Usai Subuh Berjamaah, Ansar Ahmad Tinjau Poyek Jembatan dan Berkunjung ke RSUD Tarempa 

Anambas, Kepri (cMczone.com) – Mengawali hari kedua kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kepulauan Anambas, pada Senin (5/4/2021) pagi, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, melaksanakan solat subuh berjamaah di  Masjid Agung Baitul Makmur, Tarempa. 

Usai solat subuh berjamaah, Ansar dengan khidmat mendengarkan tausyiah subuh yang dibawakan oleh Haji Tandar bin Umar, yang membawakan tema untuk tidak bersombong sebagai manusia di hadapan Allah SWT.

Kegiatan subuh itu kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon kurma di lingkungan sekitar Masjid Agung Baitul Makmur. Ansar bersama dengan Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris, bersama-sama menanam dan menyiram air ke pohon kurma yang ditanam.

Ansar ingin, agar pohon-pohon kurma yang ditanam ini tidak hanya sekedar sebagai pemanis belaka bagi lingkungan Masjid Agung, tetapi dapat dipanen buahnya untuk dijadikan penganan bagi jama’ah masjid atau dijual guna menambah kas masjid.

“Ini pohon kurma kan sayang kalau hanya dijadikan hiasan pelataran masjid saja. Saya minta ini dirawat betul-betul lah supaya cepat dan bagus berbuahnya, apalagi ini bibitnya sudah bagus. Kalau bisa dijual lebih bagus lagi untuk menambah infak masjid, nanti-nanti saya kunjungan ke sini lagi dah bisalah kita makan buah kurma,” ucap Ansar.

Baca Juga :   Sapta Qodria Muafi, SH Terima Kuasa Tangani Kasus Penganiayaan Santri RFA (12)

Selanjutnya, Ansar beserta rombongan menuju tempat peninjauan proyek Jembatan Selayang Pandang II. Masih menggunakan sarung dan kopiah, Ansar berboncengan motor dengan staf khusus Safaruddin Aluan ke lokasi proyek.

Setibanya disana, Ansar didampingi oleh Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Harris, dan Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra, melihat progres pembangunan jembatan Selayang Pandang II.

Jembatan Selayang Pandang II dibangun dengan total dana 77,4 miliar dengan sistem sharing antara Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kepulauan Anambas dengan APBD Provinsi Kepri. Saat ini masih dibutuhkan dana hibah dari provinsi sebanyak 18 miliar guna menyelesaikan pembangunan jembatan.

Saat ditanya kapan pembangunan jembatan ini selesai, Abdul Harris menjawab jembatan Selayang Pandang II akan selesai pada bulan Desember 2021. Ansar pun menekankan agar target bulan Desember tersebut dapat tercapai.

“Pengerjaannya harus dikebut terus ini. Supaya bulan Desember sudah bisa dinikmati masyarakat. Juga pembangunan jembatan ini harus bisa disesuaikan dengan perkembangan Tarempa, jadi kalau Selayang Pandang I bisa dilalui mobil maka Selayang Pandang II harus bisa dilalui truk besar,” kata Ansar.

Baca Juga :   HUT RI: Danlanal Tarempa Ikuti Upacara Detik-detik Proklamasi

Jembatan Selayang Pandang II memiliki lebar 7 meter lebih lebar 2 meter dibandingkan dengan jembatan Selayang Pandang I yang berlebar 5 meter. Jembatan SP II juga sudah diuji ketahanannya sehingga bisa menahan beban kendaraan 30 ton.

Nantinya Jembatan Selayang Pandang I akan dialihfungsikan menjadi jalur khusus sepeda dan jogging track. Kendaraan bermotor akan melewati jembatan Selayang Pandang II.

Usai meninjau progres pembangunan jembatan Selayang Pandang II, Ansar kemudian berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarempa. Di sana, Ansar disambut langsung oleh kepala RSUD Tarempa, Rini, dan berkeliling melihat ruangan-ruangan yang ada di rumah sakit tersebut, antara lain ruang rawat inap, ruang poliklinik, ruang operasi, dan ruang radiologi.

Ansar kemudian berjanji akan memberikan alokasi dana untuk alat-alat bantuan medis ke RSUD Tarempa, sehingga pasien yang dirawat di Tarempa tidak perlu dirujuk ke Tanjungpinang atau Batam.

“Nanti kami Pemerintah Provinsi akan bantu dalam alat-alat seperti alat fisioterapi atau alat medical check up. Saya cuma minta Pemkab untuk merenovasi bagian-bagian rumah sakit biar lebih bagus lagi,” tutur Ansar.

Baca Juga :   Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Suir Syam: Hindari Gesekan di Tahun Politik

Terkait akreditasi RSUD Tarempa yang belum bisa terpenuhi karena terganjal syarat harus memiliki minimal 2 orang dokter spesialis, Ansar memberikan solusi agar menyekolahkan putra-putri daerah asli Anambas mengambil pendidikan dokter spesialis. Saat ini RSUD Tarempa hanya memiliki dokter spesialis kebidanan, sementara yang paling dibutuhkan adalah dokter spesialis penyakit dalam.

“Terkait akreditasi itu, kalau orang luar tidak mau bekerja dan mengabdi di sini, kita berangkatkan anak-anak asli Tarempa ke universitas yang bagus, kita beri fasilitas yang bagus. Nanti mereka selesai ambil spesialisasi kita buatkan kontrak mau bekerja minimal 20 tahun, kalau melanggar komitmen itu kita denda,” tegas Ansar.

Ansar pun mengakhiri kunjungan kerjanya hari ini di Tarempa dengan bersarapan bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat Tarempa di kedai kopi Loka. Tampak gubernur berbincang santai dengan para tokoh masyarakat dan menerima nasihat dan masukan dari mereka.

Editor : Budi Adriansyah