Pemilik Pangkalan Gas Keluhkan Pengurangan kuota Yang Dilakukan Salah Satu Agen

Tanjabtim, (cMczone.com) – Pengurangan kuota di pangkalan salah satu penyebab kelangkaan gas 3kg bersubsidi yang sering kita dengar dengan sebutan gas melon, disamping pangkalan-pangkalan yang berulah atau degil istilah bahasa Jambi nya (nakal-red).

Seperti yang terjadi di salah satu pangkalan di Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.

Hal ini di rasakan oleh Ibu’ separo baya yang akrab disapa buk haji. Ia salah satu pemilik pangkalan gas di Kecamatan Geragai, ia membeberkan keluh kesah nya atas pengurangan pentribusian gas melon yang dilakukan oleh salah satu agen.

Saat dikomfirmasi media ini, ibu’ haji pemilik pangakalan di salah satu Desa Kecamatan Geragai ini membenarkan, bahwa sudah sering terjadi pengurangan kwata di pangkalan nya.

Baca Juga :   Danlantamal IV Hadiri Kegiatan Pencanangan Tanam 1 Milyar Pohon Kelapa

” Benar pak, biasa nya kami dapat 160 tabung sekali pengiriman, sekarang cuma 130, kami nggak tau apa penyebab pengurangan tersebut,” keluh nya. Minggu (06/12/2020).

Masih kata buk haji,” kan kasihan masyarakat pak, kadang-kadang masyarakat capek-capek datang kesini, nyampe disini gas nya sudah habis, biasa nya dapat, sekarang nggak dapat,” paparnya.

Ia juga menambahkan, bahwa Jum’at tanggal 04/12/2020 kemaren cuma dapat 100 tabung.

Terpisah, salah satu warga Kecamatan Geragai (JN-inisial), juga mengeluhkan hal yang sama, atas kelangkaan ini, ia harus merogoh kantong nya 30.000 untuk mendapatkan satu tabung gas 3kg.

” ya, dari semalam saya mencari, tak dapat-dapat, baru pagi ini saya dapat, itu pun di toko pengecer, bukan di pangkalan, dengan harga 30.000.” jelasnya.Untuk di ketahui, bahwa harga gas melon 3kg dengan harga 30.000 sudah menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet, seperti yang di unggah salah satu pemilik akun facebook warga Tanjab Timur.

Baca Juga :   Wow!!!, Dana Desa Ditenderkan, Asep Pendamping: Itu Sesuai Perbup No 6 Tahun 2018

Sementara itu Dinas terkait belum terkomfirmasi, hingga berita ini di terbitkan. (tim)