Resensi Buku Filsafat Ilmu | Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A.

Oleh : Venny Aprillia 

Identitas Buku
Judul Buku : Filsafat Ilmu
Pengarang Buku : Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A.
Nama Penerbit : Rajawali Pers, 2005
Edisi/Cetakan : Pertama/kedua
Tebal Halaman : 239 halaman

Buku ini berjudul Filsafat Ilmu yang ditulis oleh DR. Amsal Bakhtiar, MA (penulis) dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Jakarta. Tujuan penulisan buku ini adalah untuk mendorong dan membantu civitas akademika dalam proses perkuliahan tentang Filsafat Ilmu. Selain itu buku ini juga berguna bagi kaum awam untuk menyelami dan memperluas wawasan tentang hakikat ilmu secara filsafat.

Dalam buku ini penulis menjelaskan bahwa “Filsafat adalah induk semua ilmu,” demikianlah kata para filosof. Pada awalnya, memang cakupan objek filsafat lebih luas dibandingkan ilmu; ilmu hanya terbatas pada persoalan empiris saja, sedangkan fisafat mencakup objek empiris maupun non-empiris. Namun, pada perkembangannya, filsafat berkembang menjadi bagian dari ilmu itu sendiri (terspesialisasi), seperti filsafat agama, filsafat hukum dan filsafat ilmu. Alasannya, filsafat tidak bias terus berada di awang-awang, tetapi ia juga harus membimbing ilmu.

Dengan perkembangannya yang sangat pesat, ilmu semakin jauh dari induknya. Bahkan, telah mengakibatkan munculnya arogansi dan kompartementalisasi antara satu bidang ilmu dengan yang lainnya. Di sinilah filsafat berperan, yaitu menyatukan visi keilmuan dari berbagai disiplin ilmu. Dalam konteks ini, ilmu sebagai kajian filsafat sangat krusial untuk dibahas.

Pokok pembahasan dalam buku Filsafat Ilmu ini mencakup sejarah perkembangan ilmu, objek, metode dan tujuan ilmu, secara hakitat sumber pengetahuan dan criteria kebenaran. Tak ketinggalan pembahasan secara ilmiah. Pembahasan ini penting agar mahasiswa : (1) lebih kreatif dan inovatif dalam berfikir sesuai dengan aturan-aturan ilmiah, (2) memberika spirit bagi moral yang terkandung pada setiap ilmu, baik onologism, epistemologis, maupun aksiologis; (3) menyadari bahwa ilmu yang diperoleh jauh mencukupi.

Isi Buku
Buku Filsafat ini memiliki enam bab pembahasan, setiap bab saling berkaitn dengan bab-bab lainya. Pokok pembahasan dalam buku ini adalah tentang perkembangan ilmu dan teknologi, hakikat dan sumber pengetahuan dan criteria kebenaran.disamping itu , filsafat dalam buku ini juga membahas persoalan objek ,metode dan tujuan ilmu.

Bagian pertama pada buku Filsafat ini adalah tentang Ruang Lingkup Filsafat Ilmu. Dalam buku ini tertulis bahwa filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terpisah tetapi saling berkaitan. Filsafat sebagai proses berfikir yang sistematis dan radikal yang mempunyai obyek material dan obyek formal. Obyek materialnya adalah segala yang baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Ilmu juga mempunyai dua obyek yaitu obyek maerial dan obyek formal. Obyek maerialnya adalah alam nyata misalnya manusia untuk ilmu kedokteran, planet untuk ilmu astronomi. Sedangkan obyek formanya adalah metode untuk memahami obyek material.

Baca Juga :   Travel Murah Pekanbaru - Dumai, CV. Wahana Rizky

Salah satu sub-bagian dari bagian ini adalah penjelasan tentang pengertian ilmu, persamaan dan perbedaan antara filsafat dan ilmu. Ole penulis dijelaskan bahwa ilmu adalah bagian dari pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang tersistem dan terukur serta apa dibuktukan kebeneranya. Sementara pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense yang belum tersusun secara sistematis.dan filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu sehingga filsafat ilmu perlu menjawab persoalan ontologisme(obyek telaah).

Bagian kedua alam buku ini adalah memebahas tentang sejarah perkembangan ilmu. Pada bagian ini dielaskan sejarah perkembangan ilmu yang dimulai sejak peristiwa Fitnah Al-Kubra. Kemajuan mencapai puncaknya dizaman pemerintahan Dinasti Ummayah dan Dinasti Abbasiyah. Namun kejayaan islam berakhir dan runtuh dikarenakan kemunduran Iqbal yang disebabkan diterimanya faham Yunani.

Bagian ketiga dalam buku ini menjelaskan tentang Pengetahuan dan Ukuran Kebenaran. Ada banyak definisi yang dikemukana alam buku ini namun salah satu diantaranya yang menyatakan penegtahuan adalah kebenaran. Secara teori, hakikat penegtahuan dapat diperoleh memlalui dua panangan yaitu pandangan realisme dan pandangan idealisme. Pengetahuan menurut pandangan realisme adalah gambaran atau copy dari yang sebenernya ada dalam alam nyata,artinya penegtahuan adalah benar dan tepat jika sesuai dengan kanyataan, sementara ajaran idealisme menegaskan bahwa penegtahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah mustahil., pengetahuan adalah sebuah proses mental yang besifat subyektif.

