Ansar Ahmad : Target PAD dari Area Labuh Jangkar 200 Miliar Setahun

Batam, Kepri (cMczone.com) – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad, SE, MM, berharap target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari area labuh jangkar di perairan Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepri, mencapai Rp. 200 miliar dalam setahun.

Selain pemungutan biaya labuh jangkar, Pemerintah Provinsi Kepri akan melakukan peningkatan pelayanan, baik dari sisi service sebagai pengelola, hingga kepastian hukum yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

“Hal ini diperlukan sebagai penguatan dalam bersaing, dan juga kompetitif. Maka kontrol dari awal akan mulai diberlakukan,” kata Ansar Ahmad, Rabu (3/3/2021) di lokasi PT. Bias Delta Pratama, Pulau Galang, Kota Batam.

Baca Juga :   Monitoring Rekapitulasi Tingkat PPK KPU Terjungkan Komisioner dan Staf Pilihan

Ansar Ahmad mengatakan, bahwa dengan target sebesar Rp. 200 miliar tersebut, biaya labuh jangkar dapat menyumbang sebesar 20% dari total target PAD Kepri di tahun 2021 yang diketahui sebesar Rp. 1,2 triliun.

Selama ini, lanjut Ansar Ahmad, manfaat ruang laut di Kepri masuk ke pemerintah pusat, meski total PAD untuk wilayah Kepri, mendapat bantuan dari pemerintah pusat baik dari Dana Alokasi Khusus (DAK), dana perimbangan dan sebagainya.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi penguatan bagi kontribusi PAD bagi APBD Kepri 2021. Kalau saya lihat PAD kita baru memberikan kontribusi tak kurang 30% terhadap nilai APBD. Artinya jumlah resapan PAD dengan kondisi sekarang ini hanya berkisar 30%, yang mana 70% masih ketergantungan terhadap pemerintah pusat,” ujar Ansar Ahmad.

Baca Juga :   Asah Kemampuan, Personil Polres Tanjungpinang Latihan Tongkat dan Borgol

Untuk menggenjot PAD ini diperlukan pemberdayaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) guna bermitra dengan perusahaan swasta dibidang pelayaran dan melakukan aktivitas bisnis di wilayah perairan 0-12 mil laut, khususnya di perairan Pulau Galang dan Pulau Nipah yang dinilai sangat potensial.

Kedepannya BUMD yang ada nanti juga akan didorong guna menerapkan sistem marketing untuk menarik minat para perusahaan swasta, dengan dukungan langsung dari pemerintah daerah.

“Secara bertahap BUMD harus dapat melakukan bisnis di kawasan perairan sekitar 12 mil dari bibir pantai wilayah Kepri. Rencananya mesti ada revitalisasi sarana dan prasarana pendukung, agar BUMD kita lebih berdaya untuk berkompetisi di pasar global,” tegas mantan Bupati Bintan dua periode ini.

Baca Juga :   Jenguk Korban Gempa di Palu, Presiden Indonesia Disambut Isak Tangis.

Editor : Budi Adriansyah