Mohon bantuan pemerintah dan Masyarakat Karimun. Patah Tulang Belakang dan Lumpuh. “Papah aku, Aku Masih Sanggup!”

Karimun,(cMczone.com) – Namanya Pardani, Warga Sungai Asam, Kecamatan Belat, Kundur. Dia terkapar lunglai ditempat tidur lusuh dan tak berwarna, dia adalah seorang pejabat pemerintah ditingkat paling rendah, yakni sebagai Ketua RT.

Beberapa bulan lalu dia adalah kepala Rumah Tangga yang masih mengemban tugas memenuhi ekonomi keluarganya, namun kini, Dia lumpuh, Tulang belakangnya Patah, dia saat ini lumpuh, berat badannya nyaris sama dengan anak usia belasan, kurus dan hanya kulit yang menempel ditulang tanpa lemak yang dapat membuatnya hangat.

Matanya membesar, dia tak kuat memandang kerumunan orang termaksud saya, dia menangis, tapi tanpa suara, hanya air matanya yang menggambarkan betapa sulitnya cobaan yang sedang dialaminya.

Ia menceritakan, awalnya ia terjatuh saat memanjat pohon Pete, yang merupakan salah satu komoditi didesanya, mengharap upah yang sangat tidak adil sebagai seorang pemanjat, kini ia harus terbaring.

Baca Juga :   BKTM Desa Berembang AIPDA Syaripudin Antar Jemput Warga Lansia Yang Ikuti Vaksinasi

Ia sudah bolak-balik ke rumah sakit di Kepri ini, sebab ia yakin, berbekal kartu tanda peserta BPJS kelas rendah, sakit yang dideritanya dapat ditanggung negara. Namun, ia bercerita, sakitnya harus segera dirujuk ke Rumah sakit tertentu di Luar Negeri. Apakah BPJS dapat meng-cover itu? Saya tidak dapat menjawab.

Saya bertemu Pardani saat menyelenggarakan pengobatan gratis di Desa Sungai Asam Belat, paramedis yang diperbantukan dari Dinas Kesehatan dan seorang Pastor di desa itu menyarankan kami menemui Pardani, awalnya saya tidak tahu siapa Pardani dan sakit apa yang deritanya.

Saya dan dr Erwin Butar-Butar bersama tim lainnya menggunakan sepeda motor meluncur ke kediaman Pardani, butuh waktu 10 menit dengan Medan yang berat, curam dan jalan licin, kami sampai kesana.

Baca Juga :   Faisal Basri Ungkap ekspor biji nikel Indonesia bocor ke Cina, Negara Rugi Ratusan Triliun

Saat melihat kondisi Pardani, saya seperti di sambar petir. Mengapa masih ada masyarakat yang luput dari perhatian serius dari pemerintah. Apa pemrintah diam?, dan saya salah.

Menurut keterangan paramedis setempat, mereka telah berupaya, jika dirujuk ke rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS di Jakarta atau kota besar dengan layanan rumah sakit munpuni, dengan kondisi Pardani yang lumpuh pasti membutuhkan pendampingan keluarga, lalu apakah BPJS menanggungnya? Tentu tidak.

Saudara/i sekalian, pemerintah dan BPJS, mari duduk bersama dan memberikan hati untuk Pardani, saya bukan pejabat (untuk saat ini), dan saya hanya bisa menyampaikan kepada bapak/ibu sekalian. Dibulan yang baik Ini, mari bersama memapah Pardani dan membawanya ke tempat pengobatan yang layak, jangan kita pupus harapannya untuk kembali berjalan dan menjadi bapak yang tangguh dihadapan anak/anaknya, jangan kita pupus harapannya menjadi seorang kepala rumahtanga yang tangguh mencari ekonomi keluarganya. Jangan membuat Pardani tidak percaya lagi dengan Tuhan, Karna bisa saja Tuhan mengutus kita memberikan jalan agar Pardani bisa berjalan kembali.

Baca Juga :   Ansar Ahmad : Kepri Dikenal Dunia Surganya Pariwisata Indonesia Setelah Bali

Tuhan tidak pernah Tidur dan kita masih punya nurani dan kebaikan. Bagi yang ingin memberikan bantuan dapat menghubungi pak Hilians, Hp ‭0813 72538869‬. Dapat juga memberikan bantuan melalui bank BNI No. Rek 0121440296 atas nama bapak Hilians Dja’esi. Terimakasih bagi yang sudah mengirimkan donasinya.

Salam Romesko Purba