LiveNews

Kontradiksi : Januari 2023 Bupati Safaruddin Mengatakan Pembelian Tanah Sudah Selesai, Rumah Dinas Siap Bangun, Ketua DPRD Deni Asra, S.Si : Amin

Cmczone.com- Hari Jumat kemaren bupati menggelar konferensi pers yang isinya menyanggah segala bentuk informasi pada akun youtobe “kanal anak bangsa”. Vidio yang ditonton sekitar 17.000 orang itu menjelaskan bahwa ada dugaan mark up 400 % pada rencana pembelian tanah rumah dinas bupati. Harga pasar Rp. 55.000/m tapi bupati Safaruddin hendak membeli dengan harga lebih dari Rp. 170.000/m. Informasi ini sempat membuat geger warga Limapuluh Kota. Hal demikian wajar saja karena APBD 50 Kota defisit lebih dari 200 M tapi pemerintah masih ingin membeli tanah dengan harga mendekati 4 kali lipat harga pasar.

 

Siaran pers resmi yang dikeluarkan diskominfo menjelaskan 5 poin yang kesimpulannya mengatakan bahwa tidak terjadi kesepakatan jual beli dengan pemilik tanah karena ketidakcocokan harga dan tidak dianggarkan pada APBD 2023. Maka terkait hal ini kami coba membuka lembaran-lembaran berita beberapa bulan lalu sekaligus mengingat statemen bupati dan ketua DPRD terkait rencana pembelian tanah untuk rumah dinas ini.

Sebelumnya dalam beberapa kesempatan kami juga menanyakan hal ini kepada kepala Badan Keuangan Win Hari Endi dan beliau dengan tegas mengatakan bahwa kesepakatan harga sudah ada, nilainya sudah jelas tapi belum dibayarkan karena masuk ke dalam kelompok gagal bayar tahun 2022. Untuk pembayarannya akan dilaksanakan melalui APBD 2023. Jadi pernyataan kepala BK sebenarnya sangat bertentangan dengan penjelasan bupati.

Tapi menafsirkan pernyataan bupati melalui penjelasan anak buah belum tentu benar sepenuhnya. Sangat mungkin terjadi, bupati memberikan perintah A, tapi anak buah menafsirkan B. Ya bisa jadi saat memberikan perintah, bupati sedang banyak pikiran sehingga tidak fokus, atau anak buah saat menerima perintah dalam kondisi pusing karena tekanan berat sehingga gagal fokus. Maka miss komunikasi bisa saja terjadi.

Oleh karena itu mari kita membandingkan pernyataan bupati kemaren, yang juga tersiar dalam bentuk siaran pers resmi ditandatangani kadis kominfo, bapak Desri Imam, dengan pernyataan bupati sendiri pada bulan Januari 2023 yang termuat dalam beberapa media online, salah satunya dekadepos.com. Sebagai informasi tambahan, dekadepos.com sering merilis berita yang menyebarluaskan informasi yang menurut bupati dianggap “baik/sukses”. Karena itu kami pikir statement bupati pada media itu layak untuk dipercaya.

Pada bulan Januari bupati mengatakan bahwa, “benar kita telah melakukan pembelian tanah untuk rumah dinas bupati pada tahun 2022. Kita anggarkan total sekitar 6 M untuk pembelian tanah dan bangunan. Kami optimis pembangunan selesai sebelum tahun 2024”. Perhatikan, : pernyataan ini disampaikan pada awal tahun 2023, dimana tentu APBD 2023 telah disahkan oleh bupati dan DPRD. Maka patut menjadi pertanyaan bagi masyarakat kenapa tiba-tiba anggaran itu bisa lenyap begitu saja sekarang.

Statemen bupati pada saat itu juga diperkuat oleh ketua DPRD Deni Asra, S.Si Beliau mengatakan bahwa memang pembelian tanah dan pembangunan rumah dinas telah dianggarkan dalam APBD 2022 dan 2023. Pernyataan ketua DPRD dan bupati ini dirilis media pada tanggal 28 Januari 2023.

Jika kita pahami betul statement bupati dan ketua DPRD diatas, maka sebenarnya sampai tanggal 28 Januari 2023 itu, SUDAH ADA KESEPAKATAN JUAL BELI, sudah ada kesepakatan harga, tapi belum dibayar pada tahun 2022 karena anggaran defisit. Hingga tanggal 28 Januari itu bupati Safaruddin masih berencana untuk membayar tanah itu menggunakan APBD 2023.

Maka Mari Sama-sama Kita Pikirkan 5 Poin Siaran Pers Yang Disampaikan Bupati Safaruddin Kemaren !!!

Tim

Exit mobile version