Memaknai Hari Lahirnya Pancasila Ditengah Pandemi Covid-19, Ini Penjelasan Ketua MPC Ormas PP

foto : Ketua MPC Abdul rasid, nomor dua dari sebelah kanan

Tanjabtim, (cMczone.com) – Semua elemen masyarakat diminta untuk lebih mengenal pentingnya nilai luhur Pancasila secara mendalam. Tak hanya itu, mengamalkan Pancasila dalam bingkai kebhinekaan di Bumi Nusantara wajib dilakukan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ketua Ormas Pemuda Pancasila Majelis Pimpinan Cabang (MPC-red) Tanjabtim, Abdul Rasyid mengatakan, bahwa Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang sudah merupakan harga mati, tidak bisa ditawar lagi dengan perubahan ideologi baru. Menurutnya, Pancasila bukan milik satu golongan, tapi merupakan milik bangsa.

“Setiap 1 Juni diperingati sebagai hari kelahiran Pancasila. Itu bukan hal baru. 1 Juni 1945 dianggap sebagai kelahiran Pancasila sebagai ideologi bangsa sebelum negeri ini menyatakan kemerdekaan dalam Proklamasi 17 Agustus 1945. Yang prinsip itu menjalankan Pancasila, mengamalkan Pancasila dalam hidup berbangsa, bernegara. Lima sila itu memiliki makna yang luas, tidak boleh dipisah-pisahkan,” katanya.

Rasid juga mengatakan, kelahiran Pancasila  tidak perlu dirayakan secara euforia di tengah kondisi bangsa yang saat ini sedang diuji. Kembali merenung dan menjalankan prinsip-prinsip Pancasila dalam kehidupan perlu ditingkatkan dengan hidup bersama. Saat ditemui di markas PP MPC Tanjabtim Provinsi Jambi. Senin (01/06/2020)

Baca Juga :   Menyedihkan!! Program PKH Belum Dirasakannya, Sri Amah : Apa Itu Ya ??

‘’ Di era global dan arus informasi datang dengan deras dari seluruh belahan dunia. Namun ideologi Pancasila tetap harus diamalkan dan ditanamkan pada generasi muda yang gagal paham dengan Pancasila, dan juga memiliki pandangan.  Perlu ada kurikulum baru dalam mengenalkan Pancasila pada generasi muda di sekolah, baik tingkat SD hingga Strata Satu. Dan paham radikal dan lainnya hanya cukup diketahui tanpa perlu dijalani,’’ jelasnya.

Ia juga mengajak semua ormas maupun organisasi keagamaan, baik yang frontal maupun senyap untuk kembali meneguhkan ideologi Pancasila sebagai roh pergerakan. Pendiri bangsa sudah membuat ideologi Pancasila yang hanya ada satu di dunia.

Lebih lanjut, Rasid mengatakan, memperingati hari lahir Pancasila tahun ini yang jatuh pada hari Senin 1 Juni 2020 adalah peringatan Hari lahirnya Pancasila yang ke-75 yang diperingati dalam suasana kecemasan dan keprihatinan bagi bangsa Indonesia. Hal itu dikarenakan bertepatan dengan merebaknya wabah virus Corona (Covid-19).

Baca Juga :   Diduga Membakar Bendera Merah Putih, Polri Turun Tangan !

Namun, menurutnya, kecemasan dan keperihatinan ini jangan sampai membuat bangsa Indonesia, khususnya Kabupaten Tanjab Timur Provinsi Jambi, menjadi pesimistis dan terpuruk berkepanjangan. Namun harus mampu melipat gandakan semangat dan optimistis tinggi, bahwa bangsa Indonesia akan bangkit melawan pandemi Covid-19 sampai titik penghabisan.

” Pancasila sebagai Ideologi dan Pedoman hidup dalam tatanan bernegara dan berbangsa, harus senantiasa menjadi penyemangat bangsa Indonesia dalam melawan Pandemi Covid-19 dengan mengimplementasikan nilai-nilai dan butir-butir Sila Pancasila. Sebagai bangsa yang Berketuhanan yang maha Esa, seperti Sila Pertama (Ketuhanan yang maha Esa-red), tentu nya kita  senantiasa mengedepankan ketakwaan dan keimanan, yang percaya bahwa pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini termasuk bangsa Indonesia adalah cobaan. Sebagai bangsa yang berketuhanan, harus senantiasa menjalankan ibadah sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing serta berdoa untuk segera dijauhkan cobaan pendemi Covid-19,” paparnya.

Baca Juga :   Muhammad Amin Sebut " Saat Ini  Pekanbaru Belum Terkategori KLB DBD

Lebih lanjut, Ketua MPC ini mengungkapkan Sila kedua Pancasila: Kemanusian yang adil dan beradab, memberikan makna kepada bangsa Indonesia di masa pandemi Covid-19, untuk saling bergotong royong dan bekerja sama untuk saling bahu membahu membantu sesama yang terdampak pandemi Covid-19,

Sila ketiga, Persatuan Indonesia, dimaknai dengan adanya pandemi Covid-19 ini,’’ Tentu nya  tidak mengurangi nilai-nilai luhur persatuan, dimana seluruh elemen bersatu padu untuk melawan penyebaran Covid-19, dengan segenap kemampuan yang ada,” terangnya.

Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, menurut Rasid dimaknai dengan mengedepankan semangat gotong-royong dan mematuhi seluruh aturan serta kebijakan yang telah digariskan pemerintah. Yakni sebagai keikutsertaan rakyat dalam ranah perwakilan.

Di sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,’’ mesti dimaknai sebagai upaya bersama-sama dan mengerahkan segala potensi dan kemampuan untuk melawan pandemi global ini. Kita yakin, dengan nilai-nilai luhur Pancasila ini, cobaan pandemi Covid-19 ini akan segera teratasi,” pungkasnya Abdul Rasid. (Ridwan/Sahrul)