Resensi Buku Filsafat Ilmu | Dr. Ahyar Yusuf Lubis

Judul : Filsafat Ilmu (Klasik hingga kontemporer).

Pengarang : Dr. Ahyar Yusuf Lubis

Penerbit : PT Raja Grafindo Persada
Tahun terbit : cetakan kedua 2015
Tebal halaman : 266 halaman

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.

Baca Juga :   Final Merebut Juara I Tanjung Berugo Cup I Kembali Ricuh Dan Pertandinganpun di Bubarkan

Isi Buku
Secara umum buku ini mencoba menjelaskan mengenai apakah pengetahuan itu? Dari manakah sumber pengetahuan itu? Bagaianakah manusia mengetahui? Apakah pengetahuan yang diperoleh manusia itu bersifat murni, netral ataukah tidak terlepas dari asumsi-asumsi dan kepentingan? Apakah kriteria untuk menentukan pengetahuan? Apakah kriteria itu bisa berlaku dan diterapkan ke semua bentuk-bentuk pengetahuan yang berbeda ataukah tidak? Apakah pengetahuan yang diperoleh manusia itu bersifat objektif dan absolut ataukah sebaliknya, bersifat tentatif dan relatif? Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian dijabarkan oleh para filsuf, mulai dari era Yunani Klasik seperti Socrates, Plao, Arstoteles, hingga era Kontemporer seperti Khun, Feyrabend, Heiegger, Gadaer. Buku i juga membahas mengenai berbagai dasar-dasar, asumsi-asumsi dan konsep-konsep penting yang patut diketahui terkait kajian filsafat ilmu.

Baca Juga :   Keluarga Besar FPII Se Indonesia Berduka, Ketua Presidium FPII Instruksikan Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Buku ini terdiri terbagi dalam sembilan bab. Bab pertama hingga bab keenam membahas pengertian dasar filsafat, epistemologi, logika dan metodologi dari masa Yunani Klasik hingga era modern (nasionalisme, empirisme, positivisme). Pembaasan-pembahasan di sejumlah bab ini amat penting apa lagi dikaitkan dengan pemahaman terhadap teori dan kritikan posmodernisme atas asumsi (epistemologis, aksiologis, atau ontologis) modernisme. Di bab tujuh terdapat pembahasan tentang PARADIGMA bedasarkan hasil pemikiran dari Thomas Samuel Khun yang membawa pemahaman perihal peinsip ketidaksepadanan (incommensurability) dan plularitas paradigma. Berbeda dengan positivisme yang menekankan “kesatuan” atau “keseragaman”.
Adapun bab kedelapan dan kesembilan di buku ini membahas mengenai hermeunetika dan fenomenologi. Hermeunetika dan fenomenologi memliki asumsi dasar yang berbeda dengan positivisme.

Baca Juga :   Apel Gelar Pasukan Awali Giat Operasi Lilin 2020 di Selayar

Kelebihan dan Kekurangan 

Kelebihan :
Dari segi penulisan dan pengetikan, jarang ditemukan kesalahannya, sedangkan dari isi buku cukup menarik. Lewat pengenalan terhadap dasar-dasar, asumsi-asumsi, dan konsep-konsep penting dapat memberikan pemahaman kepada pembaca tidak semata karena perkembangan dan dinamika filsafat ilmu melainkan juga problem dan isu-isunya. Buku ini tidak sekadar dibaca oleh mahasiswa filsafat atau yang berasal dari fakultas ilmu sosial dan budaya, namun juga bagi mereka yang berminat dalam kajian filsafat ilmu dan metodologi.

Kelemahan
Kekurangan yang kami temui adalah terdapat beberapa kata atau istilah-istilah yang tidak diketahui artinya dan tidak dipahami maknanya.bagi pembaca awam atau tidak tahu.

Nama : Mhd Sidik Ilham
Prodi : Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Riau