Penasihat DWP Kemenhub Terkesan dengan Kekayaan Budaya Melayu-Kepri

cMczone.com – Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Perhubungan Endang, tidak dapat membendung antusiasmenya saat melihat hasil kerajinan tangan budaya melayu yang dimiliki oleh Kepulauan Riau (Kepri). 

Endang tampak sangat terkesima saat didampingi oleh Ketua Dekranasda Kepri Dewi Kumalasari, saat berkunjung ke Gedung Dekranasda, Kota Tanjungpinang, Senin (30/8/2021).

Endang yang berkunjung ke Gedung Dekranasda di hari ketiganya di Pulau Bintan melihat langsung cara membuat Tudung Manto, bahkan Endang turut mencoba untuk mempraktekkan cara membuat Tudung Manto.

Endang yang baru pertama kali berkunjung ke Kepri mengaku sangat terkesan dengan kekayaan warisan budaya Melayu yang dimiliki oleh Kepri.

Baca Juga :   Ucapan Selamat Jalan dan Terimakasih Dari Bupati Merangin Untuk Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan

“Saya terkesan sekali dengan kunjungan saya kesini, selain alamnya yang indah ternyata budayanya sangat kaya sekali dan terjaga sampai sekarang,” ujar Endang.

Di Gedung Dekranasda tersebut dipamerkan beberapa hasil kerajinan tangan Melayu di Kepri, seperti Kain Songket, Batik Gonggong, Tikar, Kerajinan dari Gonggong dan yang lainnya.

Tudung Manto sendiri merupakan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang berasal dari Kepri, khususnya dari Lingga. Salah satu ciri khas tudung ini adalah motif atau hiasan wajib yang disebut genggeng atau kelingkan yang tidak boleh diganti dengan bahan lain.

Kelingkan terbuat dari kawat lentur seperti benang berwarna emas atau perak, jika menggunakan benang emas, maka jarum yang digunakan untuk menyulam adalah jarum perak. Sedangkan jika menggunakan benang perak digunakan jarum tembaga.

Baca Juga :   Edukasi Masyarakat, Bhabinkamtibmas dan Pemdes Pulau Muda Lakukan Sosialisasi

Dalam perjalanannya sampai masa sekarang Tudung Manto yang dulu hanya  boleh digunakan kalangan bangsawan saat ini boleh dipakai oleh siapa saja, dengan cara pemakaian yang menggambarkan status pernikahan.

Perempuan yang belum menikah menggunakan tudung manto di leher, yang telah menikah menggunakannya di kepala, sedangkan yang berstatus janda dapat menggunakannya di leher maupun di kepala.

Endang pun berjanji akan menggunakan Kain Songket dan Tudung Manto yang diberikan kepadanya di Jakarta untuk mempromosikan Tudung Manto secara luas.

“Kalau memang ada kesempatan lagi saya juga ingin kembali ke Kepri lagi,” tutur Endang.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kepri Dewi Kumalasari mengatakan, bila fokus Dekranasda saat ini adalah mengenalkan kerajinan tangan di Kepri ke daerah-daerah lain di Indonesia, pun tidak hanya di Indonesia tetapi juga ke mancanegara.

Baca Juga :   Kadisdik Kampar Kunjungi Beberapa Sekolah di Kecamatan Tambang

“Seperti yang kita lihat ibu menteri saja senang sekali melihat karya-karya kita jadi memang karya kita sudah banyak peminatnya,” kata Dewi.

Editor : Budi Adriansyah