Muhammad Amin Sebut ” Saat Ini  Pekanbaru Belum Terkategori KLB DBD

PEKANBARU — Dua orang anak di Kota Pekanbaru meninggal setelah menderita Demam Berdarah Dengue (DBD). Keduanya meninggal dunia dalam kasus DBD yang terjadi selama hampir tujuh bulan ini.

Satu anak meninggal pada April 2019 silam. Sedangkan satu anak lainnya meninggal awal pekan kemarin.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin memastikan saat ini belum tergolong status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Pihaknya masih berupaya untuk mencegah penyebaran DBD.

“Saat ini belum status KLB untuk DBD,” paparnya ..Secara keseluruhan ada 284 kasus DBD di Kota Bertuah. Kasus ini terjadi dari bulan Januari 2019 hingga pekan ketiga bulan Juli 2019.

Baca Juga :   Gelar Sosialisasi dan Orientasi Pemungutan Suara KPU Selayar Perkenalkan Aplikasi Sirekap

Jumlah kasus terbanyak ada di Kecamatan Payung Sekaki. Kasus paling banyak kasus DBD yakni 55 kasus.

Kemudian Kecamatan Tampan sebanyak 49 kasus, Kecamatan Sukajadi sebanyak 36 kasus dan Kecamatan Marpoyan Damai sebanyak 31 kasus.

Amin menyebut bahwa dinas sudah ambil tindakan. Mereka sudah melakukan fogging yang fokus di rumah penderita DBD dengan radius 200 meter.

Amin menganjurkan kepada masyarakat setempat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Caranya dengan gotong royong bersama.

Masyarakat juga harus menerapkan 3 M yakni menguras bak penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas. Lalu melakukan  pemberantasan sarang nyamuk.

Masyarakat harus mewaspadai genangan air yang ada di bak kamar mandi, penampungan air, air pembuangan kulkas, pot bunga hingga dispenser air minum. Begitu juga barang bekas di sekitar rumah yang bisa jadi tempat air menggenang.

Baca Juga :   Silaturahmi dengan Kemenko Polhukam, Safari Jajaki Percepatan Pembangunan Kawasan Monumen Bela Negara

Pihaknya juga melakukan penyuluhan tentang DBD. Lalu dilanjutkan dengan pemberian bubuk abate secara gratis ke masyarakat setempat.