Indeks Pembangunan Gender Kepri Lampaui Nasional

Tanjungpinang (Kepri), cMczone.com – Upaya percepatan peningkatan kesetaraan gender dan peranan perempuan dalam pembangunan di Kepulauan Riau (Kepri) bukan persoalan yang mudah.

Posisi geografis Kepri yang terdiri dari 2048 pulau merupakan sebuah tantangan tersendiri dalam upaya percepatan peningkatan kesetaraan gender. 

Demikian disampaikan oleh Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad, menyinggung soal pembangunan kesetaraan perempuan di Provinsi Kepri, Jumat (30/4/2021).

Namun demikian, kata Ansar, meski tantangan cukup berat angka indikator makro penyetaraan gender di Kepri masih sangat tinggi.

“Terutama IPG (Index Pembangunan Gender) kita cukup tinggi dan lebih tinggi dibandingkan IPG Nasional. IPG Kepri tahun 2020 tercatat 93,10 persen dan lebih tinggi dari IPG Nasional yang hanya 91,07 persen,” ungkap Ansar.

Baca Juga :   5 Hektar Lahan Terbakar, DPKP Kerahkan 3 Armada Damkar

Ansar juga melaporkan beberapa indikator lainnya yang sudah tercapai, diantaranya angka harapan hidup, angka melek huruf, angka sumbangan pendapatan perempuan dan laki-laki maupun beberapa pengukuran lainnya, menunjukkan hal yang positif.

“Kita akan perkuat dengan dukungan anggaran yang cukup, agar persoalan kesetaraan gender di Kepulauan Riau terus mengalami peningkatan untuk tahun-tahun yang akan datang,” ujar Ansar.

Ansar berharap, ke depan posisi ataupun peran perempuan dalam berbagai lini pembangunan harus terus naik. Kaum perempuan harus memiliki peran strategis dalam berkontribusi suksesnya program pembangunan.

Dikatakan Ansar, sebagai tujuan akhir dari pembangunan bukan hanya alat dari pembangunan seperti bagaimana mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan dan pendidikan.

Baca Juga :   Polres Bintan Ikuti Wasrik Tahap II

“IPM dibentuk tiga dimensi dasar, seperti umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge) dan standar hidup layak  (decent standard of living),” jelas Ansar.

Sedangkan IDG, kata Ansar, menunjukkan apakah perempuan dapat secara aktif berperan serta dalam kehidupan ekonomi dan politik. IDG menitikberatkan pada partisipasi, dengan cara mengukur ketimpangan gender di bidang partisipasi politik, pengambilan keputusan (sosial) dan aksesibilitas terhadap sumber daya ekonomi.

Ansar menjelaskan, IDG terdiri tiga dimensi yakni keterwakilan di parlemen dengan indikator persentase anggota parlemen laki-laki dan perempuan, pengambilan keputusan dengan indikator persentase pejabat tinggi, manajer, pekerja profesional dan teknisi, distribusi pendapatan dengan indikator persentase upah buruh non pertanian disesuaikan antara laki-laki dan perempuan.

Baca Juga :   Anas Malik (Bupati Padang-Pariaman 1980-1990)Pemimpin "Blusukan" tanpa "Media Darling"

“Capaian IDG Kepulauan Riau tahun 2020 sebesar 61,58 persen. Memang angka ini masih di bawah nasional. Namun kita tetap akan berupaya agar IDG bisa terus naik melalui dukungan Pemerintah Provinsi dengan berbagai program,” pungkas Ansar.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kepri Misni, dalam kesempatan yang sama mengatakan, bahwa pihaknya terus mendorong dan merealisasikan seluruh kebijakan Gubernur Kepri Ansar Ahmad tentang pemberdayaan perempuan.

“Daya dukung terus kita siapkan, agar program Pak Gubernur tentang pemberdayaan perempuan berhasil dengan baik. Daya dukung bisa dalam bentuk peningkatan kapasitas kaum perempuan dan sebagainya yang diharapkan menghasilkan output pencapaian seperti yang diharapkan,” jelas Misni singkat.

Editor : Budi Adriansyah