Tanjabtim,(cMczone.com) – Dalam aksi gerakan Reformasi Daerah Tanjab Timur(GARDA) para peserta aksi melakukan penyegelan Gedung DPRD Tanjab Timur dengan tulisan” Gedung Rakyat disegel Rakyat”.
Namun dalam orasi tersebut ada yang menarik perhatian, yaitu saat Dedi Saputra selaku pimpinan aksi Gerakan reformasi daerah membacakan sebuah puisi karyanya sendiri yang berjudul” Dewan Mati Dalam Sunyi”.
“Dewan Mati Dalam Sunyi”
Wahai Dewan.
Riuh dan lantang suaramu
Tak terdengar bahkan membisu
Kursi dan meja hanya teman sejatimu
Sementara rakyat hanya simbolismu
Ketidakadilan kian menghujam
Rakyat tak tau dimana berujar
Para dewan bungkam dalam ketakutan
Sungguh mereka hanyalah titisan golongan
Bukan atas nama “suara rakyat suara tuhan”
Wahai Dewan.
Gedung nan megah bak keranda
Kursi dan meja hanya sebagai kereta
Rakyat kau biarkan menderita
Ditengah keresahan merajalela
Wahai Dewan
Kau mati dalam suasana sunyi
Dirimu bak Kereta mati yang ditinggal pedati
Rakyat sudah tidak percaya lagi
Semoga engkau tenang dialam yang abadi
Wahai Dewan
Nikmati alam gedungmu nan megah dan mewah
Ketawa dan bercanda sesama anggota
Biarkan kami menonton tingkahmu lewat jendela.
Wahai Dewan
Selamat jalan para dewan
Engkau telah mati dalam kesunyian
Suara rakyat adalah suara tuhan hanya semboyan,
Nyatanya rakyat datang untuk melakukan penyegelan,
Wahai Dewan
kami sudah bosan, tenanglah dalam keabadian kalian
Kami sudah percaya
Kalian mati dalam kesunyian.
Oleh: Dedi Saputra( Ketua Tim Gerakan Reformasi Daerah). (Ridwan)