Tragedi Papua,Forum Awak Minang Akan Menggelar Gugat Depan Istana Merdeka

Papua,(cmczone.com)-Forum Awak Minang (FAM) akan menggelar Minang Menggugat di depan Istana Merdeka. dalam kegiatan tersebut, mereka mengaku akan melakukan aksi unjuk rasa dan sholat ghoib untuk perantau Minang yang menjadi korban di kerusuhan Wamena Papua.

Forum Awak Minang (FAM) melakukan konsolidasi akbar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTPA) Taman Amir Hamzah, Jalan Taman Amir Hamzah, Pengangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (29/9/2019). Mereka menyesalkan kondisi masyarakat Sumatera Barat yang menjadi korban kebiadaban dari oknum perusuh di Wamena, Papua.

“Masyarakat Minangkabau saat pergi merantau, hadir menjadi bagian masyarakat egaliter. Dan tidak menciptakan kekacauan dan menyulut permusuhan baik di Indonesia maupun dunia. Tapi apa yang terjadi di Wamena? Saat orang kampung kita dihilangkan nyawa, diusir, dan dihancurkan. Sungguh perbuatan yang keji telah terjadi di Wamena,” tegas Koordinator FAM, Firdaus Nuzula.

Baca Juga :   Begini Tanggapan Koordiv Tekhnis KPU Selayar Soal Aplikasi Sirekap

Lanjut Firdaus, ia menyesalkan saudara-saudara mereka yang tidak berdosa menjadi korban kebiadaban dari oknum masyarakat di Wamena.

“Selama ini orang Minang tidak pernah menganggu ataupun melakukan perbuatan-perbuatan yang aneh. Dimanapun orang Minang berada. Namun sekarang orang Minang telah diusik dan kehilangan nyawa dan harta. Jika ini dibiarkan, akan menjadi preseden buruk Persatuan Indonesia yang tekenal dengan kasih sayang dan persaudaraan, dimana masyarakat Minang berada,” tegasnya.

 

Ia menambahkan, mereka tidak mau orang Minangkabau menjadi korban kebiadaban kembali yang dilakukan oleh teroris kemanusiaan dan disintegrasi bangsa.

“Kami orang Minangkabau ingin selalu hidup damai dan berkontribusi positif di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga :   Patut dicontoh !! Cara Masjid Jami' Siulak Mukai Mengelola sedekah ; " Boleh Taruh sedekahmu dan Boleh ambil sedekah ini !! "

Firdaus mengatakan, mereka tidak ingin peristiwa yang sama dan untuk menjaga stabilitas keamanan terulang kembali. Karenanya, mereka melalui Minang Menggugat mereka menyampaikan 4 tuntutan.

“Pertama, mencabut gelar adat Sako Gubernur Papua, Lucas Enembe. Kedua, Presiden, Kapolri, BIN, Menkopolhukam, Panglima TNI harus memastikan jaminan keamanan kepada orang Minangkabau di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,”kata Firdaus.

Lanjutnya, ketiga, Meminta pemerintah untuk meminta maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat Sumatera Barat. Keempat, Menumpas teroris yang telah mengacaukan keamanan nasional di Papua dan Papua Barat. Kelima, Meminta pemerintah menanggung seluruh kerugian materil dan imateril yang di peroleh masyarakat Minangkabau di Papua.

Terakhir, Firdaus menegaskan akan melakukan aksi demonstrasi dan sholat Ghoib dengan tema “Minang Menggugat” di depan istana negara Jakarta, Rabu 2 Oktober 2019 pukul 13.00 WIB. (Red)

Baca Juga :   Polda Sumut Buru Pelaku Aniaya Wartawan di Madina

 

Sumber : suaramerdeka.