Pengecer BBM Diduga Timbun Minyak Subsidi Jenis Pertalite Di Falabisahaya

cMczone.com – Diduga kuat, Tole, salah satu pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) telah melakukan penimbunan minyak subsidi jenis Pertalite di Falabisahaya, Kecamatan Mangoli Utara, Kabupaten Kepulauan Sula.

Kenapa tidak, terjadinya kekosongan BBM subsidi jenis pertalite di Falabisahaya ini sudah menjelang tiga minggu sebelum lebaran.

Menurut salah satu warga yang enggan namanya dipublis menjelaskan, selama tiga minggu sebelum lebaran, di Falabisahanya sudah kekosong BBM jenis Pertalite mulai dari SPBU hingga ke pengecer – pengecer yang lain.

Atas itu, diduga Tole telah melakukan penimbunan BBM sibsidi jenis Pertalite.

Tak sampai disitu saja, warga yang enggan di publis namanya ini mengaku, Pertalite yang dijual oleh pengecer atas nama Tole ini diduga BBM subsidi jenis Pertalitenya juga bercampur dengan minyak tanah sehingga kendaraan yang digunakan warga gampang rusak.

Baca Juga :   Terkait Pemadaman Listrik, Bupati Rohil Minta Dinas Bayar Tagihan Tepat Waktu

“Kami warga Falabisahaya merasa dibodohi oleh pengecer atas nama Tole ini, sebab Pertalite yang dijualnya ini diduga telah bercapur dengan Minyak tanah, bahkan perbedaan Pertalite asli dan yang bercpur dengan minyak tanah ini sangat nampak dibedakan,” jelas warga yang enggan dipublis namanya, jum’at (6/5/2022).

Menurutnya, BBM subsidi jenis Pertalite ini diduga ditimbun dan juga pengecer memainkan nominal hanrga yang sangat tinggi dari harga normalnya.

“Setahu kami, harga pertalite Rp. 10.000 perliter, tapi yang dijual oleh pengecer atas nama Tole ini dengan harga Rp. 16.000 perliternya bahkan bisa naik lagi hingga Rp. 20.000 perliternya,” jelasnya lagi.

Saat di Investigasi media ini, salah satu pekerja di pengecer BBM itu mengatakan, harga Perliternya bukan Rp. 10.000 melainkan Rp. 16.000 perliternya.

Baca Juga :   Surati Presiden, RLH Paparkan Masalah Di Pemkab Tanjabtim

“Iya, Pertalite ini harganya Rp. 16.000 bukan Rp. 10.000, kalau Pertamax itu harganya Rp. 17.000 hingga Rp. 20.000 perliternya tapi nanti besok baru diadakan soalnya kami ambil dari Desa Pelita,” tutup pekerja dipengecer BBM milik Tole.

Sementara diketahui, agen Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite tidak ada di Desa Pelita, dan ini telah menjadi dugaan yang sangat kuat bahwa ada permainan dan penimbunan BBM di Kepulauan Sula (Kepsul), salah satunya di Kecamatan Mangoli Utara dan Mangoli Barat.

Reporter : Ijat.