Optimisme Kepulauan Riau Bersama Ansar Ahmad

Dari hasil survey Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 akan bangkit dan meningkat secara positif. 

Lembaga OECD yang dipimpin oleh Angel Gurria itu bahkan secara rinci memberikan gambaran bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu keluar dari badai pandemi Covid-19 dan berhasil membangun recovery economy dengan angka pertumbuhan mencapai 4,9 persen.

Bagaimana dengan posisi Kepulauan Riau? Tentu optimisme harus terus dibangun dengan berbagai usaha dan kebijakan. Langkah Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, yang meminta bantuan Pemerintah Pusat dalam kebijakan retribusi labuh jangkar,  pembukaan pariwisata di Kota Batam dan Kabupaten Bintan dengan penerapan konsep Travel Corridor Arrangement bersama Pemerintah Singapura serta realisasi National Pilot Project Batam Logistic Ecosystem (BLE) merupakan salah satu upaya bagaimana melihat umpan balik dari para pelaku ekonomi atas kualitas kebijakan pemerintah.

Baca Juga :   Dinasti Politik Penguasa Indragiri Hulu

Harapannya para pelaku ekonomi  memanfaatkan momentum tersebut untuk kebangkitan usaha dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Kita akui, pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang sangat besar bagi perekonomian global, termasuk di Kepri. Mulai awal pandemi Covid-19 sampai awal tahun 2021 pertumbuhan ekonomi kita masih minus. Apakah kita harus menyerah? Tidak!

Beberapa rekomendasi terus dikeluarkan oleh Gubernur Kepri agar pertumbuhan perekonomian kita terus menuju ke arah positif. Di tataran skala makro, Gubernur telah mengeluarkan beberapa kebijakan tentang kemudahan berinvestasi di Kepri. Penyempurnaan regulasi juga terus dilakukan agar investor bisa dengan mudah menanamkan modalnya di daerah kita.

Dari segi kebijakan, Gubernur juga sudah menyiapkan langkah-langkah strategis agar usaha kecil dan menengah tetap tumbuh dan berkembang. Mulai dari pelaksanaan program padat karya tunai dari proyek-proyek pemerintah yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), pendidikan vokasi dalam rangka peningkatan daya saing tenaga kerja kita, memberi kesempatan seluas-luasnya partisipasi perempuan pada pasar tenaga kerja serta bantuan modal usaha tanpa bunga bagi UMKM.

Baca Juga :   Mereka Bekerja dengan Hati dan Cinta

Gubernur selalu mengambil langkah serius, dimana Kepri harus terus secara sustainable mengatasi isu fundamental dan struktural dengan berbagai kebijakan yang cerdas. Kita memang tidak boleh berdiam diri. Langkah konkrit terus diupayakan sebagai manifestasi keseriusan pemerintah dalam menggesa program recovery economy menuju pertumbuhan yang positif. Target pertumbuhan ekonomi kita pada level 3-4 persen di awal 2022 bukan sebuah utopia kalau semua pihak berjibaku mendorong semua program yang sudah dan akan dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri.

Mudah-mudahan persoalan pandemi Covid-19 di Kepri segera berakhir dengan kedisiplinan kita dalam melakukan pencegahan. Dan momentum hari ini kita gunakan sebagai tantangan untuk memperbaiki serta memperkuat fondasi ekonomi agar Kepri mampu pulih dan bangkit lebih kuat!

Baca Juga :   SIAPA KAMU? TIDAK PENTING ! Ini Kemanusian!

Tanjungpinang, Jum’at 26 Maret 2021

#SuyonoSaeran