Bagian ke empat pada buku ini membahas tentang Dasar-Dasar Ilmu yang dibagi menjadi tiga baigan yaitu ontologisme, epistemology,dan aksiologi. Secara ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat yang ada baik jasmani ataupun rokhani. Secara epistimologi adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan ilmu pengetahuan, pengandai- pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Penegtahuan yang diperoleh manusia melalui akal, indera dan lain-lain. Akasiologi dalam buku ini dapat dimanfaatkan dengan adanya kekeliruan dalam epistimologi. Aksiologi mempunyai banyak definisi, alah satu diantaranya moral conduct,esthetic expression dan sosio-political life.

Baca Juga :   Bupati Masna Sidak Sejumlah Kantor OPD Usai Libur Idul Fitri

Bagian ke lima dalam buku in memebahas tentang sarana ilmiah. Bahasa, matematika dan statistic serta logika merupakan sarana untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Matematika merupakan bahasa yang melambangkan seraingkaian makna dari serangkaian pernyataan yang ingin disampaikan. Sementara buku ini mendefinisikan statistic sebagai sekumpulan metoda untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam keadaan yang tidak menentu. Sarana lainya adalah logika.

Logika adalah sarana untuk berfikir sistematis, valid dan dapat dipertanggung-jawabkan. Dalam buku ini juga menyebutkan ada tujuh aturan berfikir dengan benar yaitu: mencintai kebenaran, menyadai apa yang dikerjakan, menyadari apa yang dikatakan, dapat membeakan hal yang sama tetapi tidak identik, mencintai definisi yang tepat, menyadari kenapa membuat kesimpulan demikian dan mampu menghinari dan mengidentifikasi kesalahan pemikiran

Bagian terakhir dalam buku ini adalah tentang Tantangan dan Masa Depan Ilmu yang terbagi menjadi dua bagian. Yang pertma adalah Keajuan Ilmu dan Krisis Kemanusiaan. Kemajuan ilmu dan teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, tetapi kenyataanya teknologi malah telah menimbulkan keresahan dan ketakutan baru bagi kehiupan manusia. Teknologi yang sedang melanda manusia sekarang ini ibarat orang yang betah tinggal disamping kandang ayam, sakin asyiknya dia tidak sadar bahwa teknologi membuat dia semakin terpinggirkan dari sebuah kebutuhan mendasar. Persoalan berikutnya adalah krisis kemanusiaan yang terjadi akibat dari kecenderungan, ideology an gagasan yang tiak utuh. Bagian kedua adalah agama,ilmu dan masa depan manusia. Agama dan ilmu dalam beberapa hal berbeda, namun pada sisi tertentu memiliki kesamaan. Agama lebih mengendepankan moralitas dan menjaga tradisi yang sudah mapan.

Jadi filsafat dalam buku ini adalah semua ilmu, namun pada perkembangannya, filsafat menjadi bagian dari ilmu itu sendiri. Dengan perkembangan yang sangat pesat, ilmu semakin jauh dari induknya.bahkan telah mengakibatkan munculnya arogansi dan konpartementalisasi antara satu bidang ilmu dan ilmu lainnya. Buku ini memebahas sejarah perkembangan ilmu, obyek,metode dan tujuan ilmu, serta hakikat sumber pengetahuan dan criteria kebenaran.

Baca Juga :   Wisata Sungai Subayang jadi pilihan Rombongan Tamasya RS. Awal Bros.

Buku filsafat ini banyak menjelaskan tentang banyak ilmu tentang filsafat. Penjeasan yang jelas dan rinci, disertai dengan contoh supaya pembaca dapat memahami dengan mudah penjelasan dalam buku.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

Kelebihan Buku

Buku yang berjudul Filsafat Ilmu, yang ditulis oleh Dr.Amsal Bahtiar, M.A. telah di tulis dengan runtut, sehingga pembaca dapat memahami dengan jelas apa yang terdapat dalam buku tersebut. Selain itu buku tersebut bermanfaat membantu para mahasiswa dan dosen dalam perkuliahan. Kemudian, pembaca dari luar kalangan akademis buku tersebut juga sangat berguna terutama untuk menyelami dan memperluas wawasan tentang hakikat dan makna filsafat ilmu secara filosofis.

Penulis setelah membaca buku tersebut dapat langsung memahami unsur-unsur pokok ilmu dan memahami sumber, hakikat tujuan ilmu. Buku tersebut juga, dapat menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi diperguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan nonilmiah. Kemudian memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang khususnya bidang ilmu bahasa dan sastra Indonesia, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis.

Kekurangan Buku

Setiap dalam penulisan buku tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Buku yang direviu penulis ini, telah menilainya secara subyektif buku tersebut masih banyak terdapat kekeliruan dalam penulisannya. Penulis mendapatkan banyak kesalahan dalam penulisan kaidah bahasa Indonesia Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Misalnya penulis menemukan kesalahan dalam pmulisan istilah-istilah asing. Seharusnya ketika mengutip istilah-istilah asing dalam menysun karya ilmiah, seharusnya dimiringkan. Tetapi kenyataan yang ditemukan penulis dalam buku ini tidak dimiringkan sebagian penulisan istilah asing. Hal ini dapat dilihat pada (hlm.200). Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut.
a) theory of error (salah) seharusnya di tulis theory of error (benar)
b) continuous distribution (salah) seharusnya di tulis continuous distribution (benar)
c) least squarers (salah) seharusnya di tulis least squarers (benar)

Kurangan dalam buku ini juga kurangnya gamabr dalam buku ini, membuat pembaca kurang tertarik.

Nama: Venny Aprillia
Prodi : Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Riau.