Lima Kecamatan di Siberut Direndam Banjir, 10 Ribuan Penduduk Mengungsi di Perbukitan

SEORANG pemuda warga Siberut Utara tengah melintas menggunakan perahu di depan rumah penduduk yang direndam banjir. Hujan yang tak kunjung reda, mengakibatkan dampak banjir kian meluas. IST

MENTAWAI, CMCZONE.COM– Dampak bencana banjir akibat hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai sejak Kamis (30/4) hingga Sabtu (2/5), kian meluas. Lima kecamatan di Pulau Siberut dengan jumlah penduduk mencapai 10 ribuan lebih, nyaris rata dengan air dengan ketinggian mencapai 2 hingga 3 meter.

Informasi yang berhasil dirangkum media ini menyebutkan, beberapa daerah terparah terdampak banjir tersebut masing-masingnya Sagulubbe di Kec. Siberut Barat Daya, Salappa di Kec. Siberut Selatan, Simoilaklak dan Sirisura di Kec. Siberut Tengah, Sikabaluan – Mongan – Poula – Sot Boyak dan Bojakan di Kec. Siberut Utara, serta Simalibbeg di Kec. Siberut Barat.

Selain sulitnya akses keluar masuk pulau akibat tinggi gelombang, diperkirakan lebih dari 10 ribu penduduk di lima kecamatan terdampak banjir tersebut, kini bertahan di pengungsian dan mulai mengalami krisis bahan makanan, serta ketersedian air bersih.

Baca Juga :   TPS Disinyalir Membahayakan Pengguna Jalan

“Air naik mulai dari batas sandi, hingga sampai atap rumah penduduk. Sebagian warga sudah mulai mengungsi di tempat yang agak tinggi di bangunan sekolah, gereja dan rumah penduduk lainnya. Ada juga yang mengungsi di ladang yang berlokasi di perbukitan dengan pondok-pondok ladang,” ujar sumber cmczone.com, yang juga perantau asal Kepulauan Mentawai, Juniator Tulius tadi malam.

Camat Siberut Utara, Agustinus Sab kepada wartawan mengatakan, terdapat enam desa di daerahnya yang terdampak banjir. Masing-masingnya Muara Sikabaluan, Malancan, Sirilogui, Monganpoula, Sotboyak dan Bojakan.

“Bojakan, Sotboyak dan Monganpoula merupakan desa yang masih satu aliran sungai, yang bermuara ke Sikabaluan,” kata Agustinus dilansir mentawaikita.

Dikatakan Agustinus, hingga kini belum ada laporan resmi terkait jumlah kerugian dan masyarakat yang terkena dampak banjir. “Kita masih menunggu informasi lanjutan dari pihak terkait dari bencana yang terjadi. Untuk perkembangam terbaru di Monganpoula, Sotboyak dan Bojakan belum ada karena akses terputus dan jaringan listrik mati di jalur Sikabaluan- Monganpoula,” katanya.

Tanggap Darurat Banjir

Baca Juga :   Soal Mafia Tanah Tanjab Timur : LSM Mappan Laporkan Pemilik Kebun Sawit Dalam Kawasan Hutan Dan Kades Pematang Rahim Ke Kejagung

Sebelumnya, Pemkab Mentawai juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 10 hari di daerah terdampak banjir, khususnya di Siberut.

“Malam ini Sabtu (2/5), kalau tidak ada kendala dan tidak terkendala cuaca, dua kapal antar pulau akan bawa bantuan untuk masyarakat yang terkena dampak banjir ke Siberut,” kata Wakil Bupati Mentawai, Kortanius Sabeleake, juga sebagai Ketua Tim Tanggap Darurat Penanganan Banjir di Siberut, Sabtu (2/5) sore.

Bantuan yang disalurkan kepada masyarakat yang terkena dampak banjir di Siberut berupa beras dan jenis bantuan makanan lainnya. Daerah yang terkena dampak banjir cukup parah yakni di Desa Bojakan, Desa Sotboyak, Desa Malancan, Desa Sikabaluan, Desa Monganpoula, sebagian daerah di Desa Saibi Samukop, Desa Matotonan, Desa Madobag, dan Desa Sagulubbeg.

“Bencana banjir ini telah mengakibatkan banyak harta benda masyarakat yang hanyut dan tanaman warga yang rusak. Kerugian sementara masih dalam taksiran. Yang penting saat ini adalah pendistribusian bantuan bagi warga yang mengungsi,” kata Kortanius.

Galang Donasi

Perantau asal Mentawai yang kini menetap di Singapura, Juniator Tulius mengatakan, distribusi bantuan ke daerah terdampak banjir, sejauh ini terhalang cuaca. Selain hujan yang tak henti-hentinya mengguyur, gelombang air laut berketinggian 3 hingga 4 meter juga menjadi kendala di lapangan.

Baca Juga :   NP Qatar akuisisi Paiton Energy Indonesia Rp17 triliun

“Kasihan kita kepada warga yang hingga saat ini bertahan di pengungsian. Terutama para lansia, anak-anak dan ibu hamil. Kehabisan stok pangan, tentu akan membuat mereka tak sanggup bertahan,” kata Juniator.

Secara spontan, sejak Sabtu (2/5) pagi, Juniator langsung membuka donasi bantuan dan penggalangan dana yang diinformasikan melalui akun Facebook miliknya. Hanya dalam waktu sekejap, bantuan dari para dermawan langsung terkumpul sebesar Rp5.320.000.

“Bantuan sudah disalurkan kepada beberapa pemuda di Sikabaluan, yang akan mengantarkan sembako kepada para pengungsi pada Minggu pagi, menjelang bantuan dari pemda dapat disalurkan,” ujar Juniator.

Hingga saat ini terang Juniator, pihaknya masih membuka donasi bagi para donatur yang berkenan untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu warga korban banjir di Siberut. Donasi dapat disalurkan melalui rekening Bank BCA di nomor 0321839427, atas nama Juniator Tulius. RYAN SYAIR