Martabak Har dan Politik Hati

Oleh : Suyono Saeran

Pagi ini sebelum menghadiri “Kepri Idea Fest 2020” di Harbour Bay, Kota Batam, H. Ansar Ahmad, SE, MM, mampir sebentar di Martabak Har Nagoya untuk sarapan.

Suasana rumah makan yang di pojok jalan dekat lampu merah Nagoya itu belum begitu ramai. Ketika Ansar Ahmad sang Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Riau nomor urut tiga (3) itu datang, sudah ada Ketua BP3KR, Huzrin Hood, Hajarullah Aswad dan beberapa orang lainnya yang sedang menikmati sarapan di Martabak Har.

Ansar Ahmad langsung mendatangi Huzrin Hood dan beberapa orang lainnya untuk memberinya salam. Setelah itu Ansar Ahmad dan rombongan mengambil meja dan tempat duduk di belakang Huzrin Hood yang kebetulan memang kosong.

Baca Juga :   Roemah Djoeang Posko Pemenangan Prabowo Sandi di salo Diresmikan.

Tak lama setelah Ansar Ahmad duduk,  Huzrin Hood dan beberapa orang rombongannya berpamitan dan pergi meninggalkan Martabak Har seusai sarapan.

Selang beberapa saat ketika Ansar Ahmad sedang menikmati nasi goreng pesanannya, tiba-tiba masuk sepasang suami istri yang sudah sangat tua. Jalannya tertatih dan pelan. Tubuhnya terbungkuk namun keduanya terlihat sehat.

Mengetahui hal tersebut, Ansar Ahmad langsung pergi tinggalkan nasi goreng yang baru beberapa sendok dia nikmati. Ansar Ahmad langsung menghampiri dua orang tua tersebut dan membantunya duduk di kursi.

Ansar Ahmad juga tidak lupa memesankan makanan dan minuman seperti yang diminta oleh keduanya.

Melihat hal tersebut owner Martabak Har, Anwar Polipathei, juga bergegas tinggalkan tempat duduknya dan berbaur satu meja dengan Ansar Ahmad serta kedua orang tua yang merupakan pasangan suami istri tersebut.

Baca Juga :   Dugaan Ijazah Palsu yang di gunakan oleh Bupati terpilih pada Pilkada 50 Kota tahun 2020

Dari perbincangan yang berhasil saya dengar, orang tua itu bernama Aman bin Wahid dan tinggal di Baloi Centre, Kota Batam. Umurnya sudah mencapai 90 tahun dan istrinya 81 tahun. Meski begitu keduanya tetap selalu bersama dan saling mengasihi.

Baik Ansar Ahmad maupun Anwar Polipathei, pemilik Martabak Har, hanya menyimak dan mendengarkan ketika Aman bin Hamid bercerita banyak tentang hidupnya termasuk bagaimana dia menjaga kesehatannya sehingga di umur 90 tahun dia masih terlihat bugar dan sehat.

Rumah makan Martabak Har bagi Ansar Ahmad memang tidak asing lagi. Hampir di setiap kegiatan di Kota Batam, Ansar Ahmad selalu menyempatkan diri mampir ke rumah makan yang terkenal dengan martabak, nasi berani  dan nasi goreng kambingnya ini.

Baca Juga :   Soal Retaknya Hubungan Ansar-Marlin, Ini Kata Staf Khusus Gubernur Kepri

Di rumah makan ini berbagai komunitas dari semua kelas singgah dan menikmati hidangan yang dipesan. Tempatnya hanya sederhana namun karena posisinya yang strategis menjadikan Martabak Har jadi tempat singgahan semua kalangan.

Di tempat ini, Ansar Ahmad sering bertemu dengan banyak orang dengan latar belakang dan kepentingan yang berbeda. Bahkan tidak jarang persoalan-persoalan serius baik menyangkut persoalan politik maupun lainnya dia selesaikan di rumah makan ini sambil menikmati secangkir kopi.

Baginya, tempat bukan sebuah masalah. Tapi yang terpenting adalah bagaimana menghadirkan hati untuk membantu menyelesaikan hal-hal yang harus diselesaikan. Karena pendekatan hati selalu memberikan ruang teduh dan sejuk untuk semua persoalan yang hadir dalam sebuah perjalanan hidup.