Energi itu adalah Ansar

Oleh: Birgaldo Sinaga

Pilkada di Batam kota tempat saya tinggal ini mulai terasa demamnya. Teman2 saya bahkan jauh2 hari sudah mulai kasak kusuk soal jagoan yang akan diusung. Sejak awal tahun lalu mereka sudah meneropong kandidat gubernur.

Saya sebenarnya tidak begitu tertarik dengan gawean pilkada Kepri dan Batam kali ini. Jika teman2 saya sibuk dukung sana sini sejak awal tahun, saya sampai di Oktober masih cuek bebek dan netral. Kalo bertemu teman2 saya di warung kopi, saya tertawa saja mendengar adu mulut mereka.

Saya ingat kembali hukum demokrasi. Mau cuek, mau apatis, mau tidak peduli, mau masa bodo tetap saja produk demokrasi itu yang akan menentukan seperti apa nasib kota kita ke depan.

Hasil demokrasi itu menghasilkan produk bernama kepala pelayan publik. Kepala pelayan publik itu yang akan mengelola uang pajak kita. Uang keringat kita.

Jika orangnya tepat, kota kita akan maju berkembang. Jika salah, kota akan mandeg dan tidak enak ditempati. Kumuh. Jumud. Tidak asyik.

Sebagai warga Kepri saya punya tanggung jawab konstitusionil untuk mencari sosok gubernur yang tepat. Saya senang teman2 saya ada di lingkaran ketiga kandidat. Itulah indahnya demokrasi.

Demokrasi memberi ruang pilihan yang bebas dan setara. Ibarat di depan kita ada menu nasi padang, pecel lele atau soto ayam, orang bebas memesan makanan sesuai selera.

Tidak elok jika yang suka nasi padang mengejek orang yang makan pecel lele. Begitu juga Sebaliknya. Soal selera janganlah merendahkan selera orang lain. Hanya karena merasa seleranya berkelas internasional.

Baca Juga :   Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan, S.I.K melepas perdana polwan tim patroli Srikandi squat 01

Omong2 soal selera makan, makan itu menghasilkan dua kenikmatan. Pertama, rasa nikmat di mulut. Kedua, makanan itu memberi kita tenaga. Energi.

Nah, saya ingin ngomongin soal energi. Karena habis makan biasanya kita jadi berenergi. Bertenaga.

Apa sih energi itu?

Dalam fisika ada hukum Kekekalan Energi yang mengatakan:

“Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain”.

Hukum ini diciptakan oleh James Prescott Joule, seorang ahli fisika Inggris yang namanya diabadikan menjadi satuan energi.

Energi alam semesta adalah tetap, sehingga energi yang terlibat dalam suatu proses kimia dan fisika hanya merupakan perpindahan atau perubahan bentuk energi.

Contoh perubahan energi itu seperti energi potensial air terjun diubah menjadi energi kinetik. Energi kinetik turbin itu lalu diubah menjadi energi listrik. Energi listrik dialirkan sampai kerumah kita. Energi listrik itu kita gunakan untuk menghidupkan lampu, charge HP, televisi, kulkas dan AC.

Hukum kekekalan energi ini juga berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Kegiatan harian kita merupakan perubahan bentuk energi dari bentuk satu ke bentuk lain.

Misalnya kita makan nasi. Nasi mengandung gula. Gula diserap oleh usus di sistem pencernaan. Gula atau glukosa dari nasi itu diubah menjadi glikogen.

Glikogen menjadi energi bagi tubuh kita. Tubuh kita akhirnya menjadi berenergi, bertenaga, berdaya. Bisa bergerak, berpikir dan bekerja.

Tenaga atau energi seorang mekanik mobil yang dikeluarkannya akan diubah menjadi gaji.

Baca Juga :   Jaga Imun Tubuh di Masa Pandemi, Prajurit/ASN Lanudal Tanjungpinang Rutin Berolahraga

Gaji dari pekerjaan itu, dipakai untuk membeli makanan dan kebutuhan lain. Begitu seterusnya siklus hukum kekekalan energi. Sampai akhirnya energi itu berubah bentuk lagi. Kita dikubur ke dalam tanah.

Materi jasad kita berubah lagi dalam tanah. Menjadi fosil. Akhirnya seiring waktu menjadi minyak bumi. Mineral. Menjadi energi dari peluruhan kimiawinya.

Apa hubungannya tulisan hukum kekekalan energi dengan Pilgub Kepri? Kita ingin mencari cagub yang berenergi.

Di pilgub Kepri ini kita akan diberikan kesempatan memilih siapa kandidat yang punya energi perubahan.

Siapa kandidat yang punya energi terobosan di saat resesi ekonomi akibat pandemi Covid 19? Saya menilai sosok Ansar Ahmad yang punya kriteria itu.

Jika energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja, maka Ansar Ahmad adalah energi inovasi dan kreatif.

Ansar banyak ide, gagasan dan terobosan untuk melakukan kerja-kerja besar. Dulu waktu jadi Bupati Bintan pada 2005-2015, Ansar mengubah Bintan dari gelap menjadi terang. Mengubah Bintan yang tadinya tidak punya jalan raya sekarang punya jalan lebar dan mulus.

Ansar berhasil mengentaskan kemiskinan rakyat Bintan. Kebijakannya benar2 berpihak pada rakyat miskin.

Pada masa pemerintahannya, di Bintan ada 7000 rumah warga tidak layak huni. Dalam tempo singkat seluruh warga miskin itu kini punya rumah yang layak.

Ansar punya energi kreatifitas yang otentik. Ia punya segudang ide untuk membawa daerahnya maju dan berkembang. Ia ulet dan pantang menyerah. Ia sabar dan fokus pada pencapaian hasil.

Kehidupan masa kecilnya yang penuh perjuangan telah membentuk karakternya.

Baca Juga :   Polda Riau Kembali Ungkap 36 Kg Sabu Dan Amankan 5 Tersangka.

Ketika masih duduk di sekolah dasar, selepas pulang sekolah, Ansar nyambi mencari. Ia dapat duit dari upah mencuci bus Departemen Penerangan Kabupaten Kepulauan Riau.

Ansar tidak bisa seperti teman2nya yang berkecukupan. Masih usia 2 tahun, Ansar ditinggal pergi ayahnya. Ayahnya meninggal dunia saat Ansar masih belajar berjalan.

Sejak SD, Ansar harus membantu ibunya. Ia ikut mencari uang sepulang sekolah. Apa saja dikerjakannya. Mencuci pakaian. Berjualan sayur. Semua dilakoninya. Yang penting bisa membantu ibunya.

Masa kecil itu membentuk pola pikir dan karakternya sampai dewasa. Saat kuliah di FE Unri, Ansar aktif di kegiatan kampus kemahasiswaan. Ia aktif berorganisasi. Bakat kepemimpinannya terasah di sana.

Sepuluh tahun menjabat Bupati Bintan, hasilnya Ansar mengubah Bintan yang tertinggal menjadi daerah wisata nomor dua setelah Bali. Ada 3 juta wisatawan datang ke Kepri setiap tahun.

Kini Ansar ingin mengubah energi kreatif miliknya itu untuk membawa perubahan Provinsi Kepri. Dari Bupati naik setingkat menjadi gubernur.

Energi kreatif Ansar adalah keberaniannya membuat terobosan dan melaksanakan kebijakan itu dengan tekun dan sungguh2.

Dengan integritas, keberanian, ketegasan dan kerja keras maka ledakan energi yang bergelora itu akan mengubah kebuntuan menjadi maju kembali.

Ansar adalah energi kreatif yang akan membawa ekonomi Kepri pulih. Seperti pernah dirasakan warga Bintan 5 tahun yang lalu.

Ansar adalah petarung sesungguhnya. Pertarungan hidup itu sudah dijalaninya sejak ia masih balita. Berjuang hidup untuk maju meski ayahnya telah tiada.

“Ansar Ahmad adalah Energi Kreatif Kepri”