Sempena HAN 2021, Misni: Perlu Dicermati Perubahan Perilaku Anak di Masa Pandemi

Tanjungpinang (Kepri), cMczone.com – Sejak Maret 2020, Dunia termasuk Indonesia dikejutkan dengan munculnya pandemi Coronavirus Disease (Covid-19). Pandemi Covid-19 ini berdampak terhadap semua sendi-sendi kehidupan. Sektor yang paling terjejas adalah ekonomi dan termasuk sektor pendidikan. 

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Misni, dalam Talk Show bersama Go TV yang mengupas Obrolan Publik Terkini tentang Perubahan Perilaku Anak di masa Pandemi yang dilaksanakan di CK Hotel, Kota Tanjungpinang, Kamis (1/7/2021).

Dengan semakin meningkatnya penyebaran Covid-19 di masyarakat pada tahun 2020 lalu, kata Misni, maka pemerintah telah menetapkan sistem pembelajaran secara daring yang sudah berjalan 1 tahun 3 bulan sampai saat ini.

“Tentunya persoalan ini ada dampak terhadap anak jika kita bandingkan dengan sistem pembelajaran secara tatap muka sebagaimana yang berjalan sebelum adanya Covid-19,” ujar Misni.

Baca Juga :   Pembina FPII Cecep Hidayat, SH: Kedepannya Cakra Bhayangkara News akan melakukan Merger Dengan Perusahaan Swasta

Menurut Misni, beberapa hasil analisis menunjukkan, bahwa secara umum sistem pembelajaran secara daring mengakibatkan terjadinya perubahan pada perilaku sosial, terutama pada tingkat emosional anak.

Beberapa dampak tersebut diantaranya, Pertama, anak kurang bersikap kooperatif karena anak jarang bermain bersama. Kedua, anak kurang sikap toleransi karena minim berkumpul dengan teman-temannya. Ketiga, terbatasnya sosialisasi sesama teman karena sistem belajar banyak di rumah. Dan keempat, emosi anak yang kadang merasa bosan dan sedih karena terus berada dirumah (stay at home) untuk menghindari tertularnya Covid-19,.

“Tidak hanya itu, anak merasa rindu teman dan guru karena orang tua juga sibuk dengan rutinitasnya serta anak mengalami kekerasan verbal karena sistem pembelajaran daring ini yang dianggap tidak lazim. Hal ini didapatkan dari orang tua yang kadang tanpa sadar mengucapkan kata-kata yang dapat menyakiti perasaan anak,” jelas Misni.

Baca Juga :   Warga Menyerahkan Senjata Api Rakitan Ke Polsek Bahar Selatan Dengan Kesadaran Sendiri

Selain itu, anak juga akan merasa kehilangan sosok teladan yang biasa didapatkan dari guru/pengajar serta anak kurang disiplin karena belajar dilakukan di rumah termasuk pada saat ujian.

“Puncaknya, anak bisa mengalami krisis pembelajaran karakter yang biasa dilakukan dan didapatkan di sekolah seperti pelaksanaan ibadah secara rutin dan lain-lain,” tambah Misni.

Oleh karena itu, bersempena dengan Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2021 yang biasa diperingati pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya, Dinas P3AP2KB Kepri yang bekerja sama dengan Forum Anak Provinsi (Forari) dan Forum Anak Kota Tanjungpinang menggelar diskusi  persoalan Perilaku Anak di Masa Pandemi dengan narasumber Nasrum, yang merupakan Fasilitator Nasional Pendidikan Keluarga.

Kegiatan tersebut selain diikuti oleh Forari dan Forum Anak Kota Tanjungpinang (FAKTA), juga dari unsur OSIS SMA dan SLTP, siswa SLB, unsur Guru BP SMA dan SLTP serta Forum Mahasiswa Peduli Perempuan dan Anak (FMP2A), AFWON, kalangan mahasiswa UMRAH dan beberapa undangan lainnya.

Baca Juga :   DPRD Kampar Gelar Paripurna Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan (RPP) RPP APBD Tahun 2018

“Tentu kita berharap, kegiatan ini memberi manfaat untuk para siswa yang sedang menjalani pendidikan daring, para orang tua/guru yang mendampingi anak selama berjalannya pendidikan secara daring agar terjadi koreksi secara mutualisme untuk perbaikan perilaku anak kedepannya,” kata Misni.

Menurut Misni, sejauh ini belum bisa dipastikan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Masyarakat hanya diminta untuk tetap survive dan terus belajar dalam kondisi terbatas selama Covid-19 ini masih ada.

“Terakhir, saya sampaikan, bahwa pemerintah telah menetapkan kebijakan akan melakukan vaksinasi kepada anak usia 12-17 tahun. Mari kita sosialisasikan ini kepada teman, saudara, anak, agar dapat nantinya mengikuti vaksinasi ini pada kesempatan pertama sebagai bentuk perlindungan diri dari terpapar Covid-19,” tutup Misni.

Editor : Budi Adriansyah