Selamat Datang di Negeri Melayu, Tuan Presiden

Oleh: Suyono Saeran

Hari ini betapa hati dan perasaan kami begitu membuncah. Ledakan bahagia dan suka cita laksana nuklir yang membahana di segenap jiwa raga kami. Kehadiran Tuan, yang sudah lama sangat kami harapkan akhirnya menjadi kenyataan. Bagi kami kedatangan Tuan di negeri kami, Provinsi Kepulauan Riau, ibarat mimpi siang yang susah terwujud. Ibarat jauh panggang dari api. Ibarat mengharap tenggelamnya busa dan mengapungnya pualam di lautan.

Tapi hari ini Tuan Presiden betul-betul hadir di depan kami. Menyapa kami dengan senyum dan lambaian tangan yang tulus. Wajah Tuan hari ini kelihatan cerah dan muka berseri-seri sebagai pertanda Tuan dengan penuh cinta dan kasih sayang menyapa kami. Merengkuh kami yang kecil sebagai bagian yang tak terpisahkan dari jiwa raga Tuan.

Kedatangan Tuan betul-betul sebagai tuah yang diharapkan membawa berkah bagi kami, masyarakat Kepulauan Riau. Maklum kami ini hanya negeri yang sangat kecil yang dalam peta Indonesia hanya sebuah noktah kecil yang kadang tidak terlihat jelas. Kami hidup dalam bentangan laut yang luas yang setiap hari kami terlalu terbiasa dengan badai dan ombak. Posisi kami yang paling luar di negeri yang Tuan pimpin terkadang juga sering tidak masuk dalam hitungan.

Tapi meski begitu, kami masih berbangga diri. Karena dari negeri kami yang hanya memiliki luas daratan 8.201 km2 dengan 96 persen lautan dan jumlah penduduk 2.064.564 jiwa yang menempati di 395 pulau dari jumlah pulau di negeri kami yang mencapai 2.408 pulau, kami memberikan sumbangsih cukup besar bagi Indonesia. Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa kebanggaan nasional merupakan bahasa yang diambil dari Bahasa Melayu yang lahir dari negeri kami di Kepulauan Riau.

Negeri kami yang merupakan provinsi terluar, dengan wilayah bagian utara berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja. Untuk bagian Timur berbatasan dengan Malaysia dan Kalimantan Barat. Sementara untuk bagian selatan, berbatasan dengan Bangka Belitung dan Jambi serta untuk wilayah bagian barat berbatasan dengan Singapura dan Malaysia, juga menyumbang devisa negara yang cukup besar melalui eksploitasi minyak dan gas bumi. Cadangan gas di negeri kami terbesar di Indonesia bahkan terbesar di Asia Fasifik dengan total 49,87 trilyun kaki kubik (TCF) yang posisinya persis di Blok East Natuna. Jumlah itu kalau bisa dieksploitasi semua secara massif akan menghasilkan devisa bagi negara ribuan trilyun rupiah. Jumlah yang sangat fantastis yang bisa disumbangkan oleh negeri kami yang kecil ini bagi negara yang kami sayangi.

Baca Juga :   Dengan Sikap Teduh, Dia Temui Orang Tua di Pinggir Jalan

Tuan Presiden Yang Kami Hormati,

Saat ini negeri kami yang dipimpin oleh Pak Gubernur H. Ansar Ahmad, SE, MM, tengah berjuang keras memulihkan perekonomian dengan menggesa berbagai program pembangunan. Tidak hanya program pembangunan fisik dan infrastruktur, tetapi juga pembangunan Sumber Daya Manusia. Meski negeri kami, Kepulauan Riau, hanya memiliki 7 kabupaten dan kota yang letaknya jauh dan dipisahkan oleh lautan luas namun ternyata termasuk negeri yang berhasil membangun Sumber Daya Manusia. Perlu Tuan Presiden ketahui, indeks pembangunan manusia di Kepulauan Riau terbesar nomor empat secara nasional dengan pencapaian 75,59 poin.

Namun pencapaian indeks pembangunan manusia di negeri kami yang cukup membanggakan ternyata belum menjawab sepenuhnya tentang program pemulihan ekonomi yang sedang diprioritaskan oleh Gubernur kami Pak Ansar Ahmad. Karena dalam tri wulan kedua tahun 2021 ini angka pertumbuhan ekonomi di negeri kami masih bertengger di angka minus 1,18 persen yang di awal pandemi sempat terkontraksi sampai minus 6,8 persen. Tetapi kami masih optimis, recovery economy yang digagas Pak Gubernur tercapai dengan angka pencapaian pertumbuhan ekonomi pada level positif 5 persen di akhir tahun 2021 bukan sebuah hayalan semu.

Dukungan Tuan Presiden yang menginstruksikan jajaran kementerian untuk membantu negeri kami bangkit dengan berbagai program pembangunan yang dibiayai oleh APBN sungguh ibarat oase yang sejuk di tengah padang pasir. Karena itu kami masyarakat kecil di Kepulauan Riau sangat mengapresiasi langkah dan kebijakan Tuan Presiden yang begitu baik hati.

Kami sangat optimis kedatangan Tuan Presiden, berpengaruh besar pada peningkatan indikator makro negeri kami dalam memulihkan ekonomi masyarakat yang masih terpuruk. Dalam neraca perdagangan Kepulauan Riau tahun 2020 tercatat, nilai investasi yang masuk di Kepulauan Riau hingga saat ini mencapai 38 triliyun, yang terdiri dari Penyertaan Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 14,25 triliyun dengan 2.294 proyek dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp23,75 triliyun dengan jumlah proyek sebanyak 2.268.

Adapun sebaran investasi PMA dan PMDN di Kabupaten/ Kota se Provinsi Kepri antara lain : Kabupaten Karimun PMDN sebesar Rp152 milyar dan PMA sebesar Rp1,5 trilyun, Kabupaten Bintan  PMDN sebesar Rp120 milyar dan PMA sebesar Rp12,8 trilyun, Kabupaten Natuna PMDN sebesar Rp 17 milyar, Kabupaten Lingga PMDN sebesar Rp. 120 milyar dan PMA sebesar Rp174 juta, Kabupaten Anambas PMDN sebesar Rp4,5 milyar, Kota Batam PMDN sebesar Rp. 13,6 triliyun dan PMA Rp9,268 trilyum, Kota Tanjungpinang PMDN sebesar Rp. 144 milyar dan PMA Rp8,5 milyar.

Baca Juga :   Perlu Kebijakan yang Berani dalam Tekan Inflasi

Khusus nilai investasi yang masuk dari Januari sampai dengan Maret 2021 untuk PMA sebesar US$ 347,8 juta dengan 667 proyek dan kegiatan serta menempati urutan ke sembilan se Indonesia. Sedangkan untuk investasi dalam negeri mulai Januari sampai Maret 2021 yang masuk ke Kepulauan Riau mencapai Rp 2,5 trilyun.

Angka ekspor negeri kami di bulan Maret 2021 mencapai US$1.356,15 juta atau naik 12,67 persen dibanding Februari 2021. Ekspor non migas terbesar selama Maret 2021 adalah barang mesin dan peralatan listrik yang mencapai US$ 372,60 juta dengan peranan terhadap ekspor non migas di Kepri yang mencapai 34,39 persen.

Selama Maret 2021 negara Singapura merupakan negara tujuan ekspor terbesar hingga mencapai US$ 334,31 juta dengan peranannya sekitar 30,33 persen.  Disamping itu, juga menjadi negara tujuan ekspor migas terbesar yang mencapai US$ 203,97 juta atau dengan kontribusi ekspor sebesar 80,66 persen.

Nilai ekspor dari negeri kami pada bulan Maret 2021 yang terbesar adalah melalui Pelabuhan Batu Ampar Batam yang mencapai US$ 536,49 jutam diikuti Pelabuhan Tanjung Balai Karimun sebesar  US$ 288,94 juta, Pelabuhan Sekupang US$ 199,91 juta, Pelabuhan Tarempa US$ 123,21 juta dan Pelabuhan Kabil sebesar US$ 91,35 juta. Peranan kelima pelabuhan tersebut terhadap angka ekspor Kepri di bulan Maret 2021 mencapai 89,97 persen.

Tuan Presiden Yang Kami Banggakan,

Dari informasi yang kami terima, kedatangan Tuan ke negeri kami salah satunya juga dalam rangka peninjauan landing point Jembatan Batam-Bintan (tapak awal pembangunan jembatan) di Teluk Sasah Kabupaten Bintan. Rencana Tuan Presiden yang akan membangun Jembatan Batam-Bintan sungguh sebagai hadiah yang sangat mengagumkan bagi kami, masyarakat Kepulauan Riau. Total panjang jembatan yang mencapai 14,749 kilo meter dengan panjang sisi darat 7,064 km dan panjang jembatan di atas laut yang mencapai 7,685 km dengan nilai investasi sebesar Rp 13 trilyun tersebut, kami sangat optimis akan menjadi ikon nasional.

Baca Juga :   Penalti Tidak Sesuai Dengan Peran, Lapas 'Penuh' Jika Rehabilitasi Belum Jadi Prioritas

Kami masyarakat Kepulauan Riau dengan tidak henti-hentinya mengucapkan ribuan terima kasih kalau rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan tersebut direalisasikan tahun ini dengan penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi Kepri, Kementerian PUPR dan pihak ketiga yang akan ikut membiayai pembangunan mega proyek ini. Terealisasinya jembatan ini nantinya selain akan mampu meningkatkan investasi di Kepulauan Riau juga memunculkan sentra-sentra ekonomi baru di Pulau Batam dan Bintan.

Tidak hanya itu, Tuan Presiden kabarnya juga akan meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kawasan Industri Bintan Inti Estate Lobam di Kabupaten Bintan. Dari realisasi vaksinasi, kami melihat betapa seriusnya Pak Gubernur dalam menggerakkan seluruh kekuatan untuk mensukseskan program Tuan Presiden ini. Dari data yang kami terima dari Dinas Kesehatan Kepri, sudah 129.680 orang yang divaksinasi atau 8,8 persen dari total sasaran 1.476.091 orang. Alhamdulillah capaian Kepri soal realisasi vaksinasi masih di atas nasional yang baru mencapai 7,6 persen.

Kami juga sangat berharap Tuan Presiden segera membuka pembicaraan government to government dengan Singapura sehubungan rencana dibukanya koridor perjalanan wisata aman Lagoi-Singapura dan Batam-Singapura (travel bubble) yang direncanakan akan dimulai pada Juli 2021 nanti. Karena sektor pariwisata bagi negeri kami mengambil peranan yang sangat penting, tidak hanya berkontribusi sangat besar pada pemasukan daerah, tetapi juga ada puluhan ribu pekerja yang menggantungkan nasibnya di sektor ini. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Riau selama tahun 2019 tercatat 2.864.000 orang yang lebih banyak mengunjungi tempat-tempat wisata, hotel, dan resort di Batam, Bintan, Karimun, Lingga, dan daerah lainnya di Kepri.

Akhirnya, dengan menyusun sepuluh jari kami memohon beribu-ribu maaf kalau dalam menyambut kedatangan Tuan Presiden dan rombongan ada silaf dan salah serta kurang sempurna dalam adab. Kami belum bisa memberikan hidangan lezat dan minuman yang menyegarkan karena situasi pandemi Covid-19 harus membuat negeri kami berhemat dan arif dalam berbelanja.

Semoga Tuan Presiden Joko Widodo, keluarga dan segenap rombongan selalu dilimpahkan kesehatan, keselamatan dan keberkahan dalam memimpin bangsa ini.

“Hanya kepada Allah subhana wata’ala sungguh kami berserah diri.”

Tanjungpinang, 19 Mei 2021

-Dari Kami Masyarakat Biasa Kepulauan Riau-