Ansar Ahmad Ingin ‘Persinas Asad’ Lahirkan Atlet Silat Profesional

Batam, cMczone.com – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad berharap, para pesilat yang tergabung dalam ‘Persinas Asad’, akan menjadi atlet pencak silat profesional.

Dimana mereka nantinya bisa menjadi atlet yang bisa berprestasi tidak hanya bagi daerah, tapi juga ditingkat nasional dan juga internasional.

“Saya berharap, bibit muda berbakat  di Persinas Asad terus dilatih, agar bisa menjadi atlet silat profesional, ” pinta Ansar, saat membuka ‘Kejurkot Pesinas Asad Kota Batam’, di Pondok Pesantren Abdul Dohir, Sekupang, Kota Batam, Sabtu (25/12/2021).

Menurut Ansar, keberadaan Perguruan Silat Nasional Ampuh Sehat Aman Damai (Persinas Asad) yang dimilliki oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), sejauh ini telah turut serta memajukan olahraga silat di tanah air.

Baca Juga :   Kepri Ditunjuk PSSI sebagai Tuan Rumah Seleksi Pemain U-16 dan U-19

Bahkan, kelebihan dari atlet yang tergabung dalam Persinas Asad, mereka tidak hanya berbakat dalam pencak silat semata, tapi juga berkarakter, paham agama serta berakhlakul karimah.

“Ini kelebihan atlet Persinas Asad, yang harus terus dipertahankan dan dikembangkan ke depannya,” harap Ansar.

Ke depan, masih kata Ansar, LDII sebagai lembaga dakwah juga harus terus mengembangkan pendidikan, dengan mendorong para santrinya menjadi generasi yang maju dalam bidang digitalisasi.

“Sehingga nantinya anak anak santri LDII bisa menjadi generasi milenial. Bahkan nanti lahir konten kreator yang handal dalam dunia digitalisasi,” pinta Ansar.

Ansar juga berharap, LDII terus menjadi organisasi yang maju, berkembang dan bisa turut serta dalam ikut membangun Provinsi Kepri melalui pengembangan pendidikan keagamaannya.

Baca Juga :   Laga Persahabatan: Tim Polres Labuhanbatu Kandaskan Tuan Rumah PS. Posda Labura Dengan Skor 3-2.

Hadir pada kesempatan tersebut, Anggota DPRD Provinsi Kepri Rizky Faisal,  Pj Sekdaprov Kepri Lamidi, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Kepri, Ketua Yayasan Abdul Dohir Santoso dan hadirin undangan lainnya.

Editor: Budi Adriansyah