Tokoh  

Ini Sejarah Kenapa Tanggal 22 September Disebut Sebagai Hari Ibu.

Kampar, (cMczone.com) – Setiap tanggal 22 Desember di Indonesia diperingati sebagai Hari Ibu. Setiap yang merayakan hari Ibu tersebut biasanya banyak masyarakat, terutama seorang anak, mengucapkan ungkapan kasih sayangnya kepada sang ibu.

Selain ungkapan kasih sayang juga dirayakan sebagai memberikan kado spesial kepada sang ibu.

Naah ,, kenapa setiap tanggal 22 September dirayakan sebagai hari Ibu. Banyak diantara kita yang tidak tahu kenapa tanggal tersebut disematkan sebagai hari Ibu.

Peringatan hari Ibu menurut sejarah pertama kali dilakukan ketika gema Sumpah Pemuda dan lantunan lagu Indonesia pada 28 Oktober 1928 digelorakan dalam kongres Pemuda Indonesia, menggugah semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri.

Baca Juga :   Sugino Sosok Yang Pantas Gantikan Penghulu Yang Lama, Darussalam Butuh Pemimpin Yang Pro Warga

Dan pada saat itu sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.

Selanjutnya atas prakarsa para Perempuan Pejuang Pergerakan Kemerdekaan pada 22-25 Desember 1928 digelarlah kongres perempuan Indonesia yang pertama kali di Yogyakarta. salah satu keputusannya adalah dibentuknya satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).

Kongres Perempuan Indonesia I yang berlangsung pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda itu diikuti oleh tidak kurang dari 600 perempuan dari puluhan perhimpunan wanita yang terlibat. Mereka berasal dari berbagai macam latar belakang suku, agama, pekerjaan, juga usia.

Susan Blackburn dalam buku Kongres Perempuan Pertama (2007) mencatat, sejumlah organisasi perempuan yang terlibat antara lain Wanita Oetomo, Poetri Indonesia, Wanita Katolik, Aisyiyah, Wanita Moeljo, Darmo Laksmi, Wanita Taman Siswa, juga sayap perempuan dari berbagai organisasi pergerakan seperti Sarekat Islam, Jong Java, Jong Islamieten Bond, dan lain-lain.

Baca Juga :   Letkol Armed Yuwono, S.Sos., MM Dansatgas 102 Kepulauan Selayar Silaturrahmi di Warkop Chartenz

Selain itu, para perwakilan dari perhimpunan pergerakan, partai politik, maupun organisasi pemuda juga datang ke Kongres Perempuan Indonesia perdana ini, termasuk wakil dari Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, Partai Nasional Indonesia (PNI), Jong Java, Jong Madoera, Jong Islamieten Bond, dan seterusnya.

Selain diisi dengan pidato atau orasi tentang kesetaraan atau emansipasi wanita oleh para tokoh perempuan yang terlibat, kongres ini juga menghasilkan keputusan untuk membentuk gabungan organisasi wanita dengan nama Perikatan Perempuan Indonesia (PPI).

Tanggal hari pertama Kongres Perempuan Indonesia I pada 22 Desember 1928 inilah yang kemudian menjadi acuan bagi pemerintah RI untuk menetapkan peringatan Hari Ibu, yang diresmikan oleh Presiden Sukarno melalui Dekrit Presiden RI No.316 Tahun 1953.***

Baca Juga :   Kabag Persidangan DPRD Riau Muflihun Ucapkan Selamat Menunaikan Ibadah

Penulis : Asril.
Sumber : Buku sejarah.