Suatu pagi dia sudah di dalam mobil dan bersiap pergi ke kantor bersama sopir dan seorang ajudan. Ketika baru saja berjalan keluar pagar, dia minta si sopir menghentikan mobil.
Tiba-tiba dia bergegas keluar dari mobil dan berjalan ke arah orang tua yang sedang duduk di pinggir jalan persis depan rumahnya.
Dia hampiri dan salami orang tua itu sambil duduk di sampingnya. Orang tua itu kelihatan sedang sakit dengan nafas yang berat dan jalannya pincang.
Dia simak dan dengarkan baik-baik, ketika orang tua itu mencurahkan maksudnya ingin bertemu. Dia tunjukkan sikap teduh. Dia penuh kesabaran mendengar dari setiap kata yang diutarakan.
Setelah dia dengar semuanya, dia elus pundak orang tua itu untuk menguatkannya. Tidak lama kemudian, dia dan orang tua itu berdiri mau berpisah. Tidak lupa dia selipkan sesuatu ke saku baju orang tua itu.
Dia juga meminta seorang ajudan mencatat nomor handphone orang tua itu. Sebelum memasuki mobil yang akan membawanya ke kantor, dia hantar orang tua itu ke sebuah motor yang sudah menunggu.
Dia pandangi motor yang membawa orang tua itu berjalan pelan. Sementara pagi begitu cerah. Embun tipis ikut menghantarnya masuk mobil untuk ke kantor dengan berbagai agenda yang sudah menunggu.
Semoga sehat selalu Pak Gubernur….
Oleh : Suyono Saeran
