Tanjungpinang, Kepri (cMczone.com) – Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2020 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang sudah di depan mata, komunitas muda mudi memantapkan langkah dengan membentuk komunitas dengan nama Muda Mudi Ansar-Marlin (MMA).
Sang penggagas komunitas tersebut Archiedan Hatta menuturkan, Ansar-Marlin sebagai Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri sangat tepat untuk perubahan tatanan konsep lima tahun ke depan.
Hal inilah yang menjadi alasan mendasar mengapa komunitas pemuda ini diberi nama MMA.
Menurut Archiedan, sebagai pemuda pemudi Kepri harus berfikir cerdas dan masuk dalam mendukung kontestasi calon kepala daerah secara sehat demi kemajuan Kepri.
“Khususnya kepada para pemuda pemudi dalam melanjutkan pendidikan lebih baik, agar menjadi estafet kepemimpinan di Kepri mendatang,” ujar Archiedan pada cMczone.com, Sabtu (5/9/2020).
Komunitas MMA dibentuk tidak masuk dalam konteks perpolitikan, komunitas ini ingin menunjukkan jati diri bahwa MMA juga ikut memikirkan nasib Kepri ke depan sebagai hak yang sama sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
“Alhamdulillah rasa syukur itu terjawab, ide ini disambut antusias kawan-kawan kami milenial di 3 kabupaten/kota,” ungkap Archiedan.
Adapun 3 kabupaten/kota itu adalah Tanjungpinang, Bintan dan Kota Batam. Dari ketiga daerah tersebut data milenial yang sudah masuk mencapai 1400 kontak person.
“Ini akan kami lanjutkan dengan membuat WhatsApp Group (WAG) di setiap kabupaten/kota. Insha Allah kami akan melanjutkan perjuangan ini sampai ketujuh kabupaten/kota yang ada di Kepri,” ungkap Archiedan.
Archiedan mengungkapkan, bahwa dari hasil komunikasi dengan komunitas MMA di 3 daerah kabupaten/kota di Kepri sepakat untuk mendukung Ansar-Marlin.
“Dari hasil komunikasi kami bersama kawan-kawan, sepenuhnya di 3 kabupaten/kota memberi dukungan pada Paslon yang mumpuni untuk memimpin Kepri ke depan, yaitu Ansar-Marlin sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri. Mohon doa serta dukungan. Semoga Allah mengijabah perjuangan ini,” pungkas Archiedan.
Editor/Penulis: Budi Adriansyah
