SURABAYA, CMCZONE, COM – Calon legislatif (caleg) DPRD Prov Dapil I Jawa Timur Nomor urut 1 Hadi Dediyansah,S.Pd dan DPRD Kota Surabaya Dapil V Nomor urut 4 Tarno, sekaligus mensosialisasikan Pemilu 2019 di RW 03, Kelurahan Bringin, Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Kamis (11/4/2019).
Sosialiasi ini diperlukan mengingat pelaksanaan Pemilu 2019 jauh berbeda dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Sebab Pemilu 2019 yang dilaksakakan 17 April mendatang dilaksanakan serentak, baik pemilu legislatif, DPD, dan Presiden.
“Hal itu yang melandasi kegiatan Doa dan Sosialisasi Pemilu 2019 ini diselenggarakan. Sasaran sosialiasi ini kalangan ibu-ibu dan orang tua,” ujar Tarno.
Caleg dari Gerindra khususnya Tarno mengaku banyak menerima masukan dari warga terkait masalah pertanahan, pekerjaan. Khususnya kalangan Warga Kelurahan Bringin dan kaum milineal di lingkungannya. Dalam pertemuan yang dihadiri sekitar Ratusan orang itu.
“Yaitu, surat suara untuk DPRD Prov, DPRD Kab/kota, DPR RI, DPD, dan Presiden. Kelima surat suara tersebut harus dilihat baik-baik, jangan sampai rusak. Kalau ada yang rusak atau cacat, ibu-ibu jangan sungkan minta ganti ke petugas di TPS ya,” ujar Hadi Dediyansah, S. Pd, disambut teriakan iya dari ibu-ibu.
Menurut Tarno, kegiatan sosialisasi ini merupakan rangkaian menjaring masukan dari masyarakat. Masukan tersebut menjadi bekal baginya saat terpilih kelak. “Menjaga amanah merupakan tanggung jawab yang harus dijaga dan dirawat, salah satu caranya dengan mengunjungi langsung konstituen,” ungkapnya.
Dari riwayat hidupnya, ada kata lain “TAK KENAL MAKA TAK SAYANG ,TAK SAYANG MAKA TAK DIPILIH, berawal dari itu Tarno asli warga Jeruk Kecamatan Lakarsantri. Buat apa kita memilih orang yang tidak kenal apalagi jauh lebih baik yang dekat dihati, apabila warga Kelurahan Beringin membutuhkan sesuatu tinggal datang aja kerumahnya dan minimal au orang dan tempat tinggalnya,” Tambahnya.
Dalam kesempatan itu, caleg dari fraksi Gerindra berpesan kepada warga RW 03, Kelurahan Bringin Kecamatan Sambikerep warga jangan mau menerima uang sogokan agar memilih caleg atau pemimpin tertentu. Sebab hal itu akan dimintai tangungjawabnya di akherat kelak.
“Kita hidup di dunia hanya sementara, yang kekal itu di akherat. Dunia harus dijadikan sebagai ladang amal bekal di akherat. Jangan senang di dunia, di akherat menderita. Itu rugi banget,” ujar Umamah.
Untuk itu, pesan Tarno, dalam memilih caleg atau pemimpin harus hati-hati. Harus tahu rekam jejaknya atau riwayat hidupnya. Minimal, kita tahu dari orang yang bisa dipercaya.
Penulis : Teguh P / Bambang S
