Bahas PMI, Ansar Ahmad Bertemu Doni Monardo di Hang Nadim

Batam, Kepri (cMczone.com) – Pertemuan antara Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo, memberi harapan Kepri dalam penanganan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Pemerintah Pusat akan berkoordinasi untuk membuka pintu masuk selain Kepri. Juga berkoordinasi dengan Kedutaan di Malaysia dan Singapura. Serta menyarankan pembentukan Satgas Pemulangan PMI di daerah yang melibatkan TNI-Polri.

“Satgas akan dibentuk,” kata Ansar, usai Rapat Penanganan Covid-19 dan Pemulangan PMI/ Warga Negera Indonesia di Bandara Hang Nadim, Senin (19/4/2021).

Ansar memastikan, bahwa Kepri akan membentuk Satuan tugas (Satgas) penanganan PMI yang pulang ke tanah air melalui Kota Batam dan Tanjungpinang, demi meminimalkan potensi penularan Covid-19.

Penanganan PMI, mulai dari tiba di Kepri hingga kembali ke daerah asal akan dipersiapkan dengan baik. Kepri akan siapkan mulai dari hulu ke hilir. Mereka tidak boleh pakai angkutan umum, akan disediakan bus.

Selain itu, Ansar juga menyatakan akan memenuhi ketentuan Kementerian Kesehatan mengenai rencana pemulangan PMI, yaitu harus melalui dua kali tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR) dan karantina selama lima hari.

Baca Juga :   Kades Talang Durian Cacar bersama PPL dan Masyarakat Optimis Bentuk Kelompok Tani

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan mengenai rencana pemulangan PMI ke daerah masing-masing.

Karena Ansar memang minta dukungan moda transportasi untuk memulangkan PMI ke daerah tujuan akhir, terutama ke Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT dan Bali.

Hal ini guna memastikan mereka bisa segera sampai ke daerah tujuan akhir, terutama mengantisipasi kebijakan pelarangan mudik lebaran nanti.

Pembentukan Satgas, pemenuhan waktu karantina dan tes usap PCR serta rencana pemulangan PMI itu merupakan saran Doni Monardo dalam rapat itu.

Dalam pertemuan itu, Doni Monardo memastikan, bahwa pihaknya akan secara aktif melalukan koordinasi dengan semua pihak di daerah terutama yang wilayahnya bisa menjadi pintu masuk kepulangan PMI. Doni akan bicara dan melakukan koordinasi guna menyelesaikan persoalan PMI ini.

“Saya akan berbicara langsung dengan Pemerintah Daerah Riau dan Pemerintah Daerah di Sumatera Utara. Kedua daerah ini, harus kita integrasikan agar ada cara pandang sama, dalam rangka menyelesaikan permasalahan pemulangan pekerja migran,” kata Doni.

Baca Juga :   H. A Manan Jafar : Sudah Saatnya Kepri Dipimpin Ansar Ahmad

Doni juga meminta, penanganan PMI  harus dilakukan sesuai prosedur. Begitu mereka tiba, langsung dilakukan Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) test.

Selanjutnya, mereka harus menjalani karantina selama lima hari di lokasi yang telah ditentukan. Selang lima hari,  dilakukan kembali RT-PCR test kali kedua. Bila hasil test negatif, mereka dikembalikan ke daerah tujuan lanjutan atau tujuan akhir. Adapun yang positif dikirim ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang di Batam.

BNPB juga telah berkoordinasi dengan Duta Besar Malaysia dan Konjen Singapura untuk makin aktif meminta PMI tidak serta merta kembali ke Indonesia terlebih dahulu, terkait momen Idul Fitri nanti. Pun dengan pengawasan yang makin ketat, terkait pelaksanaan dokumen RT- PCR antigen yang dibawa PMI.

“Mereka harus memastikan pelaksanan RT-PCR test yang dilakukan sudah benar dan sesuai prosedur,” tegas Doni.

Doni menyarankan, Satgas dibentuk dengan diketuai Walikota setempat. Satgas mesti didukung berbagai unsur gabungan, di antaranya dari perwakilan dari Kementerian Kesehatan, kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, TNI, dan Polri.

Baca Juga :   PPWI Aceh Tamiang Kembali Gelar Program Saweu Sikulah

“TNI dan Polri ikut menjadi bagian utama Satgas. Daerah secepatnya mengajukan anggaran logistik ke pusat,” kata Doni.

Kepri memang dihadapkan pada persoalan serius, terutama logistik untuk operasional para pekerja migran. PMI yang masuk dengan membawa sejumlah persoalan. Terutama menyangkut dokumen kesehatan antigen RT-PCR test. Hasil rapid antigen yang mereka bawa sebelumnya negatif, tapi saat diperiksa ulang hasilnya positif. Ini makin jadi tambahan permasalahan di daerah.

Sejauh ini PMI yang pulang ke Indonesia melalui Kepri sejak dilakukan pemulangan pada 18 Maret 2020 samapai 14 April 2021 sebanyak 74,198 orang. Terbanyak masuk melalui Kota Batam sebagai PMI regular. Selebihnya melalui Kota Tanjungpinang sebagai PMI yang dideportasi dari negara Malaysia dan sebagian dari Singapura.

“Ini akan terus berlanjut, seiring kebijakan rekalibrasi Pemerintah Malaysia guna memberi kemudahan pekerja migran kembali ke negaranya,” ungkap Ansar.

Sepanjang 2021, sudah 14.308 PMI yang kembali melalui Kepri. Dari jumlah itu, 190 diantaranya terkonfirmasi positif setelah tiba di Kepri.

Editor : Budi Adriansyah