Arif Rahman Pelajar Penjual Camilan di Sumedang Panik Didatangi Tentara…

cMczone.com – Suasana ruang belajar Paket C Yayasan Al-Sabiq di Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, mendadak senyap, Ahad, 6 November 2022.

Para peserta didik dengan beragam usia itu duduk rapi dalam sedikit kepanikan, pasalnya tiba-tiba sejumlah orang berseragam Tentara Nasional Indonesia (TNI) masuk.

Di antara yang berseragam tentara itu adalah Dandim 0610/Sumedang Letkol Inf Hendrix Fahlevi Rangkuti.

Setelah mengucapkan salam dan meminta sebentar waktu untuk berbicara, Hendrix kemudian berbicara tentang kejadian baru-baru ini terkait tawuran pelajar.

Lalu, Hendrix melihat catatan di ponselnya, dan menyebutkan nama M Arif Rahman, seolah-olah pelajar tersebut terlibat dalam suatu aksi tawuran.

Baca Juga :   Brigjen TNI Yudi Hadiri Pembukaan TMMD Ke-114 Karimun: Semangat TMMD Inisiasi Panglima ABRI...

“Dua hari kemarin ke mana?” tanya Hendrix kepada Arif.

“Kemarin saya di Cileunyi, Pak, di rumah Uwak,” jawab Arif.

“Yang di foto ini bukan kamu?,” tanya Hendrix lagi, sambil memperlihatkan foto siswa yang dicarinya.

“Bukan, Pak, saya tak pernah tawuran,” jawab Arif.

“Kalau yang di berita ini siapa?,” tanya Hendrix, meminta Arif membaca sebuah judul berita.

‘Kisah Arif Rahman, Siswa Paket C, Gigih Biayai Sekolah dengan Jualan Camilan Berjalan Kaki’.

“Betul ini saya, Pak,” jawab Arif.

Suasana sedikit mencair setelah semua orang di dalam kelas dapat menebak apa maksud kedatangan Hendrix yang sebenarnya.

Benar, Hendrix sengaja datang untuk menemui Arif. Hendrix memberikan santunan kepada Arif, karena terkesima dengan kegigihannya, sekolah biaya sendiri sambil berjualan tak henti.

Baca Juga :   BMF '2021, Brigjen Jimmy: Bakat Seniman Dapat Tersalurkan

Kunjungan Hendrix yang sebenarnya itu lantas disambut riuh tepuk tangan teman-teman Arif di ruang kelas tersebut.

“Saya mendengar, melihat, dan membaca, salah satu dari siswa di sini begitu gigih,” ungkap Hendrix.

“Saya terharu dengan kegigihan M Arif Rahman, harus sekolah dan mengisi waktu untuk berjualan,” kata Hendrix.

Menurut Hendrix, model-model pemuda seperti M Arif Rahman harus menjadi inspirasi bagi kaum muda lainnya, sebab kata Hendrix, Arif memiliki visi yang jauh di tengah segala keterbatasan.

Hendrix kemudian memberikan sejumlah bingkisan dan uang santunan kepada Arif, agar pelajar kelas 11, setara SMA itu bisa tetap semangat bersekolah.

Arif adalah pelajar yang hidup dari jualan camilan dalam bungkus kecil seharga Rp 2.000-an.

Baca Juga :   Bersama Plt Bupati Bintan, Kolonel Ketut Arta Tinjau Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

Arif sudah berjualan sejak duduk di bangku SMP, setidaknya telah 4 tahun dia berjualan untuk tetap bisa sekolah.

Arif menjajakan dagangannya dengan berjalan kaki. Dari Tanjung Sari, Arif berjalan ke Jatinangor atau ke Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Editor: Budi Adriansyah
Sumber: Pendim 0610/Sumedang