konferensi kali ini bertujuan untuk membentuk rasa kekeluargaan yang kuat antar mahasiswa yang ada disumatera dengan harapan juga dari acara ini mampu saling bertukar pikiran dan saling menyampaikan masalah dari provinsi masing-masing untuk dicarikan jalan keluarnya bersama-sama. Sebelum munculnya masalah atau isu-isu dari daerah masing-masing terlebih dahulu masing-masing wilayah di tiga bagian pulau sumatera yakni sumatera bagian utara (SUMBAGUT), sumatera bagian tengah (SUMBATENG) dan sumatera bagian selatan (SUMBASEL) berembuk terlebih dahulu untuk memutuskan masalah apa dan isu apa yang urgensinya harus sesegera mungkin dituntaskan sehingga ketika 3 bagian wilayah tersebut selesai dengan hasil rembukannya Konferensi ini sepakat mengangkat 3 isu penting yang akan dikawal 1 tahun kedepan bersama didaerah masing-masing, isu tersebut antara lain; Konflik Agraria, Pelanggaran HAM dan Kesehatan. Untuk mengawal ketiga isu tersebut konferensi ini juga menyepakati bahwa tajuk pergerakan Aliansi kali ini adalah “Sumatera Berdaulat”. Agar terciptanya pola komando yang baik dalam pergerakan ini Kordinator isu dipegang oleh tuan Rumah yakni Unsyiah Kuala, untuk kordinator Media ada Universitas Sriwijaya serta ada kordinator disetiap regional bagian sumatera yakni Kordinator SUMBAGUT ada Universitas Teuku Umar, Kordinator SUMBATENG ada Universitas Islam Riau dan Kordinator SUMBAGSEL ada Universitas Bangka Belitung. Setiap dari kordinator sudah jelas memiliki Tupoksi masing masing yang nantinya tak akan keluar dari mengawal ketiga isu tersebut untuk bisa dipastikan baik baik saja disumatera.
Menurut zamzami Gubernur BEM FISIPOL UIR, “Konferensi kali ini tidak lepas dari kepentingan rakyat banyak, sebab kami dalam hal ini membahas hal yang memang lumrah bagi masyarakat banyak yang dari tahun ketahun tidak bisa tuntas, dan sebagai mahasiswa kami akan pastikan selalu mengawal isu tersebut dan menuntaskannya”..
Untuk kordinator wilayah Sumatera Bagian Tengah Risky Alfarizi berpendapat bahwa terbentuknya kordinator disetiap bagian wilayah sumatera akan memastikan pergerakan mahasiswa di Pulau sumatera akan bergerak secara terus menerus terkhusus untuk mengawal isu dibagian daerah masing masing..

Baca Juga :   Pemberian Piagam Penghargaan Di Hari Bhayangkara ke-74 Kepada Brigpol Harianto