Sayed Junaidi : Ada Konspirasi Jahat Untuk Menjegal Doni Monardo

Jakarta, (cmczone.com)- Ketua Umum Rembuk Nasional Aktifis 98 Sayed Junaidi Rizaldi melihat apa yang menimpa Ka.BNPB Doni Monardo terkait dengan adanya berita tentang pengembalian ratusan ribu alat test Covid-19 Reagen oleh sejumlah rumah sakit.

Hal ini diduga seperti mencari pembenaran bahwa ada kerugian akan hal tersebut dan membangun narasi bahwa ada perusahaan yang terkait hubungan emosional dengan Doni Monardo.

Padahal menurut Doni Monardo pengadaan Reagen tersebut sudah melalui tahapan yang akuntabel, Adanya pembentukan tim yang terdiri unsur BPKP, LKPP sebagai bagian transparansi proyek.

Doni menerapkan metode transparansi berupa paraf persetujuan ke semua deputi untuk setiap kebijakan pengadaan barang dan jasa. “Tujuan saya memproteksi diri dan lembaga. Sebab, mana mungkin saya bisa mengawasi semua?” ujar Doni.

Baca Juga :   This is An Inside Look At The Latest Mexican Mail Order BridesVideo That Brought Joy On YouTube

Penjelasan tersebut sekaligus mengklarifikasi laporan majalah Tempo, bersama Klub Jurnalis Investigasi dan Indonesia Corruption Watch (ICW) ihwal investigasi pengadaan alat tes Covid-19.

Dalam laporan itu disebut-sebut puluhan rumah sakit mengembalikan ratusan ribu alat tes dari BNPB. BPKP menemukan selisih hingga ratusan ribu reagen yang terdistribusi dan tercatat senilai Rp 40 miliar hingga Agustus 2020. Sedangkan ICW menemukan dugaan potensi kerugian negara .

“Doni Monardo juga sudah memberikan penjelasan dari hulu ke hilir bagaimana proses tender proyek itu terjadi, dan secara akal sehat, kita sudah harus clear setelah mendengar hal tersebut,” ujar Sayed yang juga lulusan Pasca Politik UI tersebut.

“Kita harus apresiasi sikap Doni Monardo yang menyampaikan bahwa ia yang meminta BPKP melakukan pengawasan baginya lebih baik jika temuan BPKP bocor sekarang dibanding jika ia harus dipanggil KPK, dan dianggap terlibat dalam permainan kotor proyek tersebut,” tegas Pakcik menutup pembicaraan.

Baca Juga :   Tim Setjen Wantannas ke Batam Siapkan Kajian Sistem Komunikasi Kabel Laut

Red