Kasus Covid-19 di Kepri Menurun, Ansar Ahmad : Masyarakat Jangan Lengah 

Tanjungpinang, Kepri (cMczone.com) – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad, SE, MM, yang juga Ketua Tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Kepri memimpin rapat dengan mengikutsertakan seluruh Satgas Covid-19 dari seluruh kabupaten dan kota secara virtual di ruang rapat utama, lantai 4, kantor Gubernur Kepri, Dompak, Kota Tanjungpinang,Provinsi Kepri, Jumat (5/3/2021). 

Rapat ini diawali dengan pemaparan umum dari Sekdaprov Kepri, TS Arif Fadillah, selaku ketua harian Satgas Covid-19 Provinsi Kepri menyangkut penanganan Covid-19 di Kepri dan vaksinasi.

Wakil Gubernur Kepri, Hj. Marlin Agustina, hadir secara virtual dalam rapat ini. Selain itu hadir juga jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan atau terlibat dalam tim Satgas Covid-19.

Sebagai ketua tim Satgas Covid-19 Provinsi Kepri, Ansar Ahmad berterima kasih atas kerja seluruh tim yang sudah bekerja dengan baik menangani masalah Covid-19 di Kepri, sehingga kasusnya cenderung menurun.

Namun demikian, dia mengingatkan agar tim tidak lengah atas penurunan kasus ini, dengan terus mengingatkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang ditetapkan. Terutama di tempat-tempat umum, seperti di pasar, tempat-tempat hiburan malam dan tempat-tempat ibadah.

Baca Juga :   Ansar: Realisasi Visi Misi dalam Implementasi Bukan Sebuah Utopia

“Meskipun kasusnya menurun, kita tetap tidak boleh lengah. Selanjutnya kita akan mengadakan rapat, terkait upaya pemulihan ekonomi. Dengan catatan kita harus betul-betul bisa mempertahankan atau menekan perkembangan Covid-19 di Kepri,” kata Ansar Ahmad.

Terkait pemulihan ekonomi, diakui Ansar Ahmad para pelaku usaha pariwisata saat ini sangat berharap kepada pemerintah agar bisa memfasilitasi dibukanya kembali akses kunjungan turis mancanegara masuk ke Kepri.

Dalam diskusi, menurut Ansar Ahmad pembukaan akses kunjungan turis ini memungkinkan untuk dilakukan, dengan catatan para turis hanya masuk di kawasan wisata dan tidak beraviliasi langsung dengan masyarakat. Contohnya di Bintan Resort, Kabupaten Bintan dan Nongsa Point, Kota Batam.

“Dalam waktu dekat kita rapat masalah ini. Awal April mudah-mudahan sudah bisa kita realisasikan. Kita susun strategi regulasinya dengan baik termasuk dengan pihak karantina. Selanjutnya kita bicarakan  dengan pihak Dubes Singapura. Jika persiapan dan konsep ini sudah siap, baru kita bicarakan rencana ini kepada Menteri Pariwisata,” terang Ansar Ahmad.

Baca Juga :   "Menelisik Langkah Kerja Safaruddin-Rizki dan Permasalahan MK"

Agar Covid-19 di Kepri tetap bisa ditekan dan kerja pemerintahan bisa lancar. Ansar Ahmad berharap masyarakat tetap patuh dengan prokes, terutama di tempat-tempat masyarakat berkerumun seperti di pasar, hiburan malam, dan sebagainya.

“Rata-rata Covid-19 menyebar di tempat-tempat berkumpulnya masyarakat seperti pasar, tempat hiburan dan keramaian lainnya. Mereka tidak bisa kita batasi, tapi tetap bisa kita kontrol. Kita harus inventarisasi tempat-tempat yang memungkinkan berkumpulnya masyarakat. Selanjutnya harus ada petugas di sana yang rutin mengingatkan masyarakat. Saya yakin pekerjaan ini tidak sulit, yang penting komitmen dan konsisten,” pinta Ansar Ahmad.

Dalam kesempatan ini, Ansar Ahmad juga mendengarkan perkembangan laporan kasus Covid-19 dari seluruh Satgas Covid-19 dari setiap kabupaten dan kota. Dan dari laporan yang disampaikan, seluruh kabupaten dan kota telah mengalami penurunan kasus  yang sangat signifikan.

Baca Juga :   DPRD Kabupaten Rokan Hilir Bersama Pemerintah Daerah Gelar Rapat Paripurna Bahas Laporan Hasil Kerja

Sekretaris Daerah Provinsi Kepri dalam kesempatan ini memaparkan jika kasus Covid-19 di seluruh Kabupaten dan Kota telah mengalami penurunan. Semuanya berada dalam zona aman, atau kuning.

Berdasarkan angka 95 persen kasus di Kepri berhasil sembuh. Bahkan secara nasional tingkat kematian Covid-19 di Kepri cenderung kecil atau hanya 1,7 persen, dibanding nasional yang mencapai 2,5 persen. Dan kesembuhan kasus di Kepri mencapai 95,7 persen, sedangkan secara nasional hanya 86,4 persen.

“Dari pantauan dan hasil survey penyakit diabetes melitus merupakan penyakit penyerta yang paling rentan terhadap virus Covid-19 ini. Sebagian kasus Covid-19 yang meninggal dikarenakan ada penyakit bawaan penyakit ini,” kata Arif selaku ketua harian Satgas Covid-19 Provinsi Kepri.

Dalam kesempatan ini Arif juga melaporkan jika proses vaksinasi di Kepri sudah berjalan dengan baik, diawali dari distribusi hingga tahapan eksekusinya. Vaksinasi tahap pertama mencapai 85,8 persen dari pada tahap kedua mencapai 90.0 persen.

Editor : Budi Adriansyah | Sumber : bsr