Pertumbuhan Ekonomi Kepri Melejit, Optimisme Pemulihan Terjawab

Pertumbuhan ekonomi kumulatif Kepulauan Riau (Kepri) melejit dengan naik sebesar 3,43 persen (c-to-c) pada tahun 2021, berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 yang terkontraksi sebesar minus 3,80 persen.

Hal ini diketahui berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri pada Senin (7//2/2022).

Kabar yang menggembirakan ini sekaligus menandai optimisme terhadap pemulihan ekonomi Kepri semakin terjawab.

Semangat pemulihan ekonomi Kepri telah menjadi prioritas dalam pembangunan Kepri sejak Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad, dilantik pada awal tahun 2021, yang ditandai dengan masih tingginya gelombang pandemi Covid-19 pada saat itu.

Dari sisi perencanaan, kenaikan pertumbuhan ekonomi Kepri sebesar 3,43 persen pada tahun 2021 ini mampu menyentuh target capaian pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang telah ditetapkan bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepri melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yaitu pada kisaran 1,5-3,5 persen.

Baca Juga :   Direktur SELARAS; Herman Susilo, Riau Bersiap Hadapi Pilkada Serentak 2020

Masih menurut rilis BPS Kepri, gambaran menguatnya tren pemulihan ekonomi Kepri juga dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi Triwulan IV 2021 Quartal to Quartal (Q-to-Q) sebesar 6,87 persen. Dan tingkat pertumbuhan ekonomi Triwulan IV 2021 tahun ke tahun (Y-on-Y) sebesar 5,27 persen.

Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini, Kepri berpotensi kembali ke jalur asal sebagai barometer capaian perekonomian daerah di atas nasional.

Dari catatan pertumbuhan ekonomi 2021, hanya pertumbuhan ekonomi c-to-c yang selisih tipis dengan pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu 3,43% berbanding nasional sebesar 3,69%.

Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Q-to-Q dan Y-on-Y, Kepri berada di atas tingkat nasional, yaitu pertumbuhan ekonomi Q-to-Q  pada tingkat 6,87% berbanding nasional sebesar 1,06% dan pertumbuhan ekonomi Y-on-Y pada tingkat 5,27% berbanding nasional sebesar 5,02%.

Dari komposisi sumber pertumbuhan, tren pemulihan ekonomi ini ditandai dengan andil tertinggi dari sektor Industri Pengolahan sebesar 2,63 persen; diikuti dengan kategori konstruksi sebesar 0,86 persen dan kategori Informasi dan Komunikasi sebesar 0,30 persen.

Baca Juga :   Pesan untuk Sahabat

Besarnya andil industri pengolahan tidak dapat dinafikan turut mempengaruhi porsi pertumbuhan ekonomi Kepri (Q-to-Q) dan Y-on-Y) masing-masing dengan andil sebesar 2,72 persen dan 2,95 persen.

Sedangkan dari segi pengeluaran, menguatnya komponen Ekspor Bersih dan Konsumsi Pemerintah turut mengirim sinyal positif akan berlanjutnya tren pemulihan ekonomi yang bisa berdampak terhadap meningkatnya daya saing dan kesejahteraan bagi masyarakat Kepri.

Gubernur Provinsi Kepri menyambut kabar gembira ini sembari mengajak semua komponen masyarakat Kepri untuk tetap optimis dan selalu berfikiran positif terhadap langkah-langkah yang telah dan akan terus diambil oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri dalam memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Kenaikan pertumbuhan ekonomi ini juga dapat dimaknai sebagai hasil pencapaian dari ikhtiar bersama dengan berbagai stakeholder selama ini, sehingga berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi.

Di samping itu, patut disadari, bahwa kata kunci lain dari keberlanjutan pemulihan ekonomi adalah dengan tetap konsisten menjaga dan mematuhi disiplin protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran pandemi Covid-19, termasuk salah satunya dengan mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan oleh pemerintah.

Baca Juga :   Evaluasi Hari Marwah Ke-20...

Momentum pemulihan ekonomi Kepri yang telah ditandai dengan kenaikan pertumbuhan di tahun 2021 perlu terus dijaga bersama-sama dan sinergi antar pemerintah, dunia usaha, industri, kalangan profesi dan berbagai unsur masyarakat lainnya.

Hal ini akan tetap ditekankan sebagai strategi kolektif dalam merealisasikan target-target dalam agenda pemulihan ekonomi, seperti dalam hal  promosi dan pengembangan kawasan-kawasan unggulan, baik dalam skema Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mau pun Free Trade Zone (FTZ).

Program-program strategis lainnya untuk  menggerakkan perekonomian masyarakat juga terus dikembangkan pada berbagai sektor, seperti produktivitas dalam kegiatan produksi pertanian dan perikanan, kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan tidak kalah pentingnya dengan peningkatan aksesibilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Sumber: Diskominfo Kepri