Ansar Ahmad Perjuangkan Kepri jadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

Oleh: Aldi Samjaya Chaniago

Dalam tulisan ini saya tidak bercerita perihal bagaimana suksesnya seorang H. Ansar Ahmad, SE, MM, dalam membangun sejumlah infrastruktur di Kabupaten Bintan, sewaktu dia menjabat Bupati Bintan selama dua periode (2005-2015), walau hanya dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bintan yang sangat minim.

Saya juga tidak ingin bercerita, perihal bagaimana pria kelahiran Kijang, 56 tahun lalu ini mampu menekan angka kemiskinan secara signifikan dan mampu membangun ribuan rumah layak huni untuk masyarakat miskin di sepuluh tahun kepemimpinannya di Bintan.

Bahkan, saya juga tidak akan mengulas kepribadian seorang Ansar Ahmad yang dikenal santun, agamis dan pribadi yang selalu memelihara sholat lima waktunya.

Apalagi bercerita tentang bagaimana tekad seorang Ansar Ahmad untuk membangun Kepulauan Riau (Kepri), hingga rela meninggalkan kursi DPR-RI yang dia peroleh dengan bekal raihan suara terbanyak di daerah pemilihan Kepri.

Dalam tulisan ini saya hanya ingin mengulas obsesi Ansar Ahmad dalam meningkatkan sektor dan potensi pariwisata Kepri, jika dia terpilih menjadi Gubernur Provinsi Kepri nanti.

“Dinda, kalau ditakdirkan Allah jadi Gubernur Provinsi Kepri, salah satu yang menjadi perhatian saya adalah sektor pariwisata. Awak tahu tak, potensi pariwisata Kepri, terutama alam, posisi geografis, kuliner, budaya dan keindahan laut beserta pantainya, sangat luar biasa,” ujar Ansar belum lama ini, saat kami ngobrol santai di bilangan Batam Center, Kota Batam, Provinsi Kepri.

Baca Juga :   Ansar Ahmad Hadiri Final Lomba Orasi Politik: Upaya Menanamkan Pendidikan Politik yang Baik

“Jujur, saya termasuk orang yang paling kecewa ketika Pemerintah Pusat tidak lagi menetapkan Kepri sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Seharusnya dengan kontribusi Kepri yang bisa meraih tingkat kunjungan wisman hampir mencapai 3 juta orang dan menjadi nomor dua terbanyak di Indonesia setelah Bali, harus jadi pertimbangan bagi pusat menjadikan Kepri sebagai KSPN dan bukan malah sebaliknya,” papar Ansar bersemangat.

Sambil membuka ponsel di tangannya, Ansar Ahmad yang saat ini berpasangan dengan Hj. Marlin Agustina melihatkan sesuatu kepada saya.

“Awak lihat, dengan kunjungan wisman ke Kepri sebanyak 3 juta orang. Misalkan saja mereka satu orang belanja di Kepri 1,5 juta rupiah, coba awak hitung berapa uang yang beredar?,” tanya Ansar Ahmad.

“Empat setengah triliun bang,” jawab saya ke Ansar Ahmad.

“Banyak uangnya kan? mengalahkan APBD kabupaten dan kota di Kepri. Itu belum termasuk kontribusi yang diberikan oleh wisatawan domestik yang datang dari penjuru Indonesia. Belum lagi dari multi efek yang ditimbulkannya. Jadi tak terbantahkan, potensi dari sektor pariwisata jika digarap dengan maksimal akan memberikan dampak luar biasa terhadap perekonomian daerah dan masyarakat,” ujar Ansar Ahmad.

Baca Juga :   Cara Mengatasi Kecanduan Sabu - Sabu

Ansar Ahmad juga bercerita, bagaimana saat dia berada di Komisi V DPR-RI yang selalu getol menggandeng sejumlah kementerian, seperti Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan lainnya, untuk bersedia memberikan alokasi dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dalam membangun sejumlah infrastruktur dan infrastruktur kepariwisataan di Kepri.

“Jadi pernah dalam suatu rapat di Komisi V yang turut dihadiri lintas kementerian, saya dengan tegas meminta agar Kepri kembali ditetapkan sebagai KSPN. Saya juga meminta kepada Kementerian Perhubungan untuk memberikan alokasi terhadap sejumlah pelabuhan laut yang ada di Kepri,” sebut Ansar Ahmad.

Di antara pelabuhan laut yang menjadi perhatian Ansar Ahmad adalah, pelabuhan Malarko di Kabupaten Karimun serta pelabuhan Tanjung Berakit di Kabupaten Bintan dan sejumlah pelabuhan laut yang tersebar di Pulau Batam.

Terkait Pelabuhan Tanjung Berakit, Ansar Ahmad menyebut jika pelabuhan itu beroperasi, potensi kunjungan wisman ke Bintan, Tanjungpinang dan sekitarnya juga akan mengalami peningkatan.

“Pelabuhan Tanjung Berakit yang dimulai pembangunannya sejak saya menjabat Bupati Bintan lalu, saat ini masih terkendala pengoperasionalannya. Target saya Pelabuhan ini segera beroperasi,” harap Ansar Ahmad.

Baca Juga :   DPRD Provinsi Riau Menggelar Rapat Paripurna Dalam Rangka HUT Provinsi Riau Ke-62 Tahun 2019

Menurut Ansar Ahmad, jarakĀ  Pelabuhan Tanjung Berakit ke Johor Malaysia yang bisa ditempuh dalam tempo 55 menit saja, tentu akan membuat wisman dari Malaysia khususnya akan semakin tertarik datang ke Kabupaten Bintan. Dan mayoritas para wisman tersebut kata Ansar Ahmad tidak perlu harus ke Singapore dulu, seperti yang selama ini terjadi.

“Saya yakin dengan beroperasinya Pelabuhan Tanjung Berakit, bakal menjadi daya tarik dan menambah jumlah entry point bagi wisman Malaysia khususnya untuk datang ke Bintan, Tanjungpinang dan sekitarnya,” terang Ansar Ahmad.

Ansar Ahmad menggaransi, jika Kepri kembali dijadikan sebagai KSPN ditambah dengan alokasi dana yang diperoleh dari berbagai kementerian, dirinya meyakini industri pariwisata Kepri akan semakin menggeliat.

Menurut Ansar Ahmad harus ada kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam rangka membangun inftastruktur dan objek kepariwisataan.

“Dan Insha Allah hal ini akan menjadi perhatian saya jika saya diberi amanah untuk memimpin masyarakat Kepri lima tahun ke depan” pungkas Ansar sembari minta izin pamit karena harus melanjutkan kegiatan kampanye yang telah terjadwal.