Berita  

Kemeriahan Dalam Menyambut Malam Takbiran Di Kampung Pujud, Rokan Hilir, Riau

cMczone.com- Seribu lampu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kampung pujud. Hampir setiap tahunnya remaja serta tokoh masyarakat beramai ramai antusias dalam menyambut malam takbiran dengan mengadakan seribu lampu di tugu silais pujud. Kemeriahan itu berlangsung dalam beberapa hari di malam hari raya idul fitri.

Beberapa grub remaja di kampung pujud seperti karang taruna, ipm kp, remaja mesjid dan grub lainnya sangat bersemangat dalam menyukseskan acara tersebut dengan beramai ramai meminta sumbangan dan bekerja sama dalam proses pembuatan seribu lampu tersebut. Masyarakat disekitar pun menanggapi dengan senang hati dan saling membagikan rezekinya upaya untuk melaksanakan acara tersebut.

Kepala desa yaitu bapak Afrizal mengatakan bahwa iya sangat bangga dengan remaja yang sangat berpartisipasi dalam menyambut malam takbiran tahun ini, juga tidak kalah dengan masyarakat yang selalu ikut dalam menyukseskan dalam seluruh acara. Ananda sabriansyah salah satu anggota ipm kp mengatakan, acara ini akan sangat meriah karena banyak support dari semua pihak. Juga tidak lupa berterima kasih kepada bapak camat dan bapak penghulu yang telah memberikan dana dan izin untuk berlangsung nya acara.

Salah satu warga yaitu bapak Dasril mengatakan, semangat remaja dalam pembuatan seribu lampu sangat bangkit seperti api di seribu lampu. Ide dan karya yang luar biasa tercurahkan dalam menyambut malam takbiran itu. Mereka mengatakan letih nya terbayarkan setelah melihat hasil seribu lampu dan kebahagiaan masyarakat yang menikmati nya.

Baca Juga :   Kedaulatan Bupati Limapuluh Kota Tersandera, Otoritas Safaruddin Dt. Bandaro Rajo Terkudeta?

Ratusan bahkan ribuan orang beramai ramai melihat kemeriahan seribu lampu itu, juga di adakan letusan mercun yang sangat banyak untuk membuat suasana lebih ramai. Tidak hanya masyarakat pujud, bahkan orang jauh pun datang untuk menyaksikan seribu lampu di tugu silais pujud. Acara itu berlangsung dari setelah shalat isya sampai sekitar pukul 23.00 wib malam. Semarak tahun ini sangat banyak dirasakan setiap orang, karena tahun tahun lalu semua yang serba terbatas di karenakan wabah covid 19. Seribu satu lampu ini juga bertujuan untuk menyambung tali silaturahmi antar masyarakat satu dengan yang lainnya.

Penulis: Kiki Maya Sari