Ketua FPII Malut , Junaedi Abdul Rasyid Sebut STOP Kekerasan Bagi Wartawan .

Halteng ( cMczone.com ) Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Provinsi Maluku Utara Junaedi Abdul Rasyid, sangat menyesalkan sikap premanisme saudara Ilham Maoeradji yang mengancam seorang wartawan online liputan Halteng yakni saudara Lamagi La Ode saat mengkonfirmasi, soal proyek penerbitan majalah Om Desa oleh sejumlah desa di Kabupaten Halteng yang dikontrakan kepada Ilham Maoeradji. Namun, Ilham Maoeradji , bukannya memberikan klarifikasi, melainkan mengancam Lamangi dengan sebilah parang.

“Saya mengecam tindakan saudara Ilham Maoeradji yang berani mengancam seorang Jurnalis yang sedang menjalankan tugas profesi nya sebagai kontrol sosial, karena hal ini bisa diancam pidana kekerasan terhadap wartawan” tutur Junaedi.

Menurut Ketua FPII Provinsi Malut Junaedi Abdul Rasyid. “Saya menghimbau agar Kapolres Halteng AKBP Andri Hariyanto SIK untuk segera bertindak untuk menahan saudara Ilham Maoradji, karna tindakan-nya sudah di luar batas kewajaran. ini sudah tidak bisa dibiarkan, sangat bertentangan degan KEJ (Kode Etik Jurnalistik) dan UU Pers No. 40 Tahun 1999”. ucapnya.

Tindakan tidak terpuji dan memalukan serta dinilai memiliki sifat brutal di pertunjukkan oleh Ilham Maoeradji kepada wartawan dengan dengan nada kasar saat dikonfirmasi dan mengeluarkan kata-kata kotor (Cukimai) sekaligus mengambil sebilah parang (barang tajam) kemudian melakukan pengancaman kepada awak media yang menjalankan tugasnya,konfirmasi kepada majalah Om Desa Selasa, pada (02/10/2019) pukul 09.27 WIT pagi kemarin di Penginapan Fagogoru di desa Fidi Jaya Kecamatan Weda.

Baca Juga :   Event Membatik: Jadikan Anak Penyandang Disabilitas Lebih Mandiri

Akibat tak terima dengan ancaman pembunuhan itu, awak media Lamagi La Ode langsung melaporkan tindakan tak terpuji Ilham Maoeradji itu ke SPKT Polres Halteng. Namun, saudara Ilham Maoeradji malah mendatangi ruang SPKT Polres Halteng dimana wartawan melaporkan dirinya dengan niat meminta maaf agar tindakan pengancamannya tak dilanjutkan.

Namun, sayang dibalik sayang wartawan yang diancam saudara Ilham Maoeradji tetap melanjutkan laporan tersebut meskipun berbagai macam cara dilakukan mediasi oleh rekan-rekan Pers lainnya. Sebab, yang merasa terancam pembunuhan itu bukan mereka tetapi Lamagi La Ode. “Jadi apapun tetap saya melaporkan tindakan pengalaman ini” tutur ode.
Sumber : FPII Setwil Malut