Gerah Diberitakan, Kadispora Jambi Tuding Gara-Gara Tidak Beri THR Ke Jurnalis

JAMBI-cMczone.com – Merasa gerah karena dirinya diberitakan beberapa waktu lalu, oknum kepala dinas pemuda dan olahraga (Dispora) Provinsi Jambi, Drs Wahyudin, menyebut bahwa dirinya ramai diberitakan karena tidak memberikan THR kepada para jurnalis.

Pernyataan Wahyudin ini sontak memicu kemarahan para jurnalis, khususnya jurnalis yang tugas peliputannya di  lingkup pemerintahan Provinsi Jambi.

Data yang berhasil dirangkum, pernyataan ‘nyelekit’ oknum Kadispora ini dilontarkannya sebelum kegiatan Rakerda Dekranasda Provinsi Jambi pada Rabu (19/6) di rumah dinas Gubernur Jambi.

Pada saat itu, Wahyudin sedang berbincang dengan sejumlah ASN, jurnalis dan staf biro humas Pemprov Jambi menjelang dimulainya acara Dekranasda.

Baca Juga :   На этой неделе в криптовалюте: Visa покупает NFT за $ 150 000, Куба планирует регулирование криптовалютных платежей, а Coinbase обвиняется в плохом обслуживании клиентов.

Ketika sedang asyik mengobrol, Wahyudin mencoba memegang kamera salah seorang jurnalis dan aksi Wahyudin secara spontan dikomentari oleh salah seorang ASN yang sedang berada disitu serta menyebutkan bahwa Kadispora telah mantap memegang kamera wartawan.

Komentar tersebut pun lantas dibalas oleh Wahyudin dan menyebutkan bahwa dirinya kena marah gara-gara viralnya pemberitaan para jurnalis terkait sidak Gubernur Jambi pasca libur lebaran Idul Fitri.

Saat itulah, diduga Kadispora mengeluarkan pernyataan ‘nyelekit’ bahwa dirinya terus “diserang” dalam bentuk berita gara-gara tidak memberikan THR kepada para jurnalis.

Tak hanya sebatas itu, Wahyudin juga ditengarai menunjuk-nunjuk sejumlah jurnalis yang berada didekatnya pada saat itu dan menyebutkan kalimat yang  seakan-akan menantang,

Baca Juga :   Dan Pom Lantamal IV: Kejadian Ciracas Tidak Perlu Terulang di Tanjungpinang

“Kadispora bilang kalo kurang senang keluar,” kata salah seorang jurnalis yang pada saat itu berada di rumah dinas Gubernur Jambi.

Pernyataan ‘nyelekit’ Wahyudin ini dianggap telah melecehkan profesi jurnalis dan jurnalis menuntut klarifikasi serta permintaaan maaf secara terbuka dihadapan Gubernur Jambi dan seluruh insan pers khususnya yang bertugas di  lingkup Pemprov Jambi.

Secara terpisah, Wahyudin saat dikonfirmasi via akun fesbuknya terkait pernyataan ‘nyelekit’ tersebut terkesan mengelak serta beralasan bahwa dirinya hanya bercanda.

“Sy begurau, Dindo, saya minta maaf kalau sy salah. Sy minta tolong dak usah diramaikan lagi, sekali lagi sayo mhn maaf,” tulis Wahyudin via akun fesbuknya.

Disisi lain, Sekda Provinsi Jambi, M Dianto, belum memberikan komentar terkait hal ini. hingga berita ini ditayangkan belun direspon sama sekali.

Baca Juga :   Proses Pekerjaan Parit Skunder Memakai Alat Kecamatan Menuai Polemik

Secara terpisah, Abdul Manan, Ketua Ikatan Jurnalis Peliputan Provinsi Jambi (IJPJ), menyayangkan pernyataan Wahyudin dan menyebutkan bahwa jurnalis harus membuat berita secara profesional serta tidak ada sangkut-paut dengan pemberian THR.

“Pejabat harusnya tidak anti kritik. Berita yang dibuat wartawan terkait dirinya tidak ada kaitannya dengan THR, kita berkerja profesional kok. Pejabat idealnya bisa menghargai profesi orang lain, apapun itu. Terkait pernyataan Pak Wahyudin, tolong yang bersangkutan membuat klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka dihadapan para jurnalis serta disaksikan perwakilan pejabat di Pemprov Jambi,” tegasnya ketika dihubungi via telepon. (edi)