H.Nurkhalis Dt.Bijo Dirajo Bersama Dinas Pangan Sebar Pupuk Untuk Petani Jesigo Gunuang Omeh

Cmczone.com- Anggota DPRD Sumatera Barat dari Fraksi Partai Gerindra H.Nurkhalis Dt.Bijo Dirajo dampingi Dinas Pangan Provinsi sebar dan bagikan Pupuk NPK 16:16:16 untuk KWT Saiyo, Rabu 16 November 2022.

Disaksikan Wali Nagari Pandam Gadang Devi Surya, Sebanyak 2 ton pupuk dibagikan kepada 20 orang anggota KWT (Kelompok Wanita Tani) Saiyo yang diterima oleh Ketuanya Ety Murni.

H.Nurkhalis Dt.Bijo Dirajo yang didampingi oleh Kabid Konsumsi Dinas Pangan Provinsi Sumbar mengatakan.

“Sebagai wakil masyarakat berharap dengan adanya bantuan pupuk ini produksi Jeruk Siam Gunuang Omeh kembali berkualitas baik. Sebab jeruk Gunuang Omeh adalah jeruk terbaik di Sumatera barat. Dan jangan sampai hilang gelar JESIGO ini, jeruk Siam Gunuang Omeh mendapat label dan gelar tersebut tidaklah muda butuh proses yang panjang. Semoga Petani jeruk kembali bersemangat merawat jeruk mereka,” ungkapnya.

Selanjutnya Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Zaidir menjelaskan, Realisisasi bantuan pupuk untuk KWT penuh dinamika, karena terjadi disparitas/perbedaan harga yang jauh disaat pengusulan dan realisasinya, tapi berkat kegigihan Dt.Nurkhalis memperjuangkannya di Anggaran Perubahan, Alhamdulillah bisa kita (Dinas Pangan) eksekusi hari ini.

Baca Juga :   SKK Migas Pusatkan Gerakan Tanam 1,7 Juta Pohon se-Riau di EMP Bentu Ltd

Anggota Kelompok penerima sangat gembira dan berterima kasih sekali atas bantuan pupuk ini. Karena inilah yg mereka tunggu tunggu selama ini ada perhatian pemerintah terhadap kelangsungan produksi jeruk JESIGO (Jeruk Siam Gunuang Omeh) ini.

Kebutuhan Pupuk dan asupan nutrisi lainnya bagai “nyawa” bagi tanaman holtikultura seperti Jeruk, jika asupan berkurang tentu akan menggangu produktifitas dan Kualitas buah yang dihasilkan.

Dengan Melambungnya Harga beli Pupuk dan Komoditas lain, seperti obat obatan/pestisida dan lainnya tentu akan membuat Petani Jeruk (Jesigo) yang sudah kadung menjadikan Jeruk sebagai komoditas utama akan semakin merana.

Bantuan Pupuk bagi Petani yang sudah putus asa dengan keadaan, sehingga banyak yang sudah tidak merawat lagi kebun kebun jeruk mereka, seperti Oase yang ditengah Padang pasir.

Tak Pelak Kontinuitas bantuan bantuan sejenis dari Pemerintah sangat dibutuhkan Petani untuk merawat kembali kebun kebun jeruk mereka yang ditinggalkan begitu saja karena keterbatasan biaya perawatan, jikapun dipaksa maka secara ekonomis akan besar pasak daripada tiang.

Baca Juga :   Presiden Gasliko RKN, Pimpin Rapat Konsolidasi Persiapan Menyongsong Tuan Rumah Liga 3 Sumbar 2022-2023

Data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Limapuluh Kota Lisa mengatakan berdasarkan data 2019, luas kebun jeruk di Kecamatan Gunuang Omeh 930 hektar. Sedangkan luas total kebun jeruk se-Kabupaten Limapuluh Kota 1.214 Ha dengan sebaran di Kec. Gunuang Omeh 930 Ha, Kec. Suliki 41 Ha, Kec. Bukit Barisan 70 Ha, Kec. Guguak 17 Ha, Kec. Mungka 11 Ha, Kec. Payakumbuh 8 Ha, Kec. Akabiluru 27 Ha, Kec. Luak 4 Ha, Kec. Situjuah Limo Nagari 26 Ha, Kec. Lareh Sago Halaban 56,4 Ha, Kec. Harau 15 Ha, Kec. Pangkalan 6 Ha dan Kec. Kapur IX seluas 3 Ha.

Produksi atau hasil panen jeruk se-Kabupaten Limapuluhkota tahun 2019 sebanyak 39.593 ton. Produksi itu turun jika dibanding tahun 2018 yang jumlahnya mencapai 45.077 ton.

Turunnya produksi jeruk karena adanya hama berupa lalat buah. Penurunannya cukup besar, sekitar 5.524 ton. Karena itu pemerintah pusat juga ikut turun tangan dalam menangani hama lalat buah ini.

Baca Juga :   Wahyu Setiawan Dampingi Langsung BPBD Tanjabtim Cek Lokasi Banjir di Kelurahan Teluk Dawan

Produksi rata-rata jeruk petani Kabupaten Limapuluh Kota 14,8 ton per hektar. Sedangkan produksi perbatang sekitar 37 kg per tahun. Rasio tersebut masih rendah, karena sesungguhnya produksi dapat dioptimalkan hingga 100 kg per batang dalam setahun.

Saat (2022) ini Produksi Jesigo yang sudah jadi “brand” tersendiri bagi masyarakat menurun hingga dibawah angka 10%, jika dibandingkan dengan Produksi tahun 2018/2019, miris…!

Dirangkum dari berbagai sumber didapatkan informasi bahwa Jesigo mulai dikembangkan sekitar tahun 1984 oleh H. Tengku Yanis di Jorong Lokuang, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh.

Beliau dengan telaten, sabar dan sungguh-sungguh menjaga dan merawat jeruk ini, sehingga menghasilkan buah berkualitas. Ciri khas dari jeruk gunuang omeh; rasanya manis, aromanya harum, kulitnya mengkilat berpori dan ukuran berat perbijinya bisa sampai berat 350 ons. (Soe-crie).