Pernyataan Sikap Doktor Hukum Nusantara Tolak RUU KPK

Pekanbaru,(cMczone.com) – Hadirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga pencegah dan penindakan korupsi membawa angin segar untuk menyelesaikan persoalan korupsi yang begitu masif, terstruktur dan sistematis.

Harapan rakyat tersebut dijawab KPK dengan melakukan pencegahan dan penindakan. Semenjak KPK hadir efektif tahun 2003, KPK telah melakukan 123 OTT dengan jumlah tersangka 432 orang yang terdiri dari:
*1. 255 anggota DPR/DPRD (Mantan Ketua/Wakil DPR/DPRD RI, dll)*
*2. 30 Kepala Daerah (Gubernur/Bupati)*
*3. 6 pimpinan parpol*
*4. 27 kementerian dan lembaga (Menteri, Oknum Dirjen, Oknum Jendral Polisi, Oknum Jaksa, Oknum Hakim dll)*

Saat ini, KPK Ingin dilemahkan oleh DPR melalui RUU KPK. Kami menemukan setidaknya ada berapa point pelemahan KPK lewat RUU KPK:
1. Dewan Pengawas. Hadirnya Dewan Pengawas ini membuat penyidik dan pimpinan KPK tidak lagi independen.
2. KPK tidak lagi menjadi lembaga Independen
3. Penuntut umum KPK tidak lagi independen katena harus berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung
4. Hilangnya penanganan perkara khusus yang menjadi perhatian publik
5. KPK berwenang mengeluarkan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan)
6. KPK tidak lagi berwenang mengangkat penyelidik dan penyidik, karena penyelidik dan penyidik harus dari kepolisian

Baca Juga :   Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kepri, Tito: Pilkada Harus Berjalan Lancar

Untuk itu, kami yang menamakan diri, *Doktor Hukum Nusantara* dari berbagai profesi *Menolak Revisi UU KPK dan Pelemahan KPK melawan korupsi.* Pernyataan sikap kami ini, akan kami kirim ke Pak Presiden Jokowi dan Ketua DPR RI untuk jadi bahan pertimbangan. Adapun nama-nama yang menolak sebagai berikut:

1. Dr. Muhammad Nurul Huda, SH. MH
2. Dr. Husdi Herman, SH. MM
3. Dr. Rabith Madah Khulaili Harsya, SHI, SH, MHI, MH
4. Dr. Henny Trimira, SH. MH
5. Dr. Riadi Asra, SH. MH
6. Dr. Agus Surachman, S.H. Sp.N.
7. Dr. Adi Sulistiyono, SH. MH
8. Dr. Dedy Muchti Nugroho, SH. M.Hum
9. Dr. Dewa Suartha, SH. MH
10. Dr. Shidarta, S.H., M.Hum.
11. Dr. M. Sadi Is, MH
12. DR. Indah Sri Utari, SH M.Hum
13. Dr. Drs. Parasian, SH.MH.
14. Dr. Davit Ramadan, SH.MH.
15. Dr H Sugianto, SH,MH
16. Dr. Zulfikri T, SH. MH
17. Dr. Zulkarnain S, SH. MH
18. Dr Syahrul Akmal Latif, M.Si
19. Dr. Hj. Sri Wahyuni, SH. M.Si
20. Dr. Muh. As Ari, SH. L.LM
21. Dr. Yovita Arie Mangesti, SH, MH.
22. Dr. Azmi Syahputra SH, MH.
23. Dr. Ujang Bahar, S.H., M. Si.
24. DR. M. Yusuf Daeng, SH. MH
25. Dr. H Mastur, SH. MH
26. Dr. H. Sudiyana, SH. MH
27. Dr. Muhammad Taufiq, SH. MH
28. Dr. Bernard L. Tanya, SH. MH
29. Dr. Kasmanto Rinaldi, SH. MSi
30. Dr. Hari Purwadi, SH. MH
31. Dr. Triyana, SH. MH
32. Dr Endang Yulianti, SH MH.
33. Dr. Rudepel Petrus, SH MH
34. Dr. Slamet Suhartono, SH, MH
35. Dr. dr. Siti Soekiswati, SH. MH
36. Dr. M. Luthfie Hakim, SH. MH
37. Dr. Sekhroni, SH. SAg, MH
38. Dr. Mahmud Mulyadi, SH. M.Hum
39. Dr. Mada Apriandi Zuhir, S.H., MCL
40. Dr. Mas Subagyo Eko Prasetyo, SH. M.Hum
41. Dr. M Saifuddin, SH. M.Hum
42. Dr. Muhammad Imanuddin, SHI. MH
43. Dr. Detji K.E.R. Nuban, SH. M.Hum
44. DR. KPHA. Tjandra Sridjaya Pradjonggo, SH. MH
45. DR. Basuki Rekso Wibowo, SH. MS
46. Dr. Reytman Aruan, SH. M.Hum
47. Dr. Usammah, M.Hum
48. Dr. Lahmuddin Zuhri, SH. M.Hum
49. Dr. Muhammad Rum Nessa, SH. MH
50. Dr. Arrisman, SH. MH
51. Dr. Teguh Pribadi, SH.MH.
52. Dr. Drs. Arman Remy, MS, SH, MH, MM, CIL.
53. Dr. M. J Widijatmoko
54. Dr. Sulardi, SH. MSi
55. Dr. Rossa Ilma Silfiah, S.Ag. S.H. M.Hum.
56. Dr. Budiyono, SH. MH
57. Dr. Ahmad Ali Muddin, SH. MKn

Baca Juga :   Tingkat kesadaran masyarakat, Kecamatan Penengahan kurang mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19

Demikian disampaikan. Terimakasih

Indonesia, 9 September 2019

*Doktor Hukum Nusantara*