Dituding PPDB 2020 Tidak Sehat, Kepsek SMA N 1, ‘Kita Serahkan Sama Yang Diatas’

Pekanbaru, (cMczone.com) – Seorang Jurnalis tidak hanya sekedar menulis berita. Tetapi bisa juga sebagai tempat bertukar fikiran, diskusi, dan juga tempat mengeluarkan uneg-uneg (curhat).

Hal tersebut dialami oleh beberapa Pengurus Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Setwil Riau yang didampingi oleh Ketua FPII Korwil Pekanbaru.

Disambangi diruangannya, Dr Wan Roswita M.Pd, Kepala Sekolah SMAN 1 Pekanbaru yang terletak di jalan Sultan Syarif Qasim No.159, Rintis, Kec. Lima Puluh, Kota Pekanbaru, bersama Wakil Kepala Sekolah dan beberapa guru sedang asyik bekerja merapikan tumpukan buku-buku pelajaran.

Kepada Pengurus FPII Ia curhat beberapa kisah selama penyelengaraan Penerimaan Peserta Didiik Baru (PPBD) tahun ajaran 2020/2021.

Seperti biasanya ditahun-tahun silam pelaksanaan PPDB dibeberapa sekolah baik SMP maupun SMA dan SMK menjadi sorotan masyarakat, LSM dan Wartawan. ” Wajar, hal yang lumrah, sah-sah saja dan saya sangat mengapresiasi itu semua,” ucap Dr Wan Roswita M.Pd, yang telah menjabat kasek SMA N 1 hampir 7,5 tahun tersebut, selasa (30/06).

Baca Juga :   Empat Pimpinan DPRD Kota Pekanbaru Periode 2019-2024 Diambil Sumpahnya

Diakuinya, dengan 7, 5 tahun sudah masa jabatannya di SMAN 1 Pekanbaru yang yang diberi amanat oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau, semua itu adalah suatu anugerah yang terbesar bagi dirinya. Ia bahkan mensyukuri semua belas kasih Allah yang telah memberikan semua berkat-berkat baik berkat jasmani maupun berkat rohani bahkan berkat jabatan yang ia emban selama ini.

Ibu yang memiliki 2 anak ini juga selalu bekerja sesuai dengan koridor aturan dan peraturan dari Disdik Provinsi Riau, baik dalam proses belajar mengajar maupun moment PPDB tahun 2020/2021 saat ini.

Disinggung mengenai penerapan PPDB tahun ajaran 2020/2021, Dr Wan Roswita S.Pd menuturkan,
selama proses penerimaan anak didik baru tahun ajaran 2020/2021, SMAN 1 Pekanbaru berkomitmen bahwa selama penyelengaraan penerimaan anak didik baru harus jujur, terbuka dan menerapkan Juklak dan Juknis yang berlaku didunia Pendidikan. Dari segi Juknis calon siswa/siswi didik baru harus mengisi kolom pernyataan siswa, dimana segala data yang dientri dalam formulir PPDB online adalah benar dan sah. Namun jika ternyata dikemudian hari ditemukan data atau dokumen yang diunggah adalah palsu maka siswa tersebut dapat dikenakan sangsi seperti sangsi diskualifikasi. Bahkan surat pernyataan tersebut dibubuhi mengunakan materai 6000 oleh orang tua wali. Untuk jalur pilihan, dibagi beberapa jalur yaitu ” Jalur miskin, jalur Prestasi , Jalur luar kota dan Jalur Zonasi.

Baca Juga :   1.618 Tilang Didominasi Pelanggaran Over Loading

Adanya issu yang menyesatkan terkait jalur prestasi dan sistim penerimaan nya, Dr Wan Roswati S.Pd menegaskan, sesuai dengan data yang diberikan calon didik baru terkait jalur yang dipilih anak didik baru lewat jalur prestasi, pada prinsifnya pihak SMAN 1 Pekanbaru tetap akan menerima berkas tersebut dengan catatan calon anak didik baru tersebut melampirkan sertifikat prestasi yang dilampirkan. Dan mengenai kebenaran sertifikat prestasi yang dilampirkan calon anak didik baru.

” Setelah anak didik baru dinyatakan lolos dalam seleksi PPDB maka pihak SMAN 1 membuat pemgumuman baru yaitu daftar ulang dengan syarat siswa tersebut harus melampirkan KK asli, akte lahir asli, dan sertifikat prestasi asli,” jelasnya.

Baca Juga :   Kapolsek Tanjungpinang Timur Hadiri Bhakti Sosial Kogabwilhan I, AKP Firuddin: Ini Kekompakan Antara TNI dan Polri

Lanjut Dr Wan Roswita S.Pd, diakuinya beberapa hari yang lalu pihak sekolah kedatangan tamu dari Media dan LSM yang mengkonfirmasi SMAN 1 Pekanbaru bahwa mereka katanya menemukan adanya kesalahan sekolah kami dalam hal penerimaan didik baru lewat jalur prestasi, yang mereka anggap kami ada menyalahi aturan atau sejenisnya. Perlu saya sampaikan juga, jika tuduhan yang disampaikan kepada kami terkait calon anak didik siswa baru jalur prestasi ada yang menyalahi, maka saya (kepsek-red) tegaskan, silahkan bawa buktinya yang akurat agar kita cek kebenarannya, jadi jangan hanya berbahasa katanya dan katanya.

Ironisnya lagi saat kunjungan rekan-rekan media tersebut, kita juga dituding telah melakukan kesalahan berupa memasukkan anak didik baru lewat jalur belakang dan kita juga di viralkan di youtube ” Kita biarkan saja. Biarlah hanya Allah yang tau dan masyarakat menilai upaya kami dalam menjalankan proses belajar mengajar selama ini, Allah Maha Mengetahui dan Melihat semua apa yang kami perbuat.” tegasnya.

Sumber: FPII Riau