Isdianto Inginkan RPJMD Manfaatnya Dirasakan Masyarakat

Tanjungpinang,(cMczone.com) -Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) H. Isdianto memimpin Rapat Penyamaan Persepsi Dalam Rangka Persiapan Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepri Tahun 2021-2024 bertempat di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Lt.4 Gedung A, Kantor Gubernur Provinsi Kepri, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Jumat (28/2/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Isdianto ingin keberadaan RPJMD dalam jangka 5 tahun kedepan, dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat.

Untuk itu, dirinya ingin semua jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkomitmen penuh dalam menyusun RPJMD secara matang dan komperhensif.

“Mari kita bertukar pikiran dan berikan ide, serta masukan yang terbaik agar perencanaan semakin matang. Sehingga tercapai kesejahteraan masyarakat Kepri,” ajak Isdianto.

Keberadaan tim Universitas Gajah Mada (UGM) lanjut Isdianto, dengan harapan agar hasil rumusan RPJMD dalam 5 tahun kedepan dapat tersusun dengan maksimal dan tercapai secara nyata pelaksanaannya, serta dapat menjadi acuan untuk perencanaan 5 tahun kedepannya lagi.

Bukan tanpa alasan Pemerintah Provinsi Kepri memilih UGM yang pada bulan lalu telah menandatangani nota kesepahaman. Dengan reputasi yang baik, diharapkan dapat menjembatani persiapan penyusunan RPJMD secara maksimal.

Baca Juga :   Sempena HUT Kodam I/BB ke-70, Kodim 0315/Bintan Gelar Berbagai Kegiatan Sosial

“Ini merupakan wujud komitmen serius Pemerintah Provinsi Kepri dalam menyusun RPJMD, serta menguatkan Sumber Daya Aparatur. Karna kita sadar, masih banyak hal yang perlu ditingkatkan dalam mewujudkan masyarakat Kepri yang sejahtera,” lanjutnya.

Untuk itu, Isdianto berpesan kepada seluruh OPD agar menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dengan komitmen bersama untuk Kepri semakin baik kedepannya.

“Dengan penyatuan persepsi ini diharapkan tumbuh ide dan gagasan baru dari setiap elemen dalam mewarnai pembangunan dalam mencapai target yang maksimal,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Provinsi Kepri, Naharuddin mengatakan, bahwa dalam menyusun perencanaan, harus diawali dengan penyamaan persepesi di semua OPD.

“Pentingnya persamaan persepsi kita semua, sehingga muara yang ingin dicapai adalah tercapainya visi dan misi pembangunan yang di usung,” kata Nahar.

Nahar menghimbau kepada semua OPD yang hadir, agar benar-benar memanfaatkan kesempatan ini, apalagi dengan keberadaan tim dari UGM untuk menyumbangkan ide dan masukan agar penyusunan RPJMD dapat lebih maksimal.

“Ini adalah awal dari pekerjaan besar kita, ditiap tahapannya dengan pendampingan dari tim UGM diharapkan dapat menghasilkan rancangan RPJMD yang terbaik,” lanjut Nahar.

Baca Juga :   Pisah Sambut Pangkogabwilhan I, Ansar Ahmad : Kebersamaan Membuat Kepri Kondusif

Di tempat yang sama, Ketua tim UGM Indonesia, Prof. Dr. Wahyudi Kumorotomo mengawali paparannya menekankan, bahwa keberadaan perencanaan agar tidak hanya bersifat dokumen belaka, namun rencana tersebut benar-benar dijalankan.

“Kita buat rencana bukan sekedar dibuat, namun mewakili gagagasan semua pihak terkait untuk jangka waktu tertentu, harus menjadi dokumen yang benar-benar dilaksanakan,” kata Wahyudi.

Dalam penyusunan perencanaan, Wahyudi melanjutkan, dapat juga dilihat dari tujuan background study, yakni, Evaluasi Kinerja 5 Tahun, Rumusan Indikator Kinerja, Penjabaran Kebijakan Pusat, Isu Regional, Analisis Studi Terkini, serta Permasalahan dan Isu Strategis.

“Intinya perencanaan yang dibuat harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang ada di daerah tersebut,” lanjutnya.

Sehingga untuk mendapatkan kesesuaian tersebut, Wahyudi menjelaskan, ada pedoman umum untuk mendapatkan “smart”, dengan rincian, Spesific (khas), Measurable (Terukur), Achievable (Tercapai), Realistic (Sesuai Kenyataan) dan Time-bound (Acuan Waktu).

“Contoh rumusan sasaran pembangunan yang SMART misalnya, kemiskinan turun, kesempatan kerja naik. Infrastrukur semakin baik. Kesenjangan berkurang, kualitas hidup masyarakat meningkat. Lingkungan hidup, kapasitas Pemda dan partisipasi masyarakat juga swasta,” tambahnya lagi.

Baca Juga :   Wadanlantamal IV Tinjau Pelaksanaan Serbuan Vaksin Covid-19 TNI-AL di Desa Mantang

Wahyudi juga mengatakan bahwa dalam Visi dan Misi Provinsi Kepri 2016-2021, apakah masih relevan dan menjadi prioritas sehingga perlu pembahasan lebih lanjut agar tidak terjadi tumpang tindih dan salah tafsir.

Selain itu keterkaitan antar dokumen (RPJPD, RPJMD, RKPD dan RENSTRA OPD) juga harus saling berhubungan, keterkaitan tersebut menjadi landasan pokok

“Untuk itu, kami siap berkoordinasi, membantu dan menggiring Pemprov Kepri dalam menyusun RPJMD nya,” pungkasnya.

Kemudian, tim tenaga ahli Nurhadi Susanto mengatakan, bahwa perencanaan bukan hanya sekedar menyusun apa yang akan dilakukan, namun lebih kepada proses menentukan apa yang akan diubah dan dicapai besok.

“Kemudian baru diikuti dengan apa yang akan dikerjakan untuk mencapai,” kata Nurhadi.

Nurhadi mencontohkan, selama ini kebanyakan perencanaan tidak dikerjakan dan mengerjakan apa yang tidak direncanakan. Kemudian, Visi dan Misi berubah namun program kegiatan tidak berubah.

“Ini menjadi tantangan terbesar untuk mengubah mindset tersebut, perencanaan harus dijalankan dan diharapkan semua pihak dapat partisipatif dalam setiap tahapannya,” ujar Nurhadi.

Laporan: Budi Adriansyah/MC Kepri