Pekanbaru,(cMczone.com) – Disaat Masyarakat dipaksa untuk mematuhi Protokol kesehatan guna mengantisipasi penyebaran Covid 19, Disaat Ummat Muslim tidak diperbolehkan melakukan Tradisi Mudik untuk bertemu sanak keluarga, Disaat Sanksi tegas diterpkan kepada Masyarakat yang melanggar Prokes.
Namun sangat Tidak adil Rasanya dan sangat mencederai rasa keadilan ditengah masyarkat ketika Tempat wisata di Rumbai Pekanbaru Justru buka disaat Lebaran.
Pengunjung tempat wisata tersebut membludak dan dipenuhi kerumunan Manusia.
Aturan yang sudah di berlakukan oleh pemerintah tetapi sepertinya tidak berlaku bagi tempat Wisata di Pekanbaru, Pengelola Tempat Wisata jangan menunjukkan Arogansinya.
Kejadian ini viral dan menyebar di Grup WhatsApp terlihat lautan manusia menumpuk di salah satu tempat wisata di Kecamatan Rumbai Pekanbaru. Dan Informasinya tempat wisata Asia farm juga terjadi keruman Pengunjung.
Meski begitu dari hasil rekaman video amatir yang menyebar tidak ada satupun dari tim gugus tugas yang tampak di lokasi.
Melihat kondisi ini Rusdi Bromi DPW PEKAT IB Riau mengecam Keras dan meminta Pihak pihak terkait menyikapi kejadian ini.
“PEKAT IB Riau Mendukung Penuh Tim gusus Tugas Covid 19 dan Pemerintah dalam Pencegahan Penyebaran Covid 19. Tapi Jika Pihak pihak terkait masih membiarkan Tempat wisata tersebut tetap dibuka disaat Pemerintah Sedang Berjibaku melakukan upaya pencegahan Penyebaran Covid 19, Maka PEKAT IB Siap Menutup Paksa Tempat Tersebut. Kami Hanya Menuntut Keadilan dan tidak tebang pilih dalam menerapkan Peraturan.! “tegas Rusdi Bromi.
“Saya dan mungkin sebagian besar Masyarak sangat kecewa dengan Pemerintah, kecewa kepada tim gugus tugas Covid-19 Kota Pekanbaru serta Provinsi Riau. dimana Rasa keadilan di Masyarakat.?? “terangnya.
Dijelaskan Rusdi Bromi Peraturan seperti apa yang sedang diterapkan saat ini.???,Terlihat Video/photo photo wisata Asia Haritage Pekanbaru yang sudah tersebar luas di grup WhatsApp ataupun di medsos lainnya, tidak satupun tim Gugus tugas terlihat di lokasi wisata tersebut.
“Aturan yang dibuat sepertinya Tebang Pilih, Masyarakat ditegaskan untuk tidak melanggar Prokes tapi disisi lain Pemerintah terkesan membiarkan tanpa ada sanksi tegas bagi pengelola tempat Wisata tersebut” cetus Rusdi Bromi Geram kepada Media Minggu (16/05/21) pagi.
