*Dede Farhan Aulawi : Tol Cigatas Sangat Penting dan Urgent*

Jakarta ,(cMczone) Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat ini menuntut ditopang oleh pembangunan infrastruktur yang merata. Baik pembangunan infrastruktur di wilayah utara, tengah dan selatan. Hal ini sangat penting agar pemerataan pertumbuhan ekonomi bisa berjalan secara merata di seluruh wilayah, karena jika hal ini tidak diperhatikan maka isu – isu pemekaran akan selalu timbul untuk mendirikan wilayah sendiri.

 

Dalam konteks ini, media menemui Tokoh Jawa Barat Dede Farhan Aulawi di sela – sela olah raga pagi, Minggu (8/9) di  kawasan Jakarta Selatan selaku Pemerhati  Infrastruktur yang juga Dosen K3 Konstruksi.  Pada kesempatan tersebut, Dede menyampaikan salah satu pembangunan infrastruktur yang penting di Jawa Barat adalah pembangunan Proyek Tol Cigatas, yaitu jalan tol yang akan menghubungkan Cileunyi – Garut – Tasik dan Banjar. Penyelesaian perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan tol Cigatas ini masuk kategori sangat penting dan urgen dalam menopang percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah tengah Jawa Barat. Di samping itu jalur ini pun sering dipakai jalur alternatif saat mudik lebaran sehingga otomatis volume kendaraan akan meningkat sangat signifikan. Ujar Dede.

Baca Juga :   Satgas DLH Rohil Keruk Sejumlah Parit untuk atasi banjir

 

“ Di hari – hari biasa saja volume kendaraan yang melintasi jalur tengah ini sangat tinggi, apalagi di hari raya atau hari libur sekolah misalnya. Di samping itu lebar jalan yang relatif kecil sementara pembangunan pabrik dan perumahan terus meningkat menambah semakin semrawutnya jalan terutama di jam – jam kerja. Lihat saja contohnya di sekitar Cileunyi dan Rancaekek saat bubaran jam kerja pabrik sering timbul kemacetan lalu lintas yang luar biasa. Bertahun – tahun terjadi tanpa ada penyelesaian yang berarti “, ungkap Dede.

 

Oleh karena itu secara objektif, Dede berpandangan bahwa pembangunan jalan tol Cigatas ini bisa diwujudkan dengan secepatnya, dan hal ini akan menunjang pengembangan objek – objek wisata yang berada di wilayah – wilayah tersebut. Jika basis ekonomi pariwisata bergerak dan tumbuh, maka diyakininya akan menggerak pertumbuhan ekonomi masyarakat di sektor yang lainnya pula. Misalnya hotel, rumah makan, pengrajin cinderamata, ttravel, dan lain – lain.

Baca Juga :   Tidak Adanya Sanksi Tegas Untuk Aparatur Desa Yang Rangkap Jabatan ?, Perda No 12 Tahun 2017 Tetap Dikangkangi ?

 

Terkait pendanaan yang akan bersumber pada modal investasi swasta dinilainya juga sangat baik. Terutawa swasta lokal atau nasional agar peredaran uang tetap berada di negara kita sendiri. Usahakan menghindari atau meminimalisir kemungkinan investasi asing agar peredaran uang tidak banyak ditarik keluar, yang ujungnya nilai rupiah bisa semakin anjlok. Begitupun dengan tenaga kerja yang akan dipekerjakan di proyek ini perlu diusahakan 100 % menggunakan tenaga kerja masyarakat sendiri agar mereka memperoleh penghasilan untuk menghidupi kebutuhan keluarganya. Pungkas Dede mengakhiri percakapan.