Diduga Ada Permainan Transportir BBM Subsidi Antara PT.Alfaris Dan PT. Patraniaga

Sula,(cMczone.com) – Kelangkaan BBM bersubsidi jenis Bensin, Solar dan Minyak Tanah terjadi lagi di Kecamatan Mangoli Utara dan Kecamatan Mangoli Barat. Hal ini, tempak terlihat dari pengguna kendaraan roda dua, roda empat bahkan nelayan pesisir di dua Kecamatan tersebut, Rabu (25/8/2021).

Amantan cMczone.com, atas kelangkaan BBM besrubsidi ini diduga ada permainan Transportir antara Patraniaga dan Alfari, sebab kelangkaan tersebut tidak akan terjadi ketika Kapal pengangkutan Sub Penyalur BBM bersubsidi dikecamatan Mangoli Utara tidak dilarang dalam pengangkutanya.

Atas dugaan Transportir dan kelangkaan tersebut, Wilson Wowor saat di temui cMczone.com mengatakan, dalam aturan minyak itu, di bayar dulu baru di angkut bukan angkut dulu baru dibayar, yang jerannya lagi, sempat di kopi perkataan dari salah satu pengurus Patraniaga yakni Hendra sempat mengatakan, ketakutannya jangan sampai kapal Sub Penyalur BBM miliknya Wilson Wowor tenggelam dan tidak layak.

Baca Juga :   Terangkan Bahaya Corona Tapi Kadiskes Kampar Tak Pakai Masker Ketika Konferensi Pers ?

Sementara itu, Wilson membeberkan, kalau persoalan Kapalnya tenggelam dan tidaknya, itu tidak ada kerugian dari pihak Patraniaga sebab BBM ini dibayar baru di angkut bahkan kalau terjadi hal-hal yang tidak mungking maka kerugian terlatak pada pihak Agen Sub Penyalur.

“makaya dalam kondisi ini ada dugaan permainan atara Petraniaga dan Alfaris itu, dan juga Patraniaga mendapatkan imbalan lebi dari Alfaris sehingga kapal Pengangkuta milik saya di hentikan,” katanya.

Tidak sampai disitu saja, Wil juga menyimpulkan, Transportir Angkutan minyak Tanah itu tidak dibayar oleh Patraniaga tapi kenapa Patraniaga memonopoli dan mengambil alih atas pemuatan pasokan minyak tanah dan memaksa bahwa minyak tanah hatus di muat pada kapal Alfaris.

Baca Juga :   Presiden Instruksikan Menlu Lanjutkan Kontribusi RI untuk Perdamaian dan Kemanusiaan Dunia

“dari patraniaga menyuruh kapal saya setop muat/angkut minyak tanah dari kapal saya sendiri dan memaksa kami untuk muat dengan kapanya Alfaris, ssdangkan Frak minyak tanah ini dibayar oleh kami atau pemilik pangkalan bukan dari patraniaga,” tutupnya